Jurusan BK UNP Kerahkan Tim Konseling Bantu Atasi Trauma Korban Gempa Pasaman

Tim Konseling Trauma sedang memberikan konseling kepada anak-anak.
Ganto.co - Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu pendidikan (FIP) Universitas Negeri Padang (UNP) turut berpartisipasi untuk menghilangkan trauma korban gempa Pasaman Barat dengan membentuk tim konseling trauma.Tim konseling trauma yang terdiri dari dosen dan mahasiswa BK FIP UNP diutus selama dua hari yaitu dari Jumat 11 Maret hingga Sabtu 12 Maret 2022.
Zikra Noviyas selaku salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim konseling trauma mengatakan bahwa tujuan konseling trauma yaitu untuk menghilangkan trauma pada masyarakat korban gempa Pasaman Barat.
"Tujuan dari konseling trauma ini adalah untuk menghilangkan trauma pada masyarakat setempat akibat gempa yang terjadi. Kami dari tim konseling trauma berusaha agar rasa trauma hilang dalam diri mereka," ujarnya.
Zikra juga mengatakan bahwa tim ini turun setelah dua minggu pasca kejadian karena pada waktu tersebutlah dinilai efektif untuk melakukan pemberian konseling trauma.
"Kami turun ke lapangan ketika dua minggu pasca kejadian gempa, karena pada saat itulah waktu yang tepat dan efektif untuk melakukan pemberian konseling trauma setelah adanya bencana," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tim konseling trauma diterjunkan didua titik daerah korban gempa Pasaman Barat.
"Kami turun ke dua tempat titik gempa yaitu hari pertama di Kampung Auo dan hari kedua di Kampung Jorong 1," ujarnya.
Zikra menambahkan ada tiga tim dalam pelaksanaan konseling trauma ini.
Tim pertama yaitu tim konseling trauma Anak-anak yang terdiri dari mahasiswa program studi S1 yang bertugas menghilangkan trauma yang pada anak-anak korban pasca gempa. Pendekatan yang dilakukan diantaranya terapi seni (mewarnai, menyusun puzzle, finger painting dan kelompok). Melalui terapi seni ini dapat diketahui bahwa apakah anak tersebut mengalami trauma dan sekaligus melakukan proses teraputik
" ada salah seorang anak mewarnai gambar dengan warna yang dominan coklat yang mana alasan anak tersebut bahwa dia masih ingat dengan bencana galodo yang berwarna coklat. Disamping itu anak-anak yang mewarnai dengan tidak rapi maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut memiliki sedikit trauma," ujarnya.
Tim kedua yaitu tim konseling trauma Remaja terdiri dari dosen dan mahasiswa S2, S3 dan Pendidikan Profesi Konselor. Namun, di lokasi gempa ini tidak terlalu banyak anak remaja karena karena anak remaja di lokasi sudah banyak yang menikah jadi hal ini termasuk kepada tim ketiga yaitu konseling dewasa dan bapak/ibuk
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar