Ganto.co -Sumatera Barat (Sumbar) menjadi Provinsi keenam dalam penyelenggaraan Gebyar Muda Berkarya yang dimotori oleh Indonesia Youth Leader (IYD). Berkolaborasi dengan ID Next Leader, Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Padang (HMTE FT UNP), Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Piaman Raya (DPC IMAPAR) UNP, serta Wadah Pengkajian dan Pengembangan Sosial Politik (WP2SOSPOL) UNP, kegiatan ini sukses dihelat di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar, pada Sabtu (18/3).

Kegiatan ini dihadiri oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Plt Kadispora) Provinsi Sumbar, Drs. Maifrizon, M.Si., Michael Victor Sianipar selaku Chairman of IYD, Safitri Rochmah selaku Manager of Impact Program ID Next Leader, Fakhrul Lutfi Tarmizi selaku Regional Director IDNL Sumbar, Rahmadi Sutrisno selaku Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumbar, Reido Deskumar selaku Tokoh Muda Sumbar dan Arfinaldi selaku Person In Charge (PIC) Gebyar Muda Berkarya, serta para peserta yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Sumbar.

Pada sesi gelar wicara, Michael mengatakan IYD merupakan Organisasi Kepemudaan yang bergerak pada bidang diplomasi serta memfasilitasi pemberdayaan bagi seluruh pemuda yang ada di Indonesia agar dapat menyampaikan berbagai macam pemikiran.

"Jadi kita ingin mewujudkan suatu wadah yang mendorong adanya kolaborasi, ada kesempatan ruang bagi teman-teman pemuda untuk berbicara dan berkembang," ucapnya.

Saat diwawancara, Ketua IYD tersebut berharap nantinya pemuda sumbar dapat muncul menjadi tokoh nasional.

"Saya harap, pemuda sumbar bisa terinspirasi, bahwa kita pemuda-pemuda tidak hanya jadi penonton, tidak duduk diam saja. Ini adalah momentum dimana pemuda harus mengambil peran, harus berani bereksperimen dan melangkah. Kita berharap para pemuda sumbar muncul jadi tokoh nasional," ujarnya.

Selain itu, PIC Gebyar Muda Berkarya, Arfinaldi memaparkan tentang arus percepatan dari literasi digital.

"Literasi digital memiliki empat poin, yang pertama Digital Skills, kemampuan dalam menggunakan perangkat digital secara profesional. Kedua Digital Ethics, bagaimana kita bisa memiliki etika yang baik dalam dunia digital. Ketiga Digital Culture, bagaimana budaya kita dalam memanfaatkan digitalisasi pada saat sekarang ini. Dan yang terakhir Digital Security, bagaimana keamanan digital kita, bagaimana keamanan medsos kita sebagai seorang pemuda. Hal ini sering abai dari seorang pemuda," papar Arfinaldi.

Lebih lanjut, ia berpesan agar pemuda dapat menyadari tentang literasi dan keamanan digital.

"Setelah ini, kawan-kawan lebih aware dan dapat mensosialisasikan terkait dengan keamanan digital," tutupnya.