Mendikbud-Ristek Resmi Meluncurkan Program SIPlah untuk Sekolah-Sekolah di Indonesia

Tangkapan layar saat Menteri Nadiem Makarim selaku pemateri dalam kegiatan Peluncuran Program SIPlah untuk sekolah- sekolah, melalui live streaming YouTube, Kamis (26/8)
Mentrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Anwar Makarim resmi meluncurkan program Merdeka Belajar Episode Kedua belas, melalui live streaming YouTube di chanel Kemendikbud RI, Kamis (26/8).
Pada program kali ini, Nadiem mengakat program sekolah aman berbelanja melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah atau yang dikenal dengan istilah SIPlah. SIPlah Merupakan sistem elektronik yang menggandeng penyedia pasar daring atau e-market place untuk mempermudah pengadaan barang dan jasa oleh satuan pendidikan .
Nadiem juga mengatakan, SIPlah pertama kali dirilis pada tahun 2019, dan pada tahun ini resmi diluncurkan dengan berbagai macam fitur yang sudah di transformasi untuk membantu para penyedia dan terutama para kepala sekolah dan satuan pendidikan. SIPlah dapat membantu melakukan pengadaan barang dan jasa secara jauh lebih transparan, aman dan lebih mudah.
"Kami berupaya memberikan keluasan kepada sekolah untuk meningkatkan jumlah besaran dana BOS, dan memberikan fleksibilitas kepada sekolah untuk membelanjakannya melalui SIPlah," ujarnya.
Selain itu, Nadiem menjelaskan bahwa pada tahun 2021 pemerintah pusat menyalurkan bantuan dana bos sebesar Rp. 53,4 T ke lebih dari 216 ribu sekolah untuk membantu kebutuhan belanja operasional. Total anggaran meningkat dari 51,2 T ditahun 2019 menjadi 53,4T ditahun 2021.
"Mendikbud-Ristek mengharapkan tata kelola dan pembelanjaan dana BOS yang transparan, akuntabel dan memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan untuk membelanjakan dana bos sesuai dengan apa yang dibutuhkan termasuk untuk melengkapi kebutuhan sekolah dalam menyiapkan perlengkapan tatap muka (PTM) terbatas yang diatur dalam SKB empat menteri," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk menghindari kegiatan yang tidak baik seperti kasus korupsi dana bos, maka Kemendikbud-Ristek harus memindahkan jumlah anggaran dan pengadaan dana BOS ke platform online dan digital yang semuanya transparan dan akuntabel. SIPlah sebagai sistem elektronik untuk pembelanjaan BOS, dan merupakan e-commerce sekolah.
"Jadi sekolah dapat dengan mudah membeli berbagai macam kebutuhan barang dan jasanya. sehingga ada beberapa benefit dari program SIPlah ini, salah satunya yaitu tata kelola keuangan yang baik, semua transaksi di dokumentasi secara elektronik," ungkapnya.
Terakhir, Nadiem menatakan bahwa sejauh ini jumlah pengguna SIPlah sudah sangat meningkat dan Kemendikbud-Risteksendiri juga terus melakukan penyempurnaan sistem SIPlah.
"Diharapkan sekolah dapat berbelanja secara aman dan alur pembelanjaan dijamin sesuai peraturan yang berlaku. SIPlah juga memiliki banyak pilihan mitra pasar dan penyedia barang dan jasa, serta mempunyai banyak fitur yang bisa membantu dan mendukung proses transaksi," pungkasnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar