Parade Hari Teater se Dunia Ke-52
Bertolak dari penampilan "Anjing-Anjinglah", rombongan Sate melesat menuju Lubuak Lintah sekitar jam 16.00 WIB, dimana teater Imam Bonjol menggelar aksi panggung di halaman depan Ruang Serba Guna (RSG) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Iman Bonjol Padang. Teater berjudul "Wajah-Wajah" yang disutradarai Julnadi Indapura ini menceritakan isu-isu global yang mencuat di Indonesia saat sekarang. Wajah merupakan hati dan rumah pemiliknya. Mengapa wajah, menurut Julnadi wajah tersebut pusat dari teater, "Simbol teater itu topeng yang menutupi wajah." Tutur Julnadi Rabu, (27/3).
Penampilan "Wajah-Wajah" telah membuat masyarakat IAIN tumpah ke jalan dan berkerumun untuk menonton pertunjukan seni ini. Sukses menarik perhatian di IAIN Imam Bonjol, para penambang seni ini meluncur lagi menuju pelataran parkir Tambud Padang untuk mempersiapkan pertunjukan selanjutnya. Sekitar pukul 17.00 WIB Komunitas Seni Nan Tumpah dari HMJ Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang menampilkan pertunjukan teater terakhir hari itu dengan judul "Di Luar Kepala Kita" yang disutradarai Yose Fendia Sinta.
Tampaknya hari itu begitu panjang, dalam sehari ditampilkan tiga pertunjukan di tiga lokasi berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa Sumbar merupakan salah satu penggiat teater di Indonesia dengan sasatrawan yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Parade peringatan hari teater sedunia ini ditutup dengan malam puisi bertema "Ini Cara Gue Baca Puisi, Masalah Buat Loe" di panggung pertunjukan Tambud Padang. Para sastrawan menbacakan puisi mereka dengan cara dan gaya sendiri. Malam itu penonton bisa menyaksikan pembacaan puisi dengan kolaborasi musik rock dan kolaborasi unik lainnya. Kemeriahan hari teater ini ditutup dengan alunan musik yang meruap bersama syair-syair yang melelapkan malam.
Mardho TillaInstall aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar