Ganto.co - Komunitas Kajian Etnografi (KKE) Instituti Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang mengadakan webinar Budaya Ekonomi Kreatif dengan mengusung tema "Analisis Antropologi dalam Kajian Etnografi Masyarakat Urban" secara daring melalui platform G-meet, Kamis (28/7).

Mutiara Aniza Gigedi S.Sos. selaku pembicara pada webinar dan merupakan anggota Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Barat menjelaskan tentang Pengembangan Budaya Ekonomi Kreatif dapat menciptakan Nilai tambah kreatif.

"Pengembangan budaya ekonomi kreatif dapat menjadi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat urban. Dengan adanya ekonomi kreatif, Indonesia akan dikenal dunia sebagai trendsenter dengan inovasi baru," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pilar yang menciptakan Budaya ekonomi kreatif terdiri dari 3 pilar yaitu intelektual, bisnis, dan pemerintah. Ketiga pilar ini disebut sebagai "triple helix" yang merupakan faktor utama penggerak lahirnya kreatifitas, ide, ilmu pengetahuan dan teknologi yang vital bagi tumbuhnya industri kreatif di Indonesia.

"Kita yang milineal saat ini dapat membuka Gen Z lapangan pekerjaan dengan berwirausaha. Dan dengan harapan setelah lulus kuliah mahasiswa tidak lagi mencari lapangan pekerjaan tapi menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan tidak hanya menjadi wirausaha tetapi juga dapat menjadi content cretor dan lainnya yang membutuhkan kretifitas," tambahnya.

Ia juga menjelaskan menjalankan ekonomi kreatif tidak mudah, ada saja rintangannya, dan diperlukan kesabaran dan komitmen dalam memulai usaha.

" Ketika saya memulai usaha dan hingga sampai sekarang, intinya dalam berwirausah itu harus konsisten, dan harus komitmen dengan usaha yang kita bangun, " tutupnya.

KKE ISI Padang Panjang merupakan organisasi yang membahas mengenai Etnografi baik dari sosial budaya , ekonomi, politik dan lain-lain.