2.500 Mahasiswa Ikuti RAI
"Bagi mahasiswa UNP yang mengambil Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam diharuskan mengikuti Responsi Agama Islam (RAI), 30% penilaian diambil dari keikutsertaan mahasiswa yang bersangkutan dalam RAI," jelas Ketua Umum Lembaga Responsi Agama Islam (LRAI), Rian Julius Sapta, pada pembukaan Training dan Discussion Group, Minggu (26/9). Training yang diadakan di GOR Pembangunan UNP ini diikuti 2.500 mahasiswa. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti acara yang diadakan LRAI akan dikenakan sanksi dengan memberikan tugas tambahan agama serta tidak mendapatkan mentor.
Dengan diadakannya RAI mahasiswa akan lebih terdidik, mempunyai kepribadian yang kuat dan memiliki wawasan tentang agama. Acara ini dilaksanakan selama satu semester sambil dibimbing oleh mentor mahasiswa masing-masing. Untuk saat ini di LRAI sudah terdapat lebih kurang seratus mentor dari kalangan mahasiswa. LRAI sendiri merupakan Lembaga Otonom dari Unit Kegiatan Kerohanian yang dalam pelaksanaan kegiatannya berkoordinasi dengan MKU. "Beberapa dosen cukup tegas terhadap mereka yang tidak mengikuti responsi," jelas Rian, Minggu (26/9).
Selanjutnya Rian sangat mengharapkan agar masyarakat kampus mendukung kegiatan response, baik itu dari dosen-dosen maupun dari Rektor UNP sendiri. Untuk saat ini, pendanaan acara masih berasal dari peserta responsi, dengan membayar Rp10.000 permahasiswa. "Mudah-mudahan tahun besok, universitas bersedia memberikan anggaran khusus untuk acara-acara LRAI ini," harap Rian. Ninit*, Salim
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar