Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PendidikanLuar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dengan tema "Melangitkan Prestasi Berbagi Untuk Menciptakan Inspirasi," yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan Streaming YouTube, Sabtu (10/10).

Mentri luar negeri Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta 2019 sekaligus founder pondok cerdas, Harkansyah, menjelaskan bahwa karakter sosial adalah suatu pembentukan. "Pembentukan yang bagaimana? Pembentukan hal-hal baik terhadap sekeliling mu, itu adalah karakter sosial bagi saya," ujarnya.

Lebih lanjut, Harkansyah menjelaskan ada empat kategori utama yang dapat membentuk perilaku sosial seseorang. Pertama, perilaku dan karakteristik orang lain. Perilaku dan karakteristik orang lain yang dekat dengan kita akan mempengaruhi karakteristik dan perilaku kita nantinya.

"Ketika seseorang lebih sering bergaul dengan orang yang berkarakter santai atau yang lebih dikenal santuy sekarang itu, ya teman-teman juga akan berperilaku santuy seperti orang tersebut," paparnya.

Kedua, proses kognitif. Proses kognitif ialah ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide. Harkansyah mengatakan Jika kita berbicara mengenai ide-ide, keyakinan, dan pertimbangan yang menjadi kesadaran sosial seseorang, maka akan berpengaruh terhadap perilaku sosial orang tersebut.

"Proses kognitif yaitu punya ide-ide, pikiran atau pengetahuan yang arah ke depannya untuk menjadikan dia lebih baik, itu proses kognitif," tuturnya.

Ketiga, faktor lingkungan. Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang membentuk perilaku sosial seseorang. Jadi, lanjut Harkansyah, kita dituntut untuk memahami lingkungan sekitar.

Empat, Tata budaya. Faktor budaya yang dimaksud yaitu berkaitan dengan perilaku, dan pemikiran terhadap sesuatu yang terjadi kepada seseorang yang berasal dari budaya berbeda, maka kita dituntut untuk menghargai perbedaan yang ada.

Dalam lingkungan sosial masyarakat, kita harus memiliki nilai toleransi. "Jika kita turun ke lapangan, kita harus punya nilai toleransi di dalamnya," sampainya.