Dilema Pembelajaran Daring
Fitrah Khairunnisa
Masa pandemi yang tak kunjung usai dan kasus covid-19 yang tak kunjung reda membuat gelisah seluruh kalangan masyarakat. Pandemi Covid-19 membuat semuanya menjadi serba sulit, mulai dari segi ekonomi hingga pendidikan. Pada bidang pendidikan khusunya, para guru, siswa hingga orang tua dituntut untuk lebih siap menghadapi sistem pembelajaran yang baru.
Sistem daring merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan di masa pandemi dan merupakan cara terbaik yang dilakukan dengan kondisi seperti sekarang ini, meskipun banyak dilema yang dialami. Dilema yang dialami oleh pengajar seperti banyak guru yang kesulitan melakukan penilaian terhadap siswa karena seluruh nya dinilai secara online dan tuntutan untuk memahami berbagai teknologi sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi.
Tidak hanya pengajar yang memiliki dilema, pelajar dan mahasiswa pun memiliki dilemanya tersendiri. Dari mulai fasilitas yang tidak memadai hingga kesulitan menerima dan memahami pembelajaran secara daring. Bagi mahasiswa sudah bisa dipastikan memiliki handphone untuk melakukan pembelajaran secara daring, tetapi bagi pelajar yang belum memiliki handphone sendiri dan masih bergabung dengan orang tua akan menjadi kesulitan tersendiri. Selain itu, sinyal jugamenjadi salah satu dari banyaknya kendala pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi, terkhusus bagi yang bertempat tinggal di pelosok akan kesulitan mendapat informasi pembelajaran.
Terlepas dari sinyal, kuota pun sangat dibutuhkan. Penggunaan kuota meningkat pada pembelajaran di masa pandemi karena semuanya serbaonline. Meskipun pemerintah sudah membagikan kuota gratis, tetapi masih ada yang tidak menerima bantuan tersebut. Bagi yang berasal dari keluarga mampu tidak akan merasakan keberatan masalah kuota, tetapi bagi yang kebutuhan sehari-hari nya saja sudah pas-pasan dan keluarga nya terkena dampak ekonomi akan sangat sulit menghadapinya.
Mahasiswa juga merasakan dilema tersendiri, apalagi mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa akhir yang perlu bimbingan dan penelitian terkendala karena kampus tutup seperti saat ini sedang diberlakukannya PPKM.Penelitian tertunda, bimbingan menjadi terkendala, sehingga lulus tepat waktu tidak jadi terpenuhi.
Itulah kenyataan yang harus dihadapi karena untuk saat ini pembelajaran daring merupakan alternatif terbaikuntuk memutus rantai persebaran virus covid-19 agar tidak semakin meluas. Orang tua pun harus ikut kerjasama dalam lancarnya pembelajaran daring di masa pandemi ini khusunya bagi pelajar. Anak-anak perlu didampingi dalam penggunaan handphone dan dibimbing agar dapat menggunakan handphone dengan bijak. Jangan sampai anak malah lebih keseringan bermain dan melupakan belajar di masa pandemi ini. Meskipun banyak dilema yang dirasakan kita harus turut patuh dan mendukung dalam pembelajaran secara daring ini. Hal tersebutdemi keselamatan dan kenyamanan seluruh masyarakat. Penulis berharap masa pandemi ini cepat berakhir agar semuanya bisa kembali normal seperti sediakala.
Komentar
Kirim KomentarRiska Tri Amalia
09-10-2021 03:08 WIB
Pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 sangat menyebabkan banyak hal dalam dunia pendidikan, ada kala masalah seperti koneksi jaringan yang buruk sehingga dapat ketinggalan materi pembelajaran, dan masih banyak lagi dampak yang lain. Artikel ini sangat bermanfaat untuk kita semua.