Sepuluh Cara Bersahabat dengan Anak Semasa Pandemi
Webinar nasional yang diadakan jurusan PG PAUD UNP, melalui platform Zoom Meeting dan live YouTube, Selasa (6/10). f/Rezky*
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Padang adakan webinar nasional bersama lima perguruan tinggi di Indonesia dengan tema "Strategi dan Inovasi Pembelajaran Bagi Pendidik Anak Usia Dini di Masa Pembiasaan Baru Covid-19" yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan streaming YouTube, Selasa (6/10).
Dr. Diah Andika Sari, M.Pd. selaku Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta menjelaskan tentang peranan orang tua dalam pembelajaran anak usia dini di masa pembiasaan baru. "Orang tua zaman sekarang harus punya pengetahuan dan juga keterampilan untuk bisa menjadi profesional parent," ujarnya.
Diah menjelaskan, ada sepuluh cara bersahabat dengan anak semasa pandemi. Pertama, bersahabat dengan diri sendiri. Maksudnya orang tua harus bisa mengelola stress pada dirinya, tidak memperlihatkan stress di depan anak, dan orang tua harus kompak dengan anak.
Kedua, orang tua harus sadar peran dan kapasitasnya. Artinya orang tua harus bersikap konsisten karena jika orang tua tidak konsisten maka anak tidak akan percaya pada orang tua, harus menjadi model untuk anak, dan harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menjadi orang tua.
Ketiga, lihat dari kacamata anak (Empati).
Empat, kelola ekspektasi terhadap anak.
Lima, jalin komunikasi yang terbuka dan hangat dengan anak atau komunikasi efektif. Kita harus menjelaskan perilaku yang diharapkan pada anak dan tujuan perilaku tersebut diharapkan, memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari dan memahami perasaan orang lain, dan melibatkan anak dalam mengambil keputusan untuk dirinya atau keputusan keluarga yang sederhana.
Enam, buat kesepakatan bersama anak. "Kesepakatan bersama anak yang terbuka, sehingga anak merasa dilibatkan di dalam mengambil keputusan dan anak akan merasa diperlakukan ada di rumah itu," terangnya.
Tujuh, disiplin induktif dengan menetapkan batasan atau aturan. Kita menetapkan batasan atau aturannya itu jelas, terbuka, dan realistis yang bisa dilakukan oleh anak.
Delapan, Kondisikan rumah menjadi tempat yang menyenangkan untuk anak.
Sembilan, explore rumah bersama anak. Libatkan anak pada kegiatan rumah seperti, membersihkan rumah bersama atau memasak bersama.
Sepuluh, lakukan komunikasi dan kerjasama dengan pihak sekolah.
"Apapun yang terjadi dengan anak kita di rumah, perkembangannya harus seiring dengan perkembangannya di sekolah. Jangan sampai apa yang sudah distimulasi di rumah itu terputus di sekolah atau sebaliknya, guru sudah berusaha keras untuk menstimulus anak, tapi kita tidak melakukan hal yang sama dengan anak kita di rumah, sehingga akhirnya tidak terjadi kesinambungan," pungkasnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar