Tergagap di Program Mahasiswa Berprestasi
Program mahasiswa berprestasi diharapkan mampu melahirkan para mahasiswa yang cerdas dan berkompetisi, baik secara akademik, maupun keterampilan lainnya dengan mahasiswa lain dari universitas berbeda di seluruh tanah air. Mahasiswa berprestasi dalam skala kecil dalam universitas adalah salah satu cara membangkitkan motivasi mahasiswa untuk menggali potensi mahasiswa untuk lebih berprestasi.
Program ini sudah menjadi agenda tahunan Universitas Negeri Padang (UNP), terbukti dengan dicantumkanya program ini dalam Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa yang selalu dibagikan kepada mahasiswa baru setiap tahun.
Juni lalu, UNP kembali mengadakan penyeleksian mahasiswa berprestasi ini. Calon mahasiswa berprestasi dinilai tidak hanya dilihat dari kemampuan akademik, tetapi juga segi psikologi, organisasi, kemampuan berbahasa Inggris, serta pertimbangan prestasi-prestasi lainnya yang diraih sebelumnya. Sudah selayaknya mahasiswa yang terpilih adalah mahasiswa terbaik yang ada di UNP.
Namun kenyataanya, tidak semua mahasiswa tahu mengenai program seleksi mahasiswa berprestasi ini, sehingga calon yang akan berkompetisi untuk mewakili UNP juga sedikit. Seperti yang diutarakan Devi, mahasiswa Jurusan Geografi TM 2008. Ia tidak begitu mengerti dengan program mahasiswa berprestasi. "Saya hanya mendengar dari mulut ke mulut mahasiswa saja," ungkapnya, Selasa (8/6). Hal senada juga diungkapkan Riri al Islami, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris TM 2007, mengungkapkan justru tidak mengetahui sama sekali dengan adanya program ini.
Pembantu Dekan (PD) III FBSS, Drs. Andria Catri Tamsin, M.Pd, menyayangkan kondisi tersebut. Ia menjelaskan surat mengenai penyeleksian mahasiswa berprestasi sudah diturunkan dari universitas ke setiap fakultas, kemudian diteruskan ke jurusan masing-masing. Kemudian pihak jurusan yang bertanggung jawab untuk mensosialisasikan kepada mahasiswa.
Ia melanjutkan, hendaknya mahasiswa lebih tanggap terhadap pengumuman-pengumuman yang ada di sekitar kampus. "Tidak mungkin setiap pengumuman disuapkan ke setiap mahasiswa," ujarnya. Sebenarnya banyak keuntungan yang dapat di peroleh melalui program ini, salah satunya adanya pertimbangan pihak jurusan untuk mengangkat mahasiswa tersebut menjadi dosen muda di jurusan yang bersangkutan. "Keuntungan dan peluang-peluang lain juga akan terbuka," ungkapnya kepada Ganto, Jumat (2/7).
Upaya menarik lebih banyak mahasiswa berminat mengikuti program tersebut juga dilakukan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). PD III FIP, Dra. Setiawati, M.Si., mengungkapkan animo mahasiswa untuk mengikuti program tersebut tidak begitu tinggi. Kebanyakan mahasiwa merasa tidak percaya diri untuk mengikuti program tersebut karena merasa tidak mampu memenuhi persyaratan penyeleksiannya, khususnya kemampuan dalam berbahasa Inggris. Selain itu mereka tidak siap untuk mengemban beratnya tanggung jawab titel sebagai Mahasiswa Berprestasi. "Jadi mereka memutuskan untuk tidak mencobanya," jelas Setiawati, Rabu (14/7).
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar