Soroti Simpang Siur Informasi Gempa Pasaman, KNPI Sumbar Gelar Konferensi Pers

Nanda Satria dan beberapa perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP), di Gedung KNPI Sumbar, Sabtu (13/3). f/Rino
Ganto.co - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) gelar konferensi pers di Gedung KNPI Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (13/3).
Konferensi pers ini dimaksudkan untuk memperlurus informasi dan memperkuat koordinasi antar Organisasi Kepemudaan (OKP) Sumbar dalam memberikan bantuan terhadap korban gempa Pasaman.
Hal tersebut disampaikan Nanda Satria Ketua Umum KNPI Sumbar dalam kata sambutannya.
"Tujuan kami melakukan konferensi pers hari ini adalah untuk meluruskan informasi yang simpang siur di tengah khalayak ramai tentang gempa Kabupatan Pasaman dan Pasaman Barat," ungkap Nanda.
Firman selaku Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Sumbar, mengatakan simpang siur informasi menjadi masalah utama dalam penanganan gempa Pasaman.
"Informasi yang simpang siur mengenai gempa Pasaman membuat beberapa saudara kita yang belum tersentuh bantuan mengalami kerugian," ujar Firman.
Lebih lanjut, Firman juga menyoroti kecenderungan media yang hanya berpusat pada gempa di Pasaman Barat saja.
"Banyak media yang menyoroti daerah Pasaman Barat, namun melupakan saudara-saudara kita yang terdampak di Kabupaten Pasaman," lanjutnya.
Berdasarkan press release, yang didapati Ganto dari KNPI Sumbar, ada setidaknya 80% rumah warga di Pasaman yang tidak layak huni.
Dalam release juga dipaparkan mengenai kecenderungan bantuan yang hanya condong ke daerah Pasaman Barat, namun kenyataannya Kabupaten Pasaman juga merasakan dampak yang sama parahnya di Pasaman Barat.
Situasi dan medan yang cukup berat di Kabupaten Pasaman menjadi kendala dalam memberikan bantuan. Terlebih lagi akses jalan yang terputus menjadi batu sandungan untuk memberikan bantuan logistik.
Berdasarkan info dari Wali Nagari Malampah Kabupaten Pasaman, ada 14 orang warga baik itu anak-anak ataupun dewasa meninggal akibat bencana gempa, banjir bandang dan juga longsor di daerah tersebut.
Yang memprihatinkan, ada beberapa daerah yang terdampak parah namun belum mendapat uluran bantuan sedikitpun, seperti daerah Rawang, Padang Gantiang, dan wilayah di kaki Gunung Talamau lainnya.
Hal inilah yang mendorong KNPI Sumbar membuat satu program yang bernama "Crisis Center".
"Crisis Center merupakan upaya kami agar informasi itu terpusat pada satu pusat yang sama, sehingga semua korban mendapatkan uluran bantuan," jelas Firman.
Firman menambahkan korban gempa Pasaman tidak hanya butuh bantuan sampai masa tanggap darurat bencana selesai namun juga pada masa recovery
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar