Hari Terakhir Wisuda Periode ke-128 UNP, Bahas Soal Pentingnya Transparansi Badan Publik

Penyampaian materi pada wisuda periode ke-128 UNP oleh Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro, Jumat (23/9). f/Rino
Ganto.co - Hari terakhir Wisuda periode ke-128 Universitas Negeri Padang (UNP) pada Jumat (23/9). Menghadirkan Ketua Komisi Informasi Pusat, Dr.Ir. Donny Yoesgiantoro, M.M., M.P.A,. Wisuda hari terakhir ini diikuti oleh empat fakultas diantaranya Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial (FIS).
Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK). Wisudawan/wisudawati dari FIS berjumlah sebanyak 319 orang, dari FIK berjumlah sebanyak 207 orang, FE berjumlah 283 orang, sementara itu FPK melantik total 35 orang wisudawan/wisudawati. Total keseluruhan wisudawan/wisudawati pada hari ini berjumlah 852 orang.
Sementara itu untuk jumlah keseluruhan wisudawan/wisudawati seluruh fakultas berjumlah total 2.567 orang.
Donny Yoesgianto dalam materinya menyampaikan pentingnya keterbukaan informasi publik yang akan mendorong kemajuan daerah. Lebih lanjut, Donny mengatakan bahwa keterbukaan informasi juga dilindungi oleh pemerintah yang berdasarkan pada Pasal 28 F UUD 1945.
"Bahwa saya sampaikan tidak boleh satu orangpun dihalangi untuk mendapatkan informasi karena keterbukaan informasi merupakan Hak Asasi Manusia," jelasnya.
Donny juga menyinggung mengenai kebermanfaatan Undang-undang (UU) Keterbukaan Informasi Publik (KIP) untuk masyarakat.
"Tujuan dibuatnya UU KIP itu ujung-ujungnya ke masyarakat dan publik yang harus mendapatkan dari keterbukaan informasi publik ini," ungkapnya.
Selain membahas perihal keterbukaan informasi publik Donny juga menyoroti bagaimana ketahanan Sumatra Barat (Sumbar) sebagai kota yang cepat pulih ketika bencana melanda.
"Sumbar itu bisa menjadi role model dalam ketahanan terhadap bencana, karena masyarakatnya yang pulih cepat dan bisa saya katakan Sumbar ini seperti Jepang kalau soal ketahanan terhadap bencana alam," pungkasnya.
Donny menyebut bagaimana kekuatan gotong royong orang Minang itu menjadi salah satu kunci yang membuat Sumbar lebih cepat pulih dalam hal bencana alam. Kemudian Donny menyampaikan bahwa kendala Indonesia dari dahulu adalah soal kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kita punya matahari yang lebih besar dari Australia, namun Australia lebih bisa memanfaatkan tenaga suryanya, yang artinya pengelolaan sumber daya alam kurang bisa dimanfaatkan, tentu kalian wisuda hari ini yang akan mengubahnya," katanya.
Menilik soal keterbukaan informasi public, Donny melihat bahwa kendala terbesarnya terletak pada pola piker badan public yang belum menganggap keterbukaan informasi sebagai hal yag penting
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar