12-07-2020
Nisrina Zakia Khalel
Beberapa waktu yang lalu, kata terserah acapkali menggandrungi kalimat-kalimat percakapan khalayak. Mulai bermunculan dalam pelbagai gesekan, yang kemudian berakhir dengan kata lain yang disebut pasrah. Terserah seolah terdengar seperti keadaan hampa, ketika pedagang berujar, "ahh!" pada kekangan gerak, atau tenaga medis yang merasa lelah atas situasi yang kian kabur. Namun, kita tentu tak bisa mendapati muara dari keterserahan tersebut layaknya Snow White bertanya pada sebingkai cermin,...