Menulis: Membayar Hutang Masa Lalu Generasi Minang

Peserta PKMI tengah mengajukan tema diskusi, Selasa (12/9). Tema ini nantinya akan didiskusikan kepada peserta lain yang berminat untuk mendalami tema diskusi tersebut. Adapun prosesnya yaitu, peserta mengajukan tema diskusi dan kemudian memaparkan tema
13-09-2017, 18:03 WIB
"Generasi muda Minang mempunyai hutang pada masa lalu," ujar Setri Yasra, Redaktur Eksekutif Koran Tempo yang hadir pada pemberian materi jurnalisme investigasi saat acara Peta Kaum Muda Indonesia 2017 di Auditorium Prof. Kamaluddin Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, Senin (11/9).
Hutang pada masa lalu itu, disebabkan karena beberapa tokoh Minang seperti Tan Malaka hingga Bung Hatta yang menjadi founding father negara ini. Ditambah lagi dengan adanya AA Navis, seorang sastrawan yang berani menyampaikan pemikirannya melalui tulisan pada masa itu. "Pertanyaanya, apakah daya kristis kita masih seperti itu dan apakah kita sudah terbiasa menulis," tanya Serti pada 145 peserta yang menghadiri acara PKMI .
Saat ini, kata Setri, banyak media yang dapat digunakan oleh generasi muda sebagai wadah dalam menulis. Misalnya, twitter, blog, facebook, instagram dan media sosial lainnya. Maka tidak ada alasan generasi milenial untuk tidak menulis karena hal itu mengasah kekritisan seseorang. "Hutang pada masa lalu bisa dibayar dengan menulis dan bersikap kritis," ungkapnya kembali.
Dengan menulis dan bersikap kritis, pemuda dapat menyampaikan apa saja yang mereka rasakan, serta informasi apa yang dapat mereka peroleh di lingkungan sekitar. Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, kemudian carilah solusi dan berani berbicara untuk hal tersebut. Semisal tentang korupsi, "Karena apa yang kalian tulis nantinya akan dibaca dunia, maka jadilah generasi Minangkabau yang kritis, jangan biarkan korupsi merajalela dimata kita," tutupnya.
Install aplikasi Ganto apps di Google Play
Komentar
Kirim Komentar