Harmonisasi Komunikasi, Pers, dan Jurnalisme Perspektif Gender

Sampul Buku: Deepublish
Rezi Novita Putri
Judul Buku : Keterampilan Pers dan Jurnalistik Berwawasan Jender
Penulis : Tahrun, Houtman, dan Muhammad Nasir
Tebal Buku : 150 Halaman
Penerbit : Deepublish
Tahun Terbit : 2019
ISBN : 978-602-401-197-0
ISBN Elektronis : 978-623-209-672-1
Buku bergenre jurnalistik ini berisi tentang urgensi komunikasi dalam jurnalistik dan kedudukan perempuan dalam dunia jurnalistik di Indonesia. Komunikasi merupakan kebutuhan yang fundamental bagi seseorang dalam bermasyarakat. Dalam buku ini Harold D Lasswwel, salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi menyebut ada tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab manusia perlu berkomunikasi. Pertama, Hasrat untuk mengontrol lingkungan. Kedua, upaya manusia dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Ketiga, upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi.
Selain berisikan penjelasan mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan komunikasi, buku terbitan tahun 2019 ini juga berisi informasi mengenai komponen yang berkaitan dengan dunia jurnalistik, diantaranya media massa, berita, bahasa jurnalistik, kode etik jurnalistik, hukum pers, serta jender dalam pembelajaran keterampilan pers dan jurnalistik.
Dalam buku ini penulis memaparkan bahwa persoalan perempuan di media massa menyangkut tiga hal, yaitu gambaran atau representasi wajah perempuan yang tidak menyenangkan, keterlibatan perempuan dalam struktur organisasi media yang belum berimbang dibanding dengan laki-laki, dan isi pemberitaan yang tidak sensitif dengan persoalan-persoalan perempuan. Untuk itu diperlukan jurnalisme yang berpihak pada perempuan, yang dikenal dengan jurnalisme berperspektif jender.
Ada beberapa hal yang membuat pembaca tertarik untuk membaca dan memahami buku yang diterbitkan di Yogyakarta ini. Dari segi tema yang diusung, buku ini mengusung tema perpaduan antara komunikasi, pers, jurnalisme dan perspektif jender yang dirasakan dapat memprovokasi pergerakan kesetaraan jender dalam dunia jurnalis.
Buku dengan ketebalan 150 halaman ini disajikan perbab yang terdiri dari beberapa sub judul. Detailnya, buku ini terdiri dari 11 bab serta dilengkapi dengan daftar isi. Ini merupakan salah satu kelebihan dari buku bergenre jurnalis tersebut, karena dengan model penyajian yang seperti ini dapat memudahkan pembaca melihat apa saja penjelasan yang disajikan dalam buku dan memudahkan pembaca mencari halaman berapa subjudul yang hendak dibaca.
Bahasa yang disajikan oleh penulis mudah dipahami oleh pembaca. Setiap penjelasan disertakan dengan contoh atau aktualisasinya dalam kehidupan serta dilengkapi dengan diagram atau kerangka konsep sehingga pembaca mampu memahami secara detail informasi yang disampaikan oleh penulis. Salah satu pesan yang dapat diambil dari keseluruhan isi buku yakni, manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa berhubungan dengan manusia lain. Komunikasi adalah jembatannya. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain akan terisolasi.
Sampul yang menarik dan terdapat banyak amanat yang dapat diambil membuat buku ini cocok untuk direkomendasikan kepada pembaca. Buku ini juga dilengkapi dengan undang-undang tentang pers dan jurnalistik pada halaman terakhir. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh buku yang ditulis oleh tiga orang ini membuat buku tersebut sangat direkomendasikan bagi pembaca yang ingin menambah wawasannya mengenai dunia pers dan jurnalistik.
Namun, buku ini minim ilustrasi di dalamnya. Sebaiknya, penulis menambahkan lebih banyak ilustrasi sehingga pembaca tidak mudah merasa jenuh dan mampu membangkitkan imajinasi pembaca.
Komentar
Kirim Komentar