Ganto.co - Universitas Negeri Padang (UNP) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kerjasama dalam adakan seminar Ngobrol Pintar Seputar Keuangan Yuk! (Ngopi Kuy!) dengan tema "Mahasiswa Cerdas? Wajib Ngerti Keuangan Digital!". Seminar ini diadakan secara luring di Aula Fakultas Ekonomi (FE) UNP dan juga secara daring melalui platform Zoom Meeting, Kamis (16/3).

Kegiatan ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ir. Syahril, M.Sc, Ph.D selaku Wakil Rektor (WR) II Bidang Umum dan Keuangan UNP.

Ia mengatakan bahwa perkembangan teknologi mengalami perubahan yang signifikan diberbagai bidang, termasuk bidang ekonomi. Ia juga menghimbau mahasiswa untuk menggunakan dan juga mempelajari teknologi tersebut melalui seminar ini.

"Teknologi digital ini diharapkan akan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama mahasiswa, dalam memanfaatkan teknologi keuangan, investasi, maupun mewaspadai berbagai transaksi keuangan, mengenal pasal modal sehingga pada akhirnya nanti mahasiswa sebagai peserta kegiatan ini menjadi cerdas dalam pemanfaatan kegiatan ini," ungkapnya.

Acara pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dari Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat, Mendi Rahmadi. Ia mengucapkan apresiasinya atas ketersediaan UNP dalam melakukan kerjasama ini.

Ia melanjutkan bahwa generasi muda sekarang berperan penting sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Selain itu Kemampuan generasi muda dalam mengadopsi teknologi digital juga akan meningkatkan ekspansi ekonomi digital.

"Mahasiswa yang merupakan Gen Z memiliki peran yang besar dalam meningkatkan inklusi keuangan dan memberikan pengaruh pada pembangunan bangsa kedepannya. Oleh karena itu, kita perlu membekali pada Gen Z dengan literasi keuangan yang baik mengingat untuk layanan keuangan yang akan datang lebih banyak menggunakan produk secara digital," ujarnya

Lebih lanjut, Ia menyampaikan telah memperkirakan bahwa dalam jangka panjang, semua transaksi keuangan akan beralih ke teknologi digital dan menuju cashless transaction.

"Peningkatan literasi keuangan perlu diimbangi dengan literasi digital yang memadai dan satu persatu lembaga jasa keuangan mulai menjual produk dan jasa layanan keuangan secara digital. Lembaga literasi keuangan berbasis digital terus ditingkatkan dengan adanyaLearning Management System (LMS) Edukasi Keuangan yang merupakan sistem pembelajaran yang menjadi pusat penghubung untuk pembelajaran pelatihan dan management pengetahuan dalam mempelajari materi-materi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan," jelasnya.

Terakhir, ia berharap agar kegiatan seminar Ngobrol Pintar Seputar Keuangan Yuk! (Ngopi Kuy!) ini dapat meningkatkan literasi keuangan dan juga pengetahuan generasi muda mengenai edukasi keuangan.