Ganto.co - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang telah menggelar acara Pelatihan Liputan Mendalam Mengenai Isu Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Pelatihan yang didukung oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang dan Kurawal Foundation ini diadakan di salah satu restoran di sekitaran GOR H. Agus Salim Padang, Selasa (23/5).

Aidil Ichlas, Ketua AJI Padang menyampaikan, bagaimana menumbuhkan pemahaman dan kepekaan kita semua dalam isu Demokrasi dan HAM, sehingga dapat mewujudkannya dalam liputan-liputan jurnalistik, serta menyadarkan akan isu-isu HAM dan Demokrasi yang terabaikan, dan juga hak-hak orang yang telah terpinggirkan dapat kita bantu dalam memperjuangkan haknya.

Aidil juga menjelaskan bahwa, ada resiko yang akan muncul sehingga akan dijelaskan bagaimana para jurnalis dapat memahami berbagai bentuk rintangan dan hambatan dari liputan yang dilakukan, sehingga diperlukannya pemahaman akan Undang-Undang Pers sebagai bentuk pelindung serta penjaga para jurnalis dari berbagai ancaman.

"Liputan-liputan seperti ini akan memunculkan resiko, sehingga perlu kita memahami apa saja bentuk rintangan yang akan kita hadapi, tetapi juga bisa diberikan pemahaman apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kita, misalnya Undang-Undang Pers, atau HAM yang sudah diakui oleh PBB," jelasnya.

Sebelum pembukaan acara, Aidil berharap peserta yang mengikuti pelatihan ini nantinya dapat memaksimalkan pelatihan yang diadakan, dan diharapkan juga untuk dapat dipraktekan dalam kerja jurnalistik oleh wartawan pada liputan-liputan selanjutnya.

"Kita berharap ini nanti pelatihannya walaupun cuman sehari kita bisa memaksimalkannya sebaik mungkin sehingga ini tidak hanya berakhir disini, tetapi nanti juga bisa dibawa dalam kerja-kerja jurnalistik wartawan dikemudian hari," ungkapnya.

AJI Padang mendatangkan empat pemateri yaitu, materi mengenai HAM oleh Indira Suryani selaku Direktur Lembaga Bantuan Hukum HAM Padang, materi kedua tentang Hukum Pers oleh Hendra Makmur yang merupakan jurnalis senior, materi ketiga mengenai liputan mendalam oleh Syofiardi Bachyul JB yang juga merupakan jurnalis senior, dan yang terakhir materi tentang Demokrasi oleh Charles Simabura seorang Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) yang juga merupakan dosen dari UNAND.