Menciptakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga
Frisca Fitria Fricilia
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan antara satu individu dengan individu lainnya, sehingga hal yang disampaikan dapat diketahui oleh orang yang dituju. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial, karena tanpa adanya komunikasi tidak dapat pula terjadinya interaksi. Begitu juga dalam hubungan keluarga, komunikasi merupakan poin paling penting agar hubungan dalam keluarga tetap berjalan dengan baik.
Dalam hubungan orang tua dan anak, komunikasi yang terjalin adalah suatu hal yang menentukan proses pertumbuhan dan perkembangan individu. Terciptanya keluarga yang saling berhubungan dengan baik, mengerti kebutuhan satu sama lain, paham terhadap perasaan antara suami dan istri, orang tua dan anak. Hal tersebut terjadi jika terciptanya komunikasi yang baik dan efektif, sehingga terciptalah keluarga yang harmonis.
Namun, tidak jarang juga keluarga yang tidak paham komunikasi atau terjadinya kesalahpahaman dalam keluarga akibat kurangnya komunikasi. Hal ini dapat menjadikan hubungan keluarga yang kurang sehat, seperti psikologis anak terganggu, kebutuhan dan keinginan anak atau orang tua tidak terpenuhi. Oleh karena itu, sangat penting dalam keluarga menciptakan komunikasi yang efektif. Di sini peran orang tua sangatlah penting, karena orang tua menjadi sekolah pertama bagi anak.
Hubungan antara orang tua dan anak merupakan suatu hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Hubungan emosional yang tercipta antara keduanya menjadi faktor penting dalam komunikasi. Jika orang tua menanamkan didikan tentang kejujuran sedari dini, maka seorang anak pada hidupnya akan menerapkan kejujuran tersebut. Anak-anak akan merasa berharga dan menciptakan sikap yang baik jika komunikasi dalam keluarga ini harmonis. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya tetapi, belum tentu orang tua mengetahui cara penyampaian yang baik pada anak.
Komunikasi ini harus dimulai pada anak sedari dini, mulai dari kandungan sampai pada anak sudah dewasa. Semakin bertambahnya usia anak, orang tua tetap tidak boleh lengah terhadap komunikasi. Terutama pada saat usia-usia penting, yaitu golden age dan pada saat menginjak usia remaja, karena pada saat itulah pencarian jati diri pada seorang manusia. Akan terjadi perubahan-perubahan, tetapi orang tua biasanya tidak menyadari hal itu. Pada saat orang tua sudah mulai mengetahui ada perubahan pada anak, seharusnya orang tua tetap menjalin komunikasi agar situasi dan kondisi anak tidak semakin memburuk.
Pada dasarnya komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terjalin secara dua arah atau memiliki respon balik dari penerima, misalnya ibu yang menanyakan kegiatan anak pada saat di sekolah, kemudian anak tersebut memberikan respon terhadap pertanyaan yang disampaikan oleh ibunya. Melalui komunikasi tersebut orang tua menjadi tahu bagaimana dan kegiatan apa saja yang dilakukan anak. Dari hal itu pula orang tua dapat memahami perkembangan anak. Dengan komunikasi seperti bertanya tentang kegiatan yang dilakukan anak, orang tua dapat memantau bagaimana lingkungan yang di hadapinya. Ketika orang tua sudah mengetahui hal tersebut, orang tua dapat mengevaluasi jika terdapat kejanggalan.
Ketika orang tua memberikan pertanyaan tentang bagaimana perasaan yang dirasakan anak pada saat itu, anak akan belajar dan pikirannya pun berkembang karena dapat mengungkapkan isi hatinya pada orang tuanya. Dapat diketahui bahwa orang tua merupakan tempat yang tepat untuk mencurahkan segala isi hati anak, karena di posisi itu orang tua dapat memberikan solusi dan validasi terhadap hal yang disarankan oleh anak dan juga dapat memberikan hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.
Menjadi pendengar yang baik, merasakan, dan menerima apapun perasaannya merupakan cara yang tepat dalam menjalin komunikasi dengan anggota keluarga. Sebagai orang tua, tidak harus menyediakan sebuah jadwal pada anak-anak untuk bertemu, hal tersebut hanya membuat anak tidak memiliki kebebasan dalam melaksanakan kegiatannya. Jadi, orang tua dan anak dapat mengomunikasikan kepada satu sama lain kapan waktu yang tepat untuk dapat bertemu dan berbicara, bisa pada saat anak sedang mengalami masalah dengan temanya, atau suasana hatinya sedang tidak baik, pada saat itu orang tua harus memahami kondisi anak yang sedang membutuhkan perannya.
Oleh karena itu, orang tua harus paham dan selalu mengingat bahwa komunikasi adalah tentang kebiasaan. Sebagai orang tua juga harus belajar dan memahami bagaimana komunikasi yang harus terjalin dalam keluarga. Jika terjadi sebuah masalah dalam keluarga, sebaiknya langsung disampaikan dan didiskusikan dengan pasangan atau seluruh keluarga inti agar masalah tersebut mendapatkan solusi.
Komentar
Kirim Komentar