• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS
Ganto.co

, WIB
  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra & Budaya
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Catatan Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper
Harapan WR I untuk Kontingen Sumbar Pada Gelaran POMNas 2022

Harapan WR I untuk Kontingen Sumbar Pada Gelaran POMNas 2022

Gubernur Sumbar Targetkan Sumbar Masuk Lima Besar POMNas XVII

Gubernur Sumbar Targetkan Sumbar Masuk Lima Besar POMNas XVII

Berita Terbaru

  • 06-02-2023Euforia Festival Cap Go Meh, Wagub Sumbar: Bukti...
  • 05-02-2023Gelar Lomba Malingka Carano, Mahasiswa KKN UNP...
  • 05-02-2023Mubes UKPM-WP 2023 Tetapkan Jelita Maharani...
  • 03-02-2023Subuh Mubarak FBS: Konsep Ekonomi Keluarga dalam...

Kategori

  • Laporan 2 Edisi 218
  • Laporan 1 Edisi 218
  • Universitas Negeri Padang
  • PPG SM3T
  • Bimbingan dan Konseling
Kisah Andini Si Gadis Malang

Kisah Andini Si Gadis Malang

Pondok Pesantren Al-Manaar dan Wisata Religi di Batuhampar

Pondok Pesantren Al-Manaar dan Wisata Religi di Batuhampar

Artikel Terbaru

  • 26-01-2023Atas Nama Salah Jurusan : Sebuah Pembelaan atau...
  • 18-01-2023Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Masyarakat
  • 18-01-2023Rumah Tak Bertuan
  • 20-12-2022Tangisan Bulan

Kategori

  • Politik
  • Pendidikan
  • Agama
  • Umum
  • Home
  • Artikel
  • Artikel

Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Masyarakat

18-01-2023, 11:52 WIB

Artikel

590 0
Oleh:

Kurnia Sandi

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya. Keanekaragaman budaya di Indonesia merupakan suatu keunggulan bagi Negara Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang memiliki paling banyak budaya di Asia Tenggara. Dengan banyaknya budaya di Indonesia tentunya itu tidak menjadi penghambat dalam persatuan bangsa Indonesia. Indonesia memang memiliki keanekaragaman budaya, akan tetapi lewat keanekaragaman tersebut harapan besar adalah bangsa Indonesia dapat lebih menghargai dan toleransi antar sesama.

Perbedaan budaya antar masyarakat Indonesia tentunya tidak terlepas dari rasa menghargai dan toleransi. Menghargai budaya orang lain juga menjadi perhatian utama antar masyarakat yang berbeda budaya. Indonesia tidak hanya memiliki keanekaragaman budaya tetapi juga keanekaragaman suku, bangsa dan agama. Keanekaragaman suku, bangsa, agama dan budaya tersebut juga dapat berdampak kepada masyarakat itu sendiri. Dampak tersebut dapat terbagi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif.

Bisa kita amati beberapa dampak positif keanekaragaman itu antara lain: (1) Dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat Indonesia untuk mengenal satu sama lain dan masyarakat yang beragam akan menjadikan interaksi lebih dinamis. (2) Keberagaman masyarakat menjadi salah satu modal dalam perkembangan dan kemajuan bangsa sebab kreatifitas juga inovasi akan jauh lebih berkembang jika terdapat perbedaan dalam berpikir juga berkreasi. (3) Keberagaman masyarakat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan sehingga meningkatkan potensi ekonomi di bidang pariwisata. (4) Keberagaman masyarakat menjadikan sebuah negara memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari bangsa lain. (5) Keberagaman masyarakat menjadikan hidup menjadi lebih berwarna.

Adapun dampak negatif keanekaragaman masyarakat yaitu: (1) Keberagaman masyarakat yang tidak disikapi dengan bijaksana akan memupuk bibit konflik yang berujung perpecahan di dalam masyarakat. (2) Konflik yang muncul dari keberagaman tersebut bisa menghambat pembangunan nasional. (3) Rawan muncul paham rasisme. (4) Rawan muncul kelompok-kelompok radikal. (5) Apabila tidak dibarengi dengan toleransi, maka pergesekan antar golongan sulit dihindari. (6) Munculnya Etnosentrisme yang berlebihan. (7) Sulit untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. (8) Sulit untuk menciptakan keseragaman dalam masyarakat sehingga pengelolaan menjadi lebih sulit. Itulah dampak yang ditimbulkan akibat keanekaragaman masyarakat Indonesia.

Jika kita amati perbandingan antara dampak positif dan negatif yang lebih dominan adalah dampak negatif. Sebagian besar dampak negatif yang disebutkan diatas sudah mulai terasa saat sekarang ini. Sebagaimana kaum mayoritas akan senantiasa menindas kaum minoritas.

Bangsa Indonesia yang berbeda-beda budaya merupakan suatu lambang dari wilayah Indonesia yang sebagian besarnya adalah kepulauan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar daerahnya terpisah-pisah dalam bentuk pulau-pulau yang kecil. Wilayah Indonesia yang berbentuk pulau yang besar, beberapa diantaranya yaitu Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Papua Nugini. Dapat dikatakan akibat dari kehidupan masyarakat yang terpisah-pisah inilah yang memicu adanya perbedaan suku, bangsa dan budaya di Indonesia.

