AJI Indonesia Ungkap Kekerasan terhadap Jurnalis Kian Meningkat

Tangkapan layar saat Erick Tanjung selaku Koordinasi Bidang Advokasi AJI menyampaikan materi, Senin (16/1).
Ganto.co - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengadakan diseminasi perihal laporan situasi keamanan jurnalis Indonesia di tahun 2022 dengan mengusung tema "Serangan Meningkat, Otoritarianisme Menguat" yang diselenggarakan secara daring melalui platform Youtube dan Zoom Meeting, Senin (16/1).
Data AJI Indonesia menunjukkan kasus serangan pada 2022 mencapai 61 kasus dengan 97 korban dari jurnalis, pekerja media dan 14 organisasi media. Jumlah kasus ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 43 kasus.
Jenis serangan yang dihadapi sebagian besar berupa serangan digital (15 kasus), kekerasan fisik dan perusakan alat kerja (20 kasus), kekerasan verbal (10 kasus), kekerasan berbasis gender (3 kasus), penangkapan dan pelaporan pidana (5 kasus) serta penyensoran (8 kasus).
Dari sisi pelaku, sebanyak 24 kasus melibatkan aktor negara yang terdiri dari polisi (15 kasus), aparat pemerintah (7 kasus) dan TNI (2 kasus). Sedangkan aktor nonnegara sebanyak 20 kasus yang melibatkan ormas (4 kasus), partai politik (1 kasus), perusahaan (6 kasus) dan warga (9 kasus). Sisanya, 17 kasus belum teridentifikasi pelakunya.
Berdasarkan data tersebut, jumlah kasus serangan digital melonjak dibandingkan tahun 2021 yang tercatat hanya 5 kasus. Lonjakan tersebut terjadi karena peristiwa peretasan terhadap alat kerja 37 pekerja media danDDoS attack pada situs berita Narasi pada tanggal 24 hingga 29 September 2022. Kasus ini merupakan serangan digital terbesar yang dicatat AJI Indonesia dalam empat tahun terakhir.
Sasmito selaku Ketua Umum AJI Indonesia mengharapkan reformasi polri, dimana polri sebagai penyumbang pelaku kekerasan terbanyak terhadap jurnalis Indonesia.
"Reformasi polri, kita lihat lima tahun terakhir, kekerasan terhadap jurnalis dilakukan oleh polri. Diharapkan juga profesionalitas polri dalam menangani kasus kekerasan terhadap jurnalis," ujarnya.
Lebih lanjut, Ika Ningtyas selaku Sekretaris Jendral AJI Indonesia berharap peningkatan perlindungan perusahaan media terhadap jurnalis.
"Melemahnya demokrasi di Indonesia dan menguatnya otoritarianisme. Kami berharap perusahaan media meningkatkan perlindungannya terhadap jurnalis, dimana kekerasan terhadap jurnalis yang semakin meningkat," ujarnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar