Direktur Kemahasiswaan UNP Ajak Maba Ikuti Ormawa untuk Memperluas Networking
Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UNP, Asep Sujana Wahyuri menyampaikan materi mengenai pengenalan sistem IT kampus, sistem belajar, dan proses administrasi akademik pada PKKMB gugus 4 di Auditorium UNP, Selasa (20/8). f/Anantha
Asep Sujana Wahyuri, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Padang (UNP) membawakan materi mengenai pengenalan sitem IT UNP, Sistem Belajar dan Proses administrasi Akademik dalam pelaksanaan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) gugus 4 di Auditorium UNP pada Selasa (20/8).
Direktur Kemahasiswaan UNP tersebut menyampaikan kepada mahasiswa baru (maba) bahwa penting untuk saling membantu dalam mempertahankan reputasi kampus, tidak hanya menjadi tugas seorang dosen ataupun tenaga pengajar mahasiswa juga harus memberikan partisipasinya dalam hal mempertahankan akreditasi dan reputasi kampus.
Menurutnya mahasiswa bisa memberikan bentuk partisipasinya dalam mempertahankan reputasi kampus melalui berbagai prestasi yang diraih oleh mahasiswa UNP dari berbagai kegiatan ataupun lomba.
"Akreditasi unggul yang telah di dapat UNP ini harus di pertahankan, jangan sampai nanti akreditasinya turun hal ini tentu memerlukan usaha kita bersama, misalnya mahasiswa meraih prestasi dari mengikuti kegiatan atau lomba," ucapnya.
Dalam materi mengenai sistem belajar di UNP Asep menjelaskan terkait jumlah Sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus di tempuh mahasiswa untuk mendapatkan gelar S1 di UNP.
"Selama mahasiswa menempuh studi di UNP, mahasiswa S1 wajib menyelesaikan 144 Satuan Kredit Semester (SKS) minimal, dalam sistem SKS ini banyak mahasiswa yang sering lupa bahwa kuliah itu hanya saat tatap muka saja, padahal sistem SKS itu juga ada yang namanya belajar mandiri dan belajar terstuktur," jelas Asep dalam penyampaian materinya.
Selanjutnya, Asep juga memperingati mahasiswa untuk lebih teliti dalam melakukan registrasi apapun yang akan dilakukan para maba kedepannya untuk menghidari proses yang panjang dalam mengurus perbaikan dari kesalahan dalam pengisian data.
"Misalnya dalam penulisan nama saja ada yang salah satu huruf saja nanti saat menerima ijazah itu akan tetap salah, dan jika mau mengurus perbaikannya itu harus melalui proses yang sangat panjang," tuturnya.
Terakhir, ia juga menyarankan kepada maba UNP untuk memperluas networking agar mahasiswa lebih siap dalam mengahadapi tantangan di dunia pekerjaan nantinya, asep menyarankan kepada maba untuk mengikuti berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di UNP dengan menyesuaikan passion dari masing-masing maba.
"Tujuannya adalah karena kita harus memperluas networking, jadi adek-adek pintar ataupun hebat itu hanya bisa mengantarkan kalian pada tes wawancara pada dunia pekerjaan, sedangkan yang dibutuhkan tidak hanya itu contohnya seperti kemampuan leadership, komunikasi, dan problem solving yang mana hal tersebut bisa didapat dari mengkiuti UKM atau organisasi di kampus," tutupnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar