Terminal Bayangan UNP Tetap Eksis
Sehubungan dengan itu, awal April lalu pihak Dishub dibantu Satuan Polisi Pamong Praja mengulang kembali aksi penertiban terhadap bus nakal dan pedagang kaki lima yang nongkrong di depan UNP. "Efeknya hanya beberapa hari dan mereka ulangi lagi," ungkap Firdaus Ilyas, Kamis (18/4). Ia menambahkan tindakan tegas dari penegak hukum seperti pihak kepolisian lalu lintas sangat diperlukan dalam hal ini. Keberadaan rambu peringatan di pinggir jalan kampus UNP sudah bisa dijadikan landasan untuk bertindak tegas terhadap para pelanggar.
Mengenai keberadaan terminal bayangan ini, pihak Polisi Lalu Lintas (Polantas) Padang Utara angkat bicara. "Wilayah kerja kami sebagai polantas hanya menertibkan jalanan yang macet, bukan menertibkan terminal bayangan," tegas M.A. Harahap, Kamis (25/4). Lebih jelasnya M.A. Harahap menerangkan bahwa pihak Polantas Padang Utara hanya bekerja mengatasi kemacetan di beberapa titik, seperti kawasan Cendrawasih dan simpang Tunggul Hitam, dan titik-titik rawan lainnya. Selain itu, untuk menertibkan terminal tersebut tentunya memerlukan kerjasama banyak pihak, seperti Polres, Batalyon, dan lain sebagainya. Jumlah personil yang sedikit,semakin membatasi gerak-gerik Polantas dalam menangani berbagai permasalahan lalu lintas. Dari keseluruhan Polantas yang ada, hanya empat orang yang dikhususkan untuk menertibkan lalu lintas di sekitar UNP.
Menurut M.A Harahap, jika calon penumpang tidak menunggu bus di depan kampus UNP, otomatis para sopir bus juga enggan berada disana, menimbang keberadaan terminal bayangan tersebut akan semakin mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Media RahmiInstall aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim KomentarHendrizal
03-06-2013 01:35 WIB