Twitter Genta Andalas Diretas, Peretasan Akun Media Sosial LPM Bukan Kali Ini Saja Terjadi

Tangkapan layar pengumuman resmi dari akun Instagram @genta_andalas melalui instatory, Kamis (2/9).
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Genta Andalas Unand, mendapatkan kekerasan siber berupa peretesan akun Twitter, kepastian itu diumumkan Genta, melalui Instagram @genta_andalas pada, Kamis (2/9).
LPM yang berdiri semenjak 1975 tersebut, mengumumkan bahwa akun Twiter @genta_andalas telah diretas oleh orang tak bertanggung jawab semenjak Februari 2021 kemarin.
Akun twitter yang difollow sebanyak enam ribu lebih followers itu, sudah ada semenjak tahun 2012 yang lalu.
Peretasan akun media sosial penggiat Jurnalisme kampus bukan kali ini saja terjadi, tercatat aktivis Persma Universitas Lampung LPM Teknokra , pernah mendapatkan teror pada Juni 2020 silam.
Hal tersebut bermula ketika LPM Teknokra mengadakan diskusi bertajuk "Diskriminasi rasial terhadap Papua", namun diskusi ini terancam dibatalkan karena mendapat teguran keras dari Wakil Rektor (WR) III, bahkan diskusi ini sampai mendapat teguran dari Badan Intelejen Negara (BIN).
"Saya dipanggil menemui WR III waktu itu, ditanya kenapa mengadakan diskusi ini, dan setelah kami turun pak WR mengirim pesan whatsapp berita ini sudah sampai ke Rektor dan juga mendapatkan teguran dari BIN" ujar pemimpin umum Teknokra 2020 itu.
Tidak hanya satu orang, pengurus LPM Teknokra lainnya juga mendapatkan teror, Mitha selaku Pemimpin Redaksi Teknokra mendapat teror berupa peretasan akun ojek online miliknya.
Akun ojek daring milik mitha, digunakan untuk orderan fiktif, bahkan orderan ini bukan hanya disatu tempat saja ada dibeberapa titik
Saat diwawancara Ganto Irul menjelaskan mereka sampai diteror telpon berkali-kali oleh nomor yang tidak dikenal
"Saya waktu itu ditelpon sampai belasan kali dari nomor tidak dikenal, sempat saya angkat si penelepon tidak mau mengungkap siapa dia, ia hanya mengatakan kalo ia adalah alumni Unila," ujarnya
Bahkan kru teknokra diungsikan dari sekre karena mereka merasa sekre bukan tempat yang aman lagi
"Kami sempat pindah dari sekre ke rumah aman, namun di rumah aman kami masih dapat teror," katanya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa akun sosial media (Sosmed) sampai web Teknokra waktu itu di retas
"Akun sosmed baik itu twitter,instagram bahkan web kami sat itu pun sempat diretas," tutupnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar