Perihal pendanaan untuk Klinik Pratama, ia mengaku telah menelusuri secara menyeluruh terkait sumber dana Klinik UNP sebelum mengajukan jalinan kerja sama ini ke pihak rektorat.

"Saya telah pastikan terlebih dahulu apakah di UKT ada unsur uang kesehatan, jika ada maka uang UKT tersebut saya kelola, ternyata tidak ada persenan untuk uang kesehatan di UKT mahasiswa," jelasnya.

Sementara itu, salah satu pasien Klinik Pratama mengaku memang membayar tarif untuk berobat di sana, seperti yang disampaikan Rapika mahasiswa Psikologi TM 2022 saat dihubungi Ganto melalui WhatsApp (8/4). Ia mengatakan, "kebetulan saya bukan warga Padang sehingga untuk mendapatkan berobat gratis harus memindahkan BPJS dulu, saat itu saya dikenakan tarif standar, yakni konsultasi 25 ribu dan obatnya 25 ribu," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Pudia mengatakan "makanya sangat disarankan mahasiswa UNP memindahkan BPJS nya ke Klinik mengingat waktu studi yang tidak sebentar," tutupnya.