Mahasiswa Penyandang Disabilitas Meningkat, Ketersedian Akomodasi Menjadi Krusial
Potret Pemateri saat berlangsungnya kuliah umum di Gedung Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP). Selasa, (19/9). f/Angela
Ganto.co - Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan kuliah umum bersama Komisi Nasional Disabilitas (KND). Kegiatan yang bertema "Universitas Negeri Padang Menuju Pendidikan Inklusif dalam Mewujudkan World Class University" ini diselenggarkan di Gedung Auditorium UNP, Selasa (19/9).
Kegiatan ini mendatangkan beberapa pemateri yaitu, Dr. Dante Rigmalia, M.Pd. selaku Ketua KND; Wakil Rektor (WR) 1, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt dan Prof. Dr. Marlina, M.Si., selaku Kepala Pusat Layanan Disabilitas.
Pemateri pertama, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt mengatakan dasar hukum UNP tentang pelayanan yang optimal pada mahasiswa penyandang disabilitas berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016.
Ia juga menjelaskan dukungan UNP terhadap optimalisasi layanan bagi mahasiswa penyandang disabilitas.
"Dalam perkembangan terakhir ini tidak hanya dari segi jumlah mahasiswa penyandang disabilitas yang meningkat dari tahun ke tahun, tetapi juga memberikan dukungan penuh untuk menyiapkan berbagai pelayanan dan mentor yang bisa memberikan panduan," jelasnya.
Selanjutnya, Dante Rigmalia selaku pemateri kedua menuturkan pemberian akomodasi yang layak dan kesempatan yang sama merupakan hal terpenting.
"Jadi yang paling penting untuk kita semua adalah memberikan akomodasi yang layak kepada penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa melalui setiap proses pembelajaran dan akhirnya mereka akan bisa memiliki kesempatan yang sama," ungkapnya.
Ia juga mengatakan pendidikan inklusif bukan label sekolah, melainkan filosofi yang harus dipegang dari seluruh institusi dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi.
"Pendidikan inklusif merupakan filosofi, yakni dengan mengakui, menghormati dan menghargai setiap individu memiliki kemampuan kompetensi, kebutuhan belajar dan kebutuhan perkembangan yang berbeda," ucapnya.
Tak ketinggalan, Marlina turut menjelaskan aksebilitas dan akomodasi pembelajaran untuk mahasiswa disabilitas.
"Ketika berhadapan dengan disabilitas tunarungu cukup diberikan tempat duduk paling depan, pastikan mereka memperhatikan juru bahasa isyaratnya," jelasnya.
Terakhir, ia mengatakan ketika mengajar mahasiswa penyandang disabilitas perlu disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan mereka masing-masing.
"Mengajar mahasiswa disabilitas sejatinya disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhannya masing-masing," tutupnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar