Menelisik Sejarah Kota-Kota Kolonial di Indonesia

Tangkapan layar saat Dr. Ilham Daeng Makkelo menyampaikan materi dalam webinar "Menelisik Warisan Kolonial: Kota Tua Majene" melalui platform Zoom Meeting, Jumat (8/10).
Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Sejarah (Humanis) Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (KMFIB-UH) Makassar mengadakan seminar hasil Pengenalan Objek Kajian Sejarah (POKSA) dengan mengusung tema "Menelisik Warisan Kolonial Kota Tua Majene" melalui platformZoom Meeting, Jumat (8/10).
Acara ini mendatangkan Dr. Ilham Daeng Makkelo, M.Hum, selaku Ketua Departemen Ilmu Sejarah FIB Unhas sebagai pemateri. Dalam pemaparan materinya, Ilham menjelaskan latar belakang terbentuknya kota-kota kolonial di indonesia.
"Salah satu yang paling utama dari beberapa penyebabnya seperti saat kekuasaan kolonial Belanda semakin mapan secara politik, salah satu perhatian utamanya adalah pembangunan ruang (lingkungan) kota, terutama melalui penataan dan produksi ruang kota," ujarnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan fakta kota-kota kolonial di Sulawesi Selatan yang merupakan tempat bertemunya berbagai kelompok etnis dan budaya.
"Seperti tempat bertemunya dan bercampurnya berbagai kelompok etnis dan budaya. Berbagai kelompok etnis seperti etnis Makassar, Bugis, Toraja, Mandar dan kelompok etnis lain 'menggunakan' ruang kota, dan menciptakan budaya perkotaan heterogen yang berbeda dengan pedalaman Sulawesi Selatan," paparnya.
Terakhir, Ilham mendeskripsikan secara garis besar keadaan kota pada masa kolonial.
"Bicara soal keadaan kota pada masa kolonial dapat kita lihat seperti masyarakatnya yang antusiasme menyambut dan merayakan simbol-simbol kemajuan dan pembaharuan, dan pengaturan ruang juga infrastruktur yang paling menonjol seperti kotanya yang paling diterangi cahaya lampu," tutupnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar