Bukan Gempa Tapi Goyangannya
Saat terjadi gempa bumi, goyangan gempa harus diperhatikan. Jika gempa bumi dengan goyangan lambat tapi dalam waktu yang lama, kemungkinan ancaman tsunami akan terjadi. Sebaliknya, jika goyangan keras namun hanya sebentar, ancaman tsunami tidak segitu besar. Ini dilihat dari bencana tsunami yang pernah terjadi, seperti di Aceh dan Mentawai. Hal ini diungkapkan Drs. Antorizon, M. Hum, selaku pembicara kegiatan Sosialisasi Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Ruang Serba Guna (RSG) FT UNP Kamis (9/10). Setelah terjadi gempa bumi, lanjutnya, air laut juga menjadi perhatian utama, air surut atau tidak. "Kalau air laut sudah surut dan goyangan gempa lama, segeralah cari tempat yang aman," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Ahmad Fauzi, M.Si, Ketua Jurusan Fisaka FMIPA, menjelaskan kekuatan gelombang tsunami saat berada di laut lebih kuat daripada gelombang tsunami mencapai daratan. Namun gelombang tsunami di daratan lebih tinggi daripada gelombang tsunami saat di laut. Hal ini disebabkan karena perbedaan kedalaman laut. "Semakin ke darat gelombang tsunami, tentunya kedalaman laut semakin berkurang, dan gelombang pun semakin tinggi," ungkapnya. Seminar ini dihadiri oleh dosen, karyawan, perwakilan ormawa selingkungan UNP, dan ketua tingkat (komting) UNP. Salim
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar