• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS
Ganto.co

, WIB
  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra & Budaya
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Catatan Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper
Temui Massa, Ketua DPRD Sumbar Tandatangani Tuntutan Massa

Temui Massa, Ketua DPRD Sumbar Tandatangani Tuntutan Massa

Surat kekecewaan Terhadap BEM FIS UNP Seruan Aksi 11 April 2022

Surat kekecewaan Terhadap BEM FIS UNP Seruan Aksi 11 April 2022

Berita Terbaru

  • 20-05-2022Tampil di Lubuklinggau, Dosen UNP Pemateri...
  • 18-05-2022Sukseskan UTBK SBMPTN 2022, Satpam UNP Beri...
  • 18-05-2022Hari Pertama Pelaksanaan UTBK di UNP
  • 17-05-20225 Mahasiswa UNP Lulus Seleksi IISMA 2022

Kategori

  • Laporan 2 Edisi 218
  • Laporan 1 Edisi 218
  • Universitas Negeri Padang
  • PPG SM3T
  • Bimbingan dan Konseling
Sawah Tempat Sampah Bermuara

Sawah Tempat Sampah Bermuara

Penundaan Pemilu dan 3 Periode Joko Widodo serta Potensi  Lengser  yang Nyata

Penundaan Pemilu dan 3 Periode Joko Widodo serta Potensi Lengser yang Nyata

Artikel Terbaru

  • 07-04-2022Glass Ceiling: Ketimpangan Gender di Tempat Kerja
  • 03-04-2022Antara Sekolah, Kapitalisme, dan Sistem...
  • 02-04-2022Komunitas Seni Belanak: Seni Ruang Publik sebagai...
  • 24-03-2022Menggantungkan Harapan di Mangkubumi

Kategori

  • Politik
  • Pendidikan
  • Agama
  • Umum
  • Home
  • Artikel
  • Artikel

Wanita dan Bias Objektivitas

Wanita dan Bias Objektivitas

Ilustrator: Rachmah Viona Citra Raymond

06-11-2021, 11:12 WIB

Artikel

736 0
Oleh:

Nurul Safitri

Keberadaan wanita dalam sejarah sempat terkungkung dalam ruang gelap penindasan. Hal tersebut tentu berbeda dengan saat ini di mana wanita telah mendapatkan "peran" dalam masyarakat. Pada masa lalu perempuan dan laki-laki memiliki relasi yang tidak cukup baik. Di berbagai suku di dunia, berbagai penindasanan mewarnai perlakuan terhadap wanita pada masa itu. Seperti yang terjadi di tanah Arab pada Zaman Jahiliyah misalnya, di mana anak perempuan dianggap aib. Tak jauh memilukan di India seorang wanita tidak lagi dihargai saat suaminya meninggal dunia.

Meskipun keberadaan wanita kini telah diakui sebagai bagian penting dalam masyarakat, hal ini tidak serta-merta melesapkan polemik berbasis genre ini. Saat ini dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan perkembangan IPTEK permasalahan wanita pun mengalami pergeseran. Terlepas dari permasalahan kesetaraan genre dan feminisime yang berkaitan dengan persamaan hak dalam persoalan politik dan ekonomi wanita juga sering menjadi sasaran objektivitas laki-laki dalam berbagai bidang kehidupan khususnya dalam dunia hiburan.

Salah satu bentuk objektivitas ini dikenal dengan istilah keren "The Male Gaze" yang pertama kali dicetuskan oleh Laura Mulvey pada esainya "Visual Pleasure and Narrative Cinema". Laura Muvey memaparkan fenomena ini yang bekaitan dengan penggambaran tokoh perempuan dalam film sebagai objek pasif yang "dilihat" oleh tokoh pria sebagai objek aktif. Dalam hal ini wanita secara terang-terangan menjadi objek yang diseksualisasikan oleh hasrat pria.

Fenomena ini memposisikan tubuh perempuan sebagai objek yang memberikan kenikmatan lewat voyeourism, yaitu kenikmatan yang didapatkan ketika seseorang secara diam-diam menatap orang lain secara seksual. Contohnya saja pada sebuah film yang menampilkan percakapan dua orang yang berlawanan jenis. Sorot kamera seringkali tidak hanya difokuskan pada aksi percakapan tokoh yang ada tapi justru menyorot bagian tubuh si wanita untuk mempertontonkan kemolekan tubuh tokoh tersebut yang sama sekali tidak berkaitan dengan jalan cerita. Tak heran jika hal ini memunculkan perspektif bahwa film-film tradisonal khususnya Hollywood merespon dorongan mendalam scopophilia, yaitu kenikmatan seksual yang terlibat dalam melihat yang memuaskan scopophilia maskulin.

Tidak hanya di dalam film objektivitas pada wanita juga ditemukan dalam bidang marketing dan promosi. Anehnya posisi wanita sebagai model iklan atau figur dalam promosi seringkali tidak memiliki keterkaitan erat dengan produk yang dipasarkannya. Pada iklan rokok misalnya, di Indonesia berbagai brand justru memilih wanita sebagai model promosinya baik melalui tayangan video maupun baliho besar yang menjadi penghias jalan raya. Padahal pangsa pasar rokok tidak didominasi oleh kaum hawa.

Dikutip dari katadata.co.id tertulis bahwa menurut praktisi iklan Miranti Abidin keberadaan wanita di dalam periklanan adalah bagian dari feminisme. Feminisme industri iklan tak lepas dari konsekuensi gerakan perempuan yang berkembang dibanyak negara sekaligus yang berhasil menempatkan posisi perempuan pada level atas. Selain itu keberadaan perempuan di dunia periklanan tak lepas dari masih mengakarbatunya pemahaman bahwa keberadaan perempuan dalam sebuah iklan dapat meningkatkan penjualan suatu produk. Wanita dengan penampilan menarik dan sexy dapat menyasar konsumen pria. Hal ini dianggap sebagai sebuah strategi penjualan dengan pemanfaatan sensualitas wanita.

Secara alami pengaruh tatapan pria meresap ke dalam persepsi dan harga diri wanita yang menjadi objek. Hal ini kemudian menghadirkan sejenis tekanan bagi wanita untuk menyesuaikan diri dengan pandangan patriarki ini. Anehnya keberadaan objektivitas ini dianggap sebagai hal yang wajar. Padahal cara laki-laki heteroseksual mempersepsikan wanita ini seolah menjadikan wanita dengan keindahan yang lekat padanya ditakdirkan lahir sebagai sasaran yang layak untuk diobjektifitas. Bentuk objektivitas ini tidak hanya berpengaruh terhadap bagaimana wanita di pandang oleh lelaki sebagai makhluk visual sebagai pemuas hasrat seksual. Melainkan juga mempengaruhi bagaimana wanita memandang diri mereka sendiri dan memandang sesama wanita. Hal ini bukannya tidak mungkin menjadi percikan yang lalu memunculkan standar-standar kecantikan yang bermuara pada momok insecurity yang sedang maraknya terjadi saat ini. Tidak hanya itu, objektivitas terhadap manusia dalam bentuk pandangan oleh laki-laki ini juga dapat menghambat pemberdayaan perempuan dan advokasi diri sambil mendorong objektivitas diri dan penghormatan kepada laki-laki dan patriarki.

Tags: wanita, kesetaraan genre dan feminisme, bias objektivitas,

~

Rating

  • 736views
  • 0comments

Subscribe

Subscribe to comments

recommend to friends

Iklan

Artikel Terkait

Penundaan Pemilu dan 3 Periode Joko Widodo serta Potensi  Lengser  yang Nyata

Artikel

Penundaan Pemilu dan 3 Periode Joko Widodo serta Potensi Lengser yang Nyata

09-04-2022

254
Glass Ceiling: Ketimpangan Gender di Tempat Kerja

Artikel

Glass Ceiling: Ketimpangan Gender di Tempat Kerja

07-04-2022

282
Antara Sekolah, Kapitalisme, dan Sistem Industrialisasi

Artikel

Antara Sekolah, Kapitalisme, dan Sistem Industrialisasi

03-04-2022

912
Ekstrovert di Tengah Pandemi

Artikel

Ekstrovert di Tengah Pandemi

13-03-2022

317

Komentar

Kirim Komentar

Kirim Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama*

E-mail*

Komentar

Kode

11 234 Subscribers
781 Followers
341 Subscribers

Berita Terpopuler

5 Mahasiswa UNP Lulus Seleksi IISMA 2022

5 Mahasiswa UNP Lulus Seleksi IISMA 2022

17-05-2022

  • 626
  • 22
Beritakan Predator Seks, LPM Institut Tuai Intimidasi

Beritakan Predator Seks, LPM Institut Tuai Intimidasi

07-05-2022

  • 482
  • 22
Hari Pertama Pelaksanaan UTBK di UNP

Hari Pertama Pelaksanaan UTBK di UNP

18-05-2022

  • 283
  • 22
Sukseskan UTBK SBMPTN 2022, Satpam UNP Beri Keamanan Bagi Peserta Ujian

Sukseskan UTBK SBMPTN 2022, Satpam UNP Beri Keamanan Bagi Peserta Ujian

18-05-2022

  • 208
  • 22
Tampil di Lubuklinggau, Dosen UNP Pemateri Lokakarya Komunikasi Pembelajaran

Tampil di Lubuklinggau, Dosen UNP Pemateri Lokakarya Komunikasi Pembelajaran

20-05-2022

  • 58
  • 22

Ganto TV

Lihat semua video

Aktivis Gerakan Suara Rakyat Sumatera Barat Tolak Penghapusan Limbah Batu Bara dari... Ganto TV

08-04-2021

  • 14
  • 1755

Galeri Foto

Lihat semua foto
Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

12-04-2022

  • 0
  • 0
DimensiTekno old

Langganan Berita

Ganto.co
BACK TO TOP

SKK Ganto UNP

Ganto.co

"Sebuah Koran kampus sudah lama diimpi-impikan di IKIP Padang. Namun, karena keterbatasan, impian itu belum sempat diwujudkan. Sampailah beberapa waktu yang lalu, Rektor IKIP Padang 'menawarkan' suatu kemungkinan buat menerbitkan sebuah Koran kampus. Sudah tentu tawaran itu merupakan surprise. Dan Humas tak melewatkannya begitu saja. pembicaraan-pembicaraan diadakan. Rencana-rencana disusun. Sudah tentu, menerbitkan Koran tak semudah membacanya. Maka hari ini, dengan segala kekurangannya,...

Get it on Google Play

Profil

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami

Menu

  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper

Kontak

Hubungi kami di masing-masing divisi di bawah ini :

Alamat
Gedung Student Center Universitas Negeri Padang Lantai 2, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode Pos 25131

Email: redaksiganto@gmail.com

Website : http://ganto.co

  • Bagian Umum

Nomor Hp 081271163620 (Afdal) / 083186637047 (Mona)

  • Bagian Redaksi

Nomor Hp 08973789080 (Nurul) / 083179338314 (Rino)

  • Bagian Usaha

Nomor Hp 082384139108 (Sandi)

  • Bagian Sirkulasi

Nomor Hp 085263690921 (Sherly)

  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS

© 2017 Ganto.co - Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. All rights reserved.

Close

Enter the site

Login

Password

Remember me

Forgot password?

Login

SIGN IN AS A USER

Use your account on the social network Facebook, to create a profile on Ganto.co