Isharyanto: Perlukah Kampanye Partai Politik di Perbolehkan di Lingkungan Kampus?
Tangkap layar saat dosen Fakultas Hukum UNS Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum menyampaikan materi diskusi publik yang diadakan oleh BEM KM UNP secara daring melalui platform Zoom Meeting, Senin (1/8).
Ganto.co - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan episode pertama Diskusi Publik yang diberikan nama Prakarsa Argumen Silang Tokoh UNP (PRASASTU) dengan mengangkat tema "Esensi Kampanye Partai Politik di Ranah Kampus" secara daring melalui platform Zoom Meeting, Senin (1/8).
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum., selaku salah satu pembicara Diskusi Publik dan juga merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) menjelaskan mengenai latar belakang masalah kampanye partai politik di ranah kampus serta pendapat pribadinya terkait masalah tersebut.
"Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan kampanye politik boleh dilakukan di lingkungan kampus asal memenuhi ketentuan. Sehingga dengan kata-kata ini kemudian partai politik menyambut ya, karena kampus ini menjadi penting," jelasnya.
Isharyanto mengatakan, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu sudah jelas terdapat aturan yaitu kampanye di tempat pendidikan dilarang. Ia juga mengatakan penolakan apabila kampus menjadi forum untuk dilaksanakannya kampanye politik.
"Kampanye itu kan bukan sekedar pidato ya, kampanye itu pusat terorganisir untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan kampanye selalu relevan dengan pemilihan umum," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri di kampus terdapat juga politik kampus, sehingga dilakukan upaya untuk menjauhkan organ-organ utama dari proses politik. Sekarang ini perguruan tinggi makin cenderung bermuara pada pasar, konsep keterampilan intelektual acapkali tertuju pada hal-hal yang materialistis dan politis.
"Dalam pandangan akademik saya, kita ini memerlukan satu ruang penegasan jati diri. Apakah kampus akan berdiri sebagai menara gading yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, atau dia menjadi kampus yang peduli dengan isu-isu kemanusiaan," ucapnya.
Isharyanto mengakhiri presentasinya dengan harapan bahwa kampus tetap bersinergi sebagai kekuatan pengubah sejarah. Jangan sampai diam-diam kampus terjebak kembali menjadi lapisan borjuis yang terdidik menjadi elit, menjadi aktivis yang duduk nyaman dalam kekuasaan.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar