Subuh Mubarak FMIPA UNP Usung Tema "Kimia Bahagia"
Tangkapan layar saat Drs. Ardi, M.Si sebagai moderator menutup acara Subuh Mubarak melalui platform Zoom Meeting, Jumat (9/12). f/Wanda
Ganto.co - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan kegiatan Subuh Mubarak dengan tema "Kimia Bahagia" secara daring melalui platform Zoom Meeting, Jumat (9/12).
Kegiatan Subuh Mubarak merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh FMIPA pada setiap awal bulannya. Kegiatan ini diadakan usai salat Subuh.
Pada kesempatan kali ini, penceramah/ustad yang mengisi tausiyah adalah Ustad Muhammad Husni, Lc., MA, seorang dosen dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
Ada pun partisipan yang hadir berkisar 250-an orang yang terdiri dari pimpinan universitas dan fakultas beserta jajarannya, para dosen, serta mahasiswa FMIPA.
Ustad Muhammad Husni mengatakan bahwasannya istilah "Kimia Bahagia" merupakan salah satu judul dari buku yang ditulis oleh Imam Al Ghazali pada abad ke-5. Dalam bahasa Arabnya yaitu Kîmiyâ' al-Sa'âdah.
"Kimia itu sebetulnya bukan hanya bahasa kita, tetapi juga merupakan bahasa Arab," ucap Ustad Muhammad Husni saat menyampaikan tausiyah.
Ustad Muhammad Husni menjelaskan bahwasannya Sa'âdah itu artinya kebahagiaan.
"Kalau begitu, berarti kebahagiaan itu juga perlu apa yang disebut dengan kimia," lanjutnya.
Makna dari istilah kimia adalah ilmu yang mendalami tentang sifat atau karakteristik atau kekhususan sesuatu yang terkandung dalam benda serta pengaruhnya apa zat-zat seperti ini, sehingga dapat digunakan untuk apa.
"Kimia kebahagiaan itu atau untuk mendapatkan suatu kebahagiaan itu kata Imam Al Ghazali ada zat-zat atau hal-hal yang terkandung dalam diri kita yang itu perlu kita olah, yang perlu kita arahkan, perlu kita takar sehingga kelak nanti terwujud itu apa yang kita cari tentang kekebahagiaan itu sendiri," jelasnya.
Ukuran kebahagiaan setiap manusia itu berbeda. Jika ditanya, tentu akan memiliki jawaban yang berbeda dan beragam sesuai dengan objeknya.
"Misalnya mata, kebahagiaannya apa? Melihat sesuatu yang indah. Telinga kebahagiaannya apa? Mendengar sesuatu yang enak didengar, dan masih banyak lainnya," paparnya.
Kebahagian itu sebetulnya ada yang bersifat fisik dan ada yang bersifat psikis.
"Kunci dari kebahagiaan itu adalah orang yang lapang dada, orang yang rela menerima apa yang telah Allah takdirkan, dia bertawakal kepada Allah atas apa yang telah Allah berikan," sambungnya.
Ustad Muhammad Husni juga mengatakan menurut Imam Al Ghazali bahwasannya ada empat daya yang sangat berpotensi dalam mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Dimana dari hal yang empat itu paling dominan, maka disitulah letak kebahagiannya. Berikut penjelasan tentang empat daya tersebut
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar