Tamatnya Si Parasit Obligat

Poster Film Parasite (2019)
Aisyah Hamid
Judul film : Parasite
Sutradara : Bong Joon-ho
Bahasa : Korea (Sub Indonesia)
Tanggal rilis : 20 Juni 2019
Durasi : 132 menit
Pemeran : Song Kang-ho, Lee Sun-kyun, Jo Yeo-jeong, Choi Woo-sik, Jang Hye-jin, Park So-dam, Lee Jeong-eun.
Film berjudul Parasite garapan sutradara Bong Joon-ho ini memang layak menjadi pemenang Cannes 2019 dan Film Asia Pertama Peraih Film Terbaik Oscar 2020kategori "Best Picture" dan "Best Director". Lewat Parasite, Bong menunjukkan kepiawaiannya mengemas cerita yang tidak mudah diterka, membangun karakter dan suasana yang tidak mudah diterka, hingga membuat penonton terpana.
Kepiawaian Bong terlihat saat mencoba menggambarkan kehidupan orang-orang dengan latar belakang berbeda untuk hidup di satu atap yang sama. Bukan hanya itu, ia juga menggambarkan upaya sebuah keluarga kecil tak berada yang mencoba bertahan hidup hingga terpaksa menjadi parasit di kehidupan sebuah keluarga kaya raya.
Film ini berisi dialog yang mengandung pesan dan filosofi yang mencerminkan realitas brutal kasta di masyarakat. Di awal adegan, banyak momen komedi situasional yang membuat kita sadar bahwa beberapa hal tersebut pernah dialami atau pernah terjadi di kehidupan nyata seperti mengedit atau memalsukan dokumen di sebuah aplikasi dan tingkah lucu saat mencari sinyal wifi yang hilang. Di akhir adegan, unsur horor mulai dinampakkan. Namun, horor disini bukan dalam bentuk makhluk supranatural, tapi sesuatu yang diciptakan Bong dan mampu dirasakan lewat adegan saling membunuh diantara pemain dalam film Parasite ini.
Kepala keluarga dalam film ini bernama Ki Taek (Song Kang Ho), istrinya bernama Chung Sook (Jang Hye Jin), serta dua orang anaknya bernama Ki Woo (Choi Woo Shik) dan Ki Jung (Park So Dam). Secara keseluruhan, film ini menggambarkan bagaimana Ki Taek yang menghalalkan segala cara untuk keluar dari jurang kemiskinan. Sementara itu, keluarga Park adalah sosok yang naif. Penjiwaan setiap pemain diperkuat dengan penampilan visual yang kontras sejak awal film. Terlihat jelas perbedaan antara si kaya dan si miskin. Lengkap dengan segala properti yang disiapkannya.
Namun, ada beberapa kejanggalan yang tidak dijelaskan dalam adegan, seperti cara yang dipakai Ki-Jung sebagai guru privat Da-Song agar ia bisa menurut, alasan Ki-Woo sebagai guru les privat Da-Hae (kakak Da-Song) yang sangat terobsesi dengan batu pemberian temannya, tidak adanya CCTV di dalam rumah keluarga kaya tersebut, alasan Geun-Se (suami pembantu keluarga kaya) berkali-kali mengirimkan kode morse dari basement jika pada akhirnya Da-Song tidak membantunya, dan alasan Ki-Taek membunuh Mr.Park (tuan di rumah keluarga kaya raya).
Terlepas dari itu, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini. Diantaranya, kekompakan dalam sebuah keluarga dalam suka maupun duka, pentingnya memelihara amanah dari seseorang yang sudah memberi kita kepercayaan penuh, tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan, serta menghindari bekerja dengan cara menjatuhkan orang lain sebab akan menimbulkan dendam yang tak berkesudahan.
Film ini juga mengajarkan kita agar tidak mudah mempercayai seseorang yang baru dikenal serta tidak hanya melihat kebaikan orang lain dari kekayaannya saja. Banyak orang yang tidak punya harta serta tahta, tapi tak kalah tulusnya. Film ini juga menampar penonton bahwa pada akhirnya, cepat ataupun lambat semua kebohongan akan segera terungkap.
Resensiator : Aisyah Hamid
Mahasiswa Jurusan Biologi
TM 2017
Komentar
Kirim Komentar