Namun, dengan adanya perbedaan suku, bangsa dan agama di Indonesia, sejak terdahulu sudah ada beberapa kearifan lokal yang cukup serius mengatur akan toleransi. Beberapa ide tradisi yang sudah biasa dianut dalam mewujudkan kerukunan sudah baik berjalan. Ada beberapa tradisi kearifan lokal yang ada di Indonesia yang memiliki fungsi merekatkan masyarakat. Pertama adalah tradisi "Pela Gandong" di Maluku. "Pela Gandong" adalah salah satu tradisi di Maluku. Bentuk tradisi "Pela Gandong" ini adalah dua negeri atau desa yang berbeda agama, misalnya agama Islam dan Kristen diikat dalam tali persaudaraan. Namun, tradisi ini tidak mengkhususkan agama Islam dan Kristen saja, tapi semua agama yang berbeda. Melalui kebudayaan ini masyarakat merasa berkewajiban untuk saling membantu. Jika pihak muslim sedang mempunyai hajat misalnya membangun masjid, maka saudara-saudara Kristen dipastikan ikut membantu. Begitupun sebaliknya, jika umat Kristen sedang membangun gereja yang muslim wajib membantu.

Namun, jika kita lihat realitas saat sekarang ini, seiring kebudayaan ini hilang digerus perkembangan zaman yang terjadi sangat bertolak belakang. Jangankan saling membantu antar umat beragama, malahan bertentangan. Seperti yang terjadi di Cilegon, dikutip dari Kompas.com diberitakan bahwa sejumlah orang yang menamakan dirinya Komite Penyelamat Kearifan Lokal Kota Cilegon menolak pembangunan rumah ibadah gereja HKBP Maranatha di Lingkungan Cikuasa, Kelurahan Garam, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Banten pada Rabu 7 September 2022. Aksi ini tidak hanya bentuk intoleran masyarakat dalam beragama tetapi juga didukung oleh surat keputusan (SK) Bupati Kepala Daerah Tingkat II Serang Nomor 189/Huk/SK/1975 tertanggal 20 Maret 1975 tentang penutupan gereja atau tempat jamaah bagi agama kristen dalam daerah Kabupaten Serang (sekarang Cilegon). ini adalah bentuk pelanggaran kita dalam mewujudkan persatuan Indonesia.

Kedua, kearifan lokal yang sebelumnya ada di Indonesia adalah "Okomama" di Soe Nusa Tenggara Timur (NTT). "Okomama" sebenarnya sebuah kotak dengan aneka ukuran, di luarnya dibalut dan dilapisi kain tenunan adat, di dalamnya terdapat sirih, pinang dan kapur. Dalam masyarakat Soe, jika ada konflik atau pertikaian maka pihak-pihak yang bertikai kemudian dipertemukan untuk berdamai oleh para pemimpin adat. Mereka diminta berjanji dan bersumpah agar tidak ada lagi permusuhan diantara mereka, yang ada hanyalah perdamaian. Sumpah dan janji itu dilakukan dengan saling memasukkan kedua tangan pihak yang bertikai ke dalam "Okomama" itu. Usai itu mereka saling berangkulan lalu mengunyah sirih dan pinang yang diambil dari dalam "Okomama".

Ketiga, "Tepung Tawar" di Musi Rawas, Sumatera. Tradisi "Tepung Tawar" ini dilakukan Biasanya jika terjadi konflik atau perselisihan tokoh adat setempat berinisiatif untuk menemui pihak bertikai untuk melihat asal usul pertikaian. Setelah itu, tokoh adat dari pihak yang bersalah mendatangi pihak keluarga yang menjadi lawan bertikai sambil membawa "Pejung Mentah". Dalam "Pejung Mentah" itu terdapat kopi, gula, dua kilogram beras, satu ekor ayam dan satu bungkus rokok. Usai pemberian "Pejung Mentah" dilanjutkan dengan tradisi "Tepung tawar". Dalam tradisi ini orang yang bertikai kemudian saling mengoleskan "Tepung tawar" di badannya.

Tradisi-tradisi di atas merupakan cara masyarakat nusantara untuk membangun harmoni, persaudaraan, kerja sama, dan nilai positif lainnya. Barangkali masih banyak kearifan lokal lainnya yang memiliki fungsi serupa. Tradisi-tradisi seperti ini lahir tentunya karena kita sangat menyadari bahwa setiap saat bisa terjadi konflik dalam masyarakat yang sangat beragam ini. Tidak semua konflik harus diselesaikan dengan hukum. Melalui tradisi-tradisi itu, konflik dan perselisihan diselesaikan secara kekeluargaan dengan menjaga martabat dan kehormatan masing-masing pihak. Bahkan jika dimungkinkan, tradisi itu justru diharapkan mampu membangun tali persaudaraan antar mereka yang bertikai. Namun ini akan berbeda jika tali persaudaraan atau rasa kekeluargaan antar masyarakat yang sudah hilang. Tradisi-tradisi yang seperti ini kalaupun ada akan terabaikan, dan orang-orang akan dominan penyelesaian konflik melalui jalur hukum.

Sejak dulu, usaha untuk mewujudkan budaya toleransi sudah cukup serius digencarkan. Adanya kearifan lokal yang sangat proaktif dalam membangun masyarakat yang toleran patut dicontoh dan diperbarui untuk lebih baik. Toleransi dalam masyarakat sangat dibutuhkan dengan keanekaragaman masyarakat Indonesia ini. Tentunya tujuan tersebut adalah agar terciptanya masyarakat Indonesia yang bersatu dan tertib dalam bermasyarakat. Dengan tercapainya tujuan tersebut maka kemakmuran antara masyarakat Indonesia akan dirasakan melalui kehidupan yang harmonis, aman, damai dan tentram.

Tags: Indonesia, Budaya, Kenanekaragaman, Toleransi, Agama,

~

Rating

  • 590views
  • 0comments

Subscribe

Subscribe to comments

recommend to friends

Iklan

Artikel Terkait

Atas Nama Salah Jurusan : Sebuah Pembelaan atau Omong Kosong ?

Artikel

Atas Nama Salah Jurusan : Sebuah Pembelaan atau Omong Kosong ?

26-01-2023

238
Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Milenial

Artikel

Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Milenial

14-11-2020

6093
Menyeimbangkan Antara Kuliah Dan Organisasi

Artikel

Menyeimbangkan Antara Kuliah Dan Organisasi

19-11-2018

3101
Menolak Islam Nusantara

Artikel

Menolak Islam Nusantara

19-11-2018

2812

Komentar

Kirim Komentar

Kirim Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama*

E-mail*

Komentar

Kode

11 234 Subscribers
781 Followers
341 Subscribers

Berita Terpopuler

Subuh Mubarak FBS: Konsep Ekonomi Keluarga dalam Islam

Subuh Mubarak FBS: Konsep Ekonomi Keluarga dalam Islam

03-02-2023

  • 165
  • 22
Gelar Lomba Malingka Carano, Mahasiswa KKN UNP Berupaya Lestarikan Budaya Sumatera Barat

Gelar Lomba Malingka Carano, Mahasiswa KKN UNP Berupaya Lestarikan Budaya Sumatera Barat

05-02-2023

  • 157
  • 22
Kapolda Sumbar Ungkap SDM yang Unggul Adalah Kunci dari Keamanan

Kapolda Sumbar Ungkap SDM yang Unggul Adalah Kunci dari Keamanan

03-02-2023

  • 132
  • 22
Hadiri Kuliah Umum, Ganefri Sampaikan Kedekatan Kapolda dengan Masyarakat

Hadiri Kuliah Umum, Ganefri Sampaikan Kedekatan Kapolda dengan Masyarakat

03-02-2023

  • 127
  • 22
Mubes UKPM-WP 2023 Tetapkan Jelita Maharani Sebagai Pemimpin Umum

Mubes UKPM-WP 2023 Tetapkan Jelita Maharani Sebagai Pemimpin Umum

05-02-2023

  • 126
  • 22

Ganto TV

Lihat semua video

Rangkuman Aksi Tolak Kenaikan BBM Ganto TV

20-09-2022

  • 15
  • 535

Galeri Foto

Lihat semua foto
Aksi Tolak pengasahan KUHP

Aksi Tolak pengasahan KUHP

07-12-2022

  • 0
  • 0
DimensiTekno old

Langganan Berita

Ganto.co
BACK TO TOP

SKK Ganto UNP

Ganto.co

"Sebuah Koran kampus sudah lama diimpi-impikan di IKIP Padang. Namun, karena keterbatasan, impian itu belum sempat diwujudkan. Sampailah beberapa waktu yang lalu, Rektor IKIP Padang 'menawarkan' suatu kemungkinan buat menerbitkan sebuah Koran kampus. Sudah tentu tawaran itu merupakan surprise. Dan Humas tak melewatkannya begitu saja. pembicaraan-pembicaraan diadakan. Rencana-rencana disusun. Sudah tentu, menerbitkan Koran tak semudah membacanya. Maka hari ini, dengan segala kekurangannya,...

Get it on Google Play

Profil

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami

Menu

  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper

Kontak

Hubungi kami di masing-masing divisi di bawah ini :

Alamat
Gedung Student Center Universitas Negeri Padang Lantai 2, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode Pos 25131

Email: redaksiganto@gmail.com

Website : http://ganto.co

  • Bagian Umum

Nomor Hp 082268494336 (Ramadhano) / 085274535244 (Vita)

  • Bagian Redaksi

Nomor Hp 085271593416 (Rizka) / 082384976250 (Anggi)

  • Humas dan Sirkulasi

Nomor Hp 082386293640 (Dwi Ningsih)

  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS

© 2017 Ganto.co - Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. All rights reserved.

Close

Enter the site

Login

Password

Remember me

Forgot password?

Login

SIGN IN AS A USER

Use your account on the social network Facebook, to create a profile on Ganto.co