Stigma Perempuan Mengenyam Pendidikan

Sumber Ilustrasi: Suarapemerintah.ID
Monalisa Hidayah
Berbicara mengenai perempuan, selalu akan ada topik yang menarik untuk dibicarakan. Dewasa ini, terlalu banyak kesan negatif pendidikan untuk perempuan. "Ngapain sekolah tinggi-tinggi? Ujung-ujungnya juga di dapur, kasur dan sumur,".
Begitulah ungkapan yang kerap kali yang sering diterima perempuan yang memilih melanjutkan hidupnya untuk mengenyam pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Tak hanya itu saja, perempuan sering kali ditakut-takuti perihal akan susah mendapatkan jodoh jika berpendidikan tinggi. Bahkan ada lagi santapan negatif yang sudah menjadi santapan terbiasa sehari-hari yang dikonsumsi perempuan berpendidikan yang dicemaskan akan menjadi pembangkang kepada suami, menelantarkan keluarga.
Begitu banyaknya opini-opini miring yang membuat dilematisnya perempuan akan pendidikannya. Hal ini disebabkan kurangnya edukasi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan bagi perempuan.
Pendidikan perempuan merupakan suatu upaya dalam meningkatkan kemampuan kaum perempuan, baik di bidang intelektual, kepribadian ataupun keterampilan untuk mempersiapkan kaum wanita menjadi seorang pendidik yang baik untuk anaknya di dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.
"Jika Anda mendidik seorang pria, Anda mendidik seorang individu, tetapi jika Anda mendidik seorang perempuan, Anda mendidik keluarga (bangsa),". Ungkapan James Emmanuel Kwegyir Aggrey, yang merupakan seorang guru dan misionaris Afrika-Amerika yang dikenal sebagai pionir untuk memahami manfaat pendidikan perempuan.
Berangkat dari ungkapan tersebut, terlihat jelas bahwa pendidikan bahwa pendidikan buat perempuan tidak hanya penting untuk diri mereka sendiri, namun juga keluarga dan masyarakat. Kenyataanya perempuan merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Bagi perempuan, pendidikan merupakan upaya membuat perempuan menjadi cerdas untuk berkarya, dan mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu perempuan harus berani mengabaikan opini-opini negatif untuk mengenyam pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi. Karena seorang perempuan harus pintar untuk melahirkan generasi yang cerdas.
Komentar
Kirim Komentar