Memunculkan Ide Kreatif dalam Diri Seseorang
![Memunculkan Ide Kreatif dalam Diri Seseorang](https://www.ganto.co/photos/artikel/210920072503_memunculkan-ide-kreatif-dalam-diri.jpeg)
Desain oleh Ahmad Fadilah
Mitha Melanie Putri
Terdapat dua belahan pada otak besar, yaitu belahan kiri dan kanan. Kedua belahan otak kita memiliki fungsi yang berbeda. Otak kiri lebih berfokus pada fungsi verbal, analitis, dan teratur. Jadi, bagian otak kiri akan lebih baik dalam memproses hitungan, tulisan dan bacaan. Lain halnya dengan otak kanan yang lebih berfokus pada fungsi visual dan hal yang berbau kreatifitas.
Dilansir dari sehatq.com sebuah artikel yang berjudul Mengenal Fungsi Otak Kanan, Si Kreatif yang Bikin Anda Suka Kesenian oleh Fadli Adzani, beberapa kemampuan manusia yang di proses oleh otak kanan, yaitu mengingat muka, mengekspresikan, dan membaca perasaan, mendengarkan musik, melihat warna, berimajinasi, berintuisi, dan berkreasi.
Dalam hal kreatifitas dan imajinatif, setiap kita memiliki ciri khasnya tersendiri. Sehingga wajar apabila terjadi perbedaan pandangan atau cara berpikir seseorang terhadap suatu hal.
Selain itu, kita sering mendengar bahwa seseorang bisa memiliki sisi dominan terhadap fungsi otak kanan atau kirinya. Menanggapi hal tersebut, sebuah penelitian yang dirilis laman American Psychologycal Association pada bulan November 2013 mengenai split-brain bahwa kecenderungan dominan otak kiri-otak kanan ini merupakan sebuah mitos.
Dilansir dari Kompas.com, kelompok ilmuan dari University of Utah melakukan penelitian longitudinal selama dua tahun untuk menganalisa aktivitas otak dari 1.011 orang subyek berusia 7 hingga 29 tahun. Penelitian ini juga mengukur proses kerja otak kiri dan otak kanan melalui analisa hasil Magnetic ResonancImaging (MRI). Dari penelitian ini diketahui bahwa otak kanan dan orak kiri memang memiliki perbedaan fungsi, namun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa seseorang dominan pada satu bagian saja.
Lebih lanjut, kebanyakan orang mempercayai bahwa kreatifitas diukur dengan kemampuan bidang seni seseorang. Misalnya, orang yang pandai menggambar atau melukis dianggap memiliki kreatifitas yang tinggi. Menurut Treffinger (dalam Reni Akbar Hawadi, dkk, 2001: 13), bahwa tidak ada seorang pun yang tidak memiliki kreatifitas. Kreatifitas memiliki makna yang luas. Kita tidak bisa mengukurnya dengan membandingkan dengan orang lain pada suatu bidang saja.
Robert E. Franken mengatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk menginternalisasikan ide pikirannya, mengkomunikasikannya dengan dunia sosial dan memecahkan masalah dengan ide yang dimiliki. Jadi, kreatifitas yang sebenarnya adalah bagaimana cara pandang dan berpikir seseorang ketika melihat suatu objek. Bagaimana kita menyikapi dan menemukan solusi dari suatu permasalahan.
Dalam hal ini, sebuah kreatifitas dapat dilatih, diciptakan, dan ditingkatkan. Kita bisa mengatur pikiran sedemikian rupa untuk mempengaruhi hal apa yang akan kita kerjakan. Kiat untuk meningkatkan daya kreatifitas contohnya dengan menanamkan atau mengatakan pada diri sendiri bahwa kita bisa dan mampu melahirkan ide yang berbeda dari orang lain.
Selain itu, menurut penelitian cara meningkatkan daya kreatifitas juga dapat dilakukan dengan memperbanyak gerak tubuh seperti berjalan kaki dengan rutin atau berolahraga. Memperbaiki mood dengan mendengarkan musik juga dapat dijadikan salah satu kiat melatih kreatifitas sebab mood yang buruk akan membuat seseorang malas untuk berpikir.
Secara psikologis, membangun kreatifitas dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya membangun jarak psikologis.
Sebuah studi dari Indiana University bahwa ketika seseorang membangun jarak psikologi antara diri dengan masalah, hal ini akan meningkatkan kreatifitas. Sebagai contoh, ketika seorang teman sedang dalam masalah kita terkadang mudah dalam memberi sebuah nasihat. Hal itu terjadi karena kita telah membangun jarak psikologis terhadap masalah. Artinya masalah tersebut tidak sedang terjadi saat ini dan tidak mempengaruhi kita. Ketika kita memikirkan masalah secara abstrak, maka kita akan memperoleh wawasan baru dan kejelasan serta cara menyelesaikan masalah tersebut.
Cara selanjutnya adalah dengan mengonsep ulang masalah. Dengan mengambil sudut pandang yang berbeda kita memikirkan banyak ide dan menimbang solusi mana yang tepat.
Selain itu, fokus atau perhatian penuh terhadap suatu masalah juga merupakan hal penting. Ketika menyelesaikan suatu pekerjaan yang kurang kita sukai, perhatian akan mudah teralihkan pada hal lain yang cenderung lebih membangkitkan minat. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan melatih diri untuk fokus pada satu hal.
Selain menganggap kreatif itu adalah seni, kepercayaan lainnya mengenai kreatifitas adalah pikiran bahwa ide kreatif itu harus original dan belum pernah ada sebelumnya. Hal ini tentunya akan menjadi beban tersendiri bagi kita. Akan tetapi, ide yang kreatif itu sebenarnya lahir dari kombinasi berbagai ide, pemikiran dan solusi yang pernah ada.
Untuk menumbuhkan kreatifitas ini kita memang perlu banyak melakukan riset lewat membaca dan mencari referensi, sehingga kita memiliki wawasan yang luas untuk dikembangkan menjadi sebuah ide yang kreatif.
Selain menambah wawasan, tantangan dalam berpikir juga diperlukan. Karena jika tidak ada tantangan dalam berpikir, kita tidak akan mau berubah sebab terbiasa dengan kondisi yang ada. Istilahnya, berada pada zona nyaman (comfort zone).
Terlalu lama berada di zona nyaman biasanya membuat seseorang hilang keberanian untuk mencoba bertindak di luar kebiasaan dan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru.
Untuk menyikapinya, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, dilansir dari Kompasiana.com, diantaranya dengan berlaku sistematis dan bersikap jujur serta selalu bertujuan untuk kebaikan. Bersedia menerima kritik dan masukan dengan tidak menganggap sebagai serangan, selalu mencari ide-ide baru.
Komentar
Kirim Komentar