Presma Kota Padang Soroti Tantangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Sumbar
Sesi diskusi bersama Presma-Presma universitas di kota Padang, di Aula FEB (23/11). f/Anantha
Ganto.co - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Padang (UNP) menyelenggarakan Diskusi Kolaborasi (Diskolab) pada Sabtu (23/11/24).
Acara yang berlangsung di aula FEB UNP tersebut mendapat antusiasme dari peserta yang hadir. Diskolab ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi mahasiswa lintas universitas untuk menciptakan inovasi dan solusi konkret bagi pertumbuhan ekonomi terkhususnya Sumbar.
Gubernur BEM FEB, Ferdi Chandra menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dari penduduknya, yang mana ekonomi Sumatera Barat berada di peringkat 7 se-Sumatra.
Ferdi juga berharap potensi lokal dari Sumbar dikembangkan, seperti songket dan rendang yang mendunia. Hal tersebut merupakan potensi ideal yang harus dikembangkan lagi untuk meningkatkan taraf hidup dari masyarakat Sumbar.
"Dengan Sumbar yang berada di peringkat 7 se-Sumatra, maka perlu dikembangkan lagi potensi ideal seperti songket dan rendang yang mendunia," Ujarnya.
Wakil Presma Universitas Andalas (UNAND) Ahmad Sanusi, menyebutkan kurangnya subsidi dan keadaan memperihatinkan dalam sektor pertanian di Sumbar.
"Kesejahteraan penduduk Sumbar belum bisa dikatakan baik, dalam hal mendasar saja pada pertanian sangat memprihatinkan. Karena kurangnya subsidi, kesejahteraan petani yang belum tercapai dan konflik-konflik agraria," Ujarnya.
Presma BEM Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB), Not Alsyah menuturkan untuk pengembangan di Sumbar harus dari segi ekonomi, nelayan, dan pertumbuhan pertanian. Di Sumbar, nelayan besar seperti di Mentawai mereka sama sekali tidak dibekali dengan peralatan yang canggih dalam menangkap ikan.
"Nelayan besar seperti di Mentawai, tidak dibekali dengan peralatan canggih untuk menangkap ikan. Pemerintah kurang membekali petani dan nelayan dengan anggaran yang cukup, sehingga petani dan nelayan mengalami kesulitan," tuturnya.
Ia juga menyebutkan kurangnya kepedulian pemerintah terhadap petani dan nelayan, menjadi tujuan utama pemerintah dalam mengatasi hal tersebut.
"Kurangnya kepedulian pemerintah terhadap petani dan nelayan harus diselesaikan, dan konflik-konflik agraria bisa diatas dan hal tersebut merupakan tujuan utama untuk meningkatkan perekonomian Sumbar," lanjutnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar