Timah Panas Melesat di UNP
Peristiwa peluru nyasar menciderai mahasiswa di kampus pusat UNP, Rabu (24/6) lalu cukup menyentakkan pihak kampus. Hal ini tak pernah sebelumnya peluru nyasar singgah di kampus pusat UNP yang melukai mahasiswa, walaupun tepat di depan kampus ini bermarkas Batalyon Yuda Sakti 032.
Peristiwa naas tersebut menimpa Tuti, begitu sapaannya, mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi TM 2008 Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial (FIS). Kala itu ia sedang duduk bercengkerama dengan temannya di depan kantor Bank Nagari cabang kampus UNP. Tiba-tiba, Tuti terkejut karena peluru berkaliber 5,56 mm sudah menembus bagian bawah dagu sebelah kirinya dengan darah yang terus bercucuran di siang itu.
"Saya Shock sekali, rasanya seperti dilempar batu panas," tutur Tuti, Senin (1/7) ketika ditemui di kosnya.
Spontan saja ia mencabut dan melempar peluru tersebut ke genangan air yang terdapat di depannya. Tak berselang beberapa lama ia langsung dibawa oleh dua temannya ke Poliklinik UNP yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat kejadian peristiwa. Poliklinik tak dapat berbuat banyak, akhirnya ia dibawa ke RSU M. Djamil Padang dengan ambulan. "Saya mendapat tiga jahitan dari peristiwa ini," ungkap Tuti.
Selang beberapa waktu, masih menurut Tuti, ditemani temannya, ia mendatangi Kepala Polisi Sektor Padang Utara, meminta menangani peristiwa tersebut. Esok harinya, Kamis (24/6), komandan batalyon, hingga saat ini enggan dikonfirmasi, mendatangi pihak FIS. Komandan tersebut mengakui adanya kemungkinan peluru tersebut berasal dari tentara yang tengah berlatih menembak di lapangan tembak di Lapai.
Sampai sekarang, lanjut Tuti, komandan tersebut belum mengetahui siapa tentara yang menembak. Walau begitu, ia tak ingin memperpanjang masalah. "Semua diselesaikan secara kekeluargaan saja, karena itu tak sengaja," lanjut Tuti. Bagi Tuti, meskipun terkena peluru nyasar, Tuti tetap bersyukur karena peluru itu tak merenggut nyawanya.
Senada dengan pernyataan Tuti, Pembantu Dekan III FIS, Drs. Ikhwan M.Si., menyatakan semua peristiwa yang menimpa Tuti telah diselesaikan secara kekeluargaan. Menurutnya, ini hanya kecelakan dan tak perlu diungkit-ungkit lagi. "Lagi pula, pihak UNP sudah menandatangani surat perdamaian dengan pihak batalyon," jelasnya via telepon, Kamis (15/7).
Menurut Pembantu Rektor III Drs. Alizamar, M.Pd, Kons, peristiwa peluru nyasar sebelumnya juga pernah terjadi beberapa tahun silam. Namun tidak melukai mahasiswa atau warga kampus lainnya. Waktu itu, menurutnya, kaca bangunan Fakultas Ilmu Pendidikan pecah tertembak peluru nyasar. Setelah peristiwa yang dialami Tuti, pihak kampus telah melakukan koordinasi dengan pihak batalyon agar lebih berhati-hati jika tengah melakukan latihan menembak. "Mengingat di sekitar batalyon tersebut sudah semakin ramai, jika tak hati-hati bisa menciderai orang banyak," ungkapnya, Jumat (16/7) lalu. Santi
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar