Shadow: Setiap Orang Adalah Seperti Bulan

Ilustrasi: suaramerdeka.com
Diana Dwi Fortuna
Tidak ada manusia yang benar-benar baik dan benar-benar jahat. Itulah yang sering dikatakan oleh kebanyakan orang. Judul di atas merupakan sebuah quotes yang dikutip dari seorang humoris sekaligus penulis bernama Mark Twain, "Everyone is a moon and has a dark side he never shown to anybody" (setiap orang adalah seperti bulan, mempunyai sisi gelap yang tidak pernah ia tunjukkan kepada orang lain).
Quotes dari Mark Twain tersebut sangatlah benar. Sisi gelap dari setiap manusia itu memang benar adanya dan kita perlu menyadari hal tersebut, karena jika tidak disadari boleh jadi nantinya sisi gelap ini dapat menimbulkan kerugian.
Seorang tokoh psikologi, Carl Gustav Jung menyebut sisi gelap ini sebagai shadow (bayangan). Shadow berisi sisi gelap yang merupakan kumpulan insting, naluri dan dorongan-dorongan negatif dalam kehidupan kita. Dalam Four Archetypes, Jung meyakini elemen mental manusia terdiri dari lapisan-lapisan. Lapisan pertama yakni persona, adalah sisi terluar yang ditampilkan kepada orang lain.
Di bawahnya ada anima, yang merupakan elemen maskulin dan feminim untuk memahami sifat lawan jenis dan bertahan hidup. Makin dalam terdapat shadow yang merupakan sisi tergelap dari diri manusia yang mengandung hasrat dan perilaku yang bertentangan dengan moral, sisi ini juga memungkinkan kita untuk menyukai hal-hal yang aneh.
Hal-hal aneh yang penulis rujuk disini, misalnya seperti Anda mungkin pernah tertawa dalam hati ketika melihat orang yang tidak Anda sukai terluka atau mungkin Anda pernah membayangkan untuk mencabik-cabik orang, membakar, dan meledakkan bangunan ketika Anda kesal. Dalam situasi seperti ini maka shadow-lah yang bertindak.
Sisi gelap pada manusia ini memang hal yang menarik untuk dibahas, apakah Anda masih ingat Joker?. Dalam kisah Joker, sisi gelap itu telah dipupuk sejak dini. Sebelum menjadi Joker, Arthur Fleck dibesarkan oleh ibu yang delusional dengan gangguan kepribadian. Sejak kecil, Arthur disiksa oleh ibunya dan pacar ibunya. Ketika dewasa, Arthur dirundung oleh masyarakat, kemudian layanan kesehatan yang biasa Arthur datangi tutup sehingga menyebabkan halusinasinya kumat. Frustasi atas kondisi-kondisi itu, membuat shadow dari Arthur Fleck tampil ke permukaan.
Kisah ini menggambarkan bagaimana sisi gelap bekerja pada diri setiap orang, tidak peduli siapa dan bagaimana situasinya. Kenyataan ini yang terkadang jarang disadari dan bahkan sulit ditoleransi oleh orang-orang ketika sisi gelap ini terungkap.
Lantas, bagaimana menyikapi sisi gelap yang ada pada diri kita?. Menurut Carl Jung, kesadaran dan penerimaan bahwa setiap orang memiliki shadow-nya tersendiri merupakan cara yang tepat dalam menyikapi shadow ini.
Bagi sebagian orang, perjuangan melawan shadow ini merupakan hal yang paling menarik. Realita menunjukkan selalu terjadi pertempuran antara sisi gelap dan sisi terang dalam diri kita hingga nantinya muncullah salah satu yang menjadi pemenang. Setiap orang memiliki masalah yang sangat gelap/kompleks. Untuk dapat melihat kedalam diri kita, kita harus siap untuk mengeksplorasi diri dengan cara mengolah sisi gelap.
"Di balik topeng sosial yang kita gunakan sehari-hari, kita memiliki sisi gelap: bagian impulsif, terluka, sedih, atau isolasi yang secara umum kita tolak. Sisi Gelap dapat menjadi sumber kekayaan emosional dan vitalitas, dan mengakuinya bisa menjadi jalan menuju penyembuhan dan kehidupan yang otentik. "“ Steve Wolf".
Cara mengolah sisi gelap yakni sebagai berikut. Pertama, memberikan perhatian pada emosi yang dirasakan. Emosi negatif adalah kunci untuk memasuki dunia gelap, emosi yang membuat seseorang mengetahui luka dan ketakutan. Saat merasakan sebuah emosi coba identifikasi emosi apa yang sedang terjadi, tanyakan pada diri sendiri apa yang sedang dirasakan dan mengapa terjadi.
Kedua, identifikasi sisi gelap. Langkah pertama adalah menyadari perasaan berulang yang selalu dirasakan. Mengidentifikasi pola-pola ini akan membantu menerangi sisi gelap itu. Ketiga, investigasi secara objektif, menyembuhkan diri sendiri, kita harus memaafkan mereka yang menyakiti kita untuk terus maju. Cobalah mengarahkan pemahaman bahwa mereka melakukan yang terbaik yang bisa mereka lakukan pada saat itu atau hanya bertindak dari luka batin mereka sendiri.
Keempat, eksplorasi. Psikolog menggunakan terapi seni sebagai cara untuk membantu pasien mengeksplorasi jati diri mereka. Hal ini disebabkan karena seni adalah cara yang baik untuk memungkinkan bayangan kita memanifestasikan dirinya.Jadi, kita perlu mengeksplorasi sisi gelap dalam diri kita. Kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, misalnya dengan menulis, melakukan hobi, dan sebagainya.
Jadi, berusahalah melawan sisi negatif dari dalam diri agar hidup lebih damai, tenang, dan mencapai keberhasilan tanpa adanya hambatan serta mencapai kualitas diri yang jauh lebih baik dari diri sendiri. Dengan mengolah sisi gelap, kita bisa menjadi utuh dalam menjalani kehidupan yang autentik dan memuaskan.
"Tidak ada cahaya tanpa bayangan (sisi gelap) dan tidak ada keutuhan jiwa tanpa ketidaksempurnaan". Carl Jung.
Komentar
Kirim Komentar