Gaya Hidup Hedonis dan Konsumtif di Kalangan Mahasiswa

Sumber foto: pxhere.com
Miltahul Jannah
Masuknya era globalisasi sudah merambah ke seluruh pelosok dunia termasuk Indonesia. Globalisasi ditandai dengan adanya berbagai kemajuan pada aspek kehidupan dan gaya hidup masyarakat. Kemajuan ini memberikan banyak kemudahan pada taraf kehidupan masyarakat. Akan tetapi, disamping memberikan kemudahan tidak dapat dipungkiri juga era globalisasi ini membuat pergeseran pada nilai budaya yang sudah lama tertanam dalam diri masyarakat. Seperti lebih bersikap individualis, hedonis, dan lain sebagainya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kemajuan informasi dan teknologi membuat manusia menjadi terlena. Hal itu tidak dapat terlepas dari pengaruh teknologi dan adanya informasi yaitu iklan. Dengan adanya iklan, masyarakat akan terpengaruh dan memiliki keinginan untuk membeli barang atau jasa yang diiklankan. Tanpa melihat manfaat yang diberikan, tetapi demi tuntutan zaman untuk menjadi eksis. Hal ini menjadikan pola hidup masyarakat seakan-akan harus mengikuti suatu trend dan sebagai pemenuhan kesenangan semata. Pola sosial seperti ini disebut sebagai hedonisme.
Istilah hedonisme ini berasal dari bahasa Yunani yaitu "hedon" yang berarti kesenangan. Hedonisme merupakan gaya yang hanya mementingkan terhadap mencari kesenangan dan memuaskan keinginan diri sendiri. Gaya hidup seperti ini adalah pola hidup seseorang yang mengarah terhadap bagaimana seseorang tersebut hidup, membelanjakan uangnya dan bagaimana ia menggunakan waktunya untuk mengejar kesenangan semata, sehingga prilaku hedonis ini muncul dari prilaku bersenang-senang (Muis et al., 2019).
Tak hanya itu, Santrock (2012) menyatakan bahwa pada masa remaja individu akan cenderung menyukai berbagai hal baru yang cukup menantang bagi dirinya, hal tersebut karena remaja berupaya untuk mencapai kemandirian dan menemukan identitas dirinya. Dimana menunjukkan bahwa banyak remaja yang hanya menghabiskan waktunya hanya untuk berbelanja atau nongkrong di mall, dengan tujuan untuk memenuhi kesenangan dan kepuasan dirinya (Wahyudi et al., 2013). Tak hanya itu, Yuniarti (2015) mengatakan bahwa semakin canggih teknologi, dan maraknya market place online, memudahkann remaja untuk membeli apapun yang mereka inginkan tidak membutuhkan waktu lama dan bisa dimana saja yang hanya saja menggunakan jaringan internet dengan mengakses dari media platform tertentu.
Gaya hedonisme ini sebenarnya boleh saja dilakukan karena memberikan kesenangan pada diri seseorang. Namun, jika terus dilakukan tanpa melihat kebermanfaatannya maka gaya ini kurang baik jika berkelanjutan. Gaya tersebut akan memegaruhi sikap terhadap keharusan dalam memenuhi keinginan, yang bakan menjadi langkah awal meningkatnya tingkat konsumtif pada masyarakat. Dengan mengikuti gaya yang berkembang dan menjurus pada hedonis inilah secara tidak langsung perilaku masyarakat akan menjadi masyarakat yang konsumtif.
Konsumtif dapat diartikan sebagai perilaku atau gaya hidup seseorang yang senang menggunakan uang tanpa mempertimbangkan dengan matang atau membelanjakan terhadap sesuatu yang diinginkan. Perilaku ini terjadi karena seseorang mempunyai kecenderungan yang materialis, ambisi yang besar untuk memenuhi suatu benda atau barang tanpa memperhatikan kebutuhannya untuk apa dan pembelian tersebut sebagian besar didorong hanya karena memenuhi hasrat kesenangan semata (Pulungan & Febriaty, 2018).
Perilaku konsumtif ini terjadi karena banyaknya sarana dan prasarana yang ada seperti market place online, cafe, mall yang mengalami peningkatan (Sukari et al., 2013). Konsumtif ini mengarah kepada prilaku yang secara gamblang tidak memperdulikan terhadap pengeluaran yang dikeluarkan. Hal ini sejalan dengan gaya hidup yang memiliki hubungan positif terhadap prilaku konsumtif pada remaja (Anggraini & Santoso, 2019).
Gaya hedonisme adalah gaya yang popular di kalangan mahasiswa saat ini. Dimana hedonisme sendiri bisa menjadi suatu daya pikat untuk remaja lain yang nantinya menyebabkan fenomena-fenomena baru. Dengan seperti itulah mahasiswa pada saat ini lebih memilih untuk hidup mewah, segala sesuatu yang cepat, dan serba berkecukupan tanpa harus bekerja keras. Salah satu faktor yang mengakibatkan mahasiswa mempunyai gaya hidup yang hedonis ini yaitu karena sifat mereka yang selalu ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara apapun untuk mendapatkan sesuatu yang nantinya berpengaruh pada gaya hidup mereka yaitu konsumtif tinggi yang nantinya bisa merugikan mahasiswa atau individu lainnya.
Dengan pengaruh lingkungan dan teknologi remaja terutama kalangan mahasiswa saat ini sangat mudah untuk melihat sesuatu dan akan tertaik dengan hal tersebut. Yang mana saat ini banyak aplikasi-aplikasi yang ada di smartphone yaitu pasar online dan media sosial bisa menyebabkan remaja saat ini menjadi sangat konsumtif. Saat ini banyak sekali mahasiswa yang bisa memiliki apa yang mereka suka dan mereka lihat tanpa memperhatikan ekonomi yang mereka miliki. Mahasiswa saat ini sering melihat barang yang mereka sukai tanpa melihat manfaat dan kegunaan dari barang tersebut. Gaya hedonisme inilah yang nantinya akan mempengaruhi perilaku atau sikap konsumtif individu terutama mahasiswa.
Komentar
Kirim Komentar