Jangan Berhenti Dipenonaktifan
Sejak Juni lalu, Komunitas Seni Pertunjukan (KSP) Ku-Liek, resmi dinonaktifkan untuk sementara waktu. Hal ini sejalan dengan surat permohonan penonaktifan dari pengurus komunitas tersebut kepada Fakultas Bahasa Sastra dan Seni (FBSS) UNP beberapa pekan sebelumnya. Penonaktifan ini ditengarai adanya konflik internal sesama pengurus.
Menurut Putra Alfajri Wanto, pengurus KSP Ku-Liek, permohonan penonaktifan komunitas tersebut dikarenakan KSP Ku-Liek ingin memandirikan komunitas tersebut. Jika selama ini KSP Ku-Liek selalu berada di kampus, maka untuk selanjutnya komunitas tersebut akan berkesenian di luar kampus. "Hal ini tidak menutup kemungkinan KSP Ku-Liek, tampil berkesenian di FBSS," jelasnya, Kamis (1/7) lalu.
Kesolidan pengurus dinilai masih lemah oleh Pembantu Dekan (PD) III FBSS, Drs. Adria Catri Tamsin, M.Pd. Hal ini sesuai dengan laporan pengurus ketika melayangkan surat permohonan penonaktifan kegiatan di kampus. Hal yang ditakutkan kelak ada pihak-pihak tertentu yang membawa-bawa nama komunitas tersebut kemudian bertindak tidak terpuji di luar kampus. Sehingga nama FBSS atau UNP secara umum akan terkesan negatif. "Mereka (pengurus KSP Ku-Liek_red) belum mampu menanggulangi hal ini," jelas Adria, Selasa (13/7) lalu.
Ketidakmampuan ini, menurut Adria, masih lemahnya pengawasan keamanan di kampus. Siapa saja boleh masuk dan lalu lalang di kampus. Dan siapa saja boleh singgah, berkreatifitas, bahkan menginap di sekretariat KSP Ku-Liek. "Hal ini akan membangun kesan negatif kepada pengurus KSP Ku-Liek," tambahnya.
KSP Ku-Liek adalah salah satu Badan Semi Otonom yang ada di FBSS. Secara struktural komunitas ini dinaungi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBSS. Namun sejauh ini, penonaktifan komunitas tersebut belum menjadi perhatian utama oleh BEM. Sornobi, Ketua BEM FBSS menyatakan organisasi yang ia pimpin belum melakukan konsolidasi dengan KSP Ku-Liek. Menurutnya dalam waktu dekat BEM akan memusyawarahkan hal tersebut dengan ormawa serta PD III FBSS. "Yang penting kita (BEM_red) akan berusaha mempertahankan KSP Ku-Liek tetap berada di kampus," ungkapnya, Senin (5/7) lalu.
Ia menambahkan, keberadaan KSP Ku-Liek penting di kampus. Komunitas tersebut akan menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk berkesenian dengan lebih baik. Walaupun demikian, jika konsolidasi yang dilakukan nanti tetap membuat komunitas tersebut berada di luar kampus, ia optimis dunia berkesenian di FBSS tidak akan mati. Secara pandangan mata terkesan tidak ada, namun secara kasat mata FBSS tetap berkesenian dengan baik. "Karena orang-orang tahu, FBSS itu identik dengan KSP Ku-Liek, dan sebaliknya," tambah Sornobi.
Walaupun sudah dinonaktifkan, Adria menjelaskan tidak berarti KSP Ku-Liek tidak akan pernah ada di kampus lagi. Jika suatu waktu komunitas tersebut ingin kembali ke kampus, kampus akan membuka diri. "Kampus akan mencarikan sekretariat baru untuk komunitas tersebut," jelasnya. Adek
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar