Cikal Bakal Pemikiran Modern
12-09-2019, 15:25 WIB
Ozza Syafrigo
Hubungan antara manusia dan pencipta membentuk ikatan spiritual. Pada alam gaib ketika belum ada apapun, belum ada bumi, belum ada bulan, belum ada alam semesta, bahkan belum ada tuhan yang bernama Allah. Pada waktu itu hanya ada zat saja, sehingga zat tersebut menyatakan untuk memuji dirinya. Maka dinyatakannya Nur Allah (Zattul Haq) dan selanjutnya dinyatakannya Nur Muhammad, hubungan antara kedua Nur yang disebut hubungan Ana-Anta (aku dan engkau). Terjadinya hubungan ini membuat Zattul Haq bertanya kepada Nur Muhammad untuk menentukan kedudukan yaitu taraf ketuhanan dan hamba. Apakah ini tuhanmu?, dijawab oleh Nur Muhammad yang mewakili seluruh roh "Ya, engkaulah tuhanku."
Hal ini juga disebutkan di dalam Hadist Qudsi "Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan makhluk ini dan aku perkenalkan diriku kepada mereka lalu mereka juga mengenalkan diriku." Makhluk yang dimaksud ini adalah Nur Muhammad di mana karena peristiwa itu pula, sebab roh-roh ini bersumpah maka jadilah alam semesta ini. Sampai kepada berbagai macam kejadian seperti Tuhan menciptakan jin, malaikat, bumi sampai kepada alam semesta ini dan terakhir yang diciptakan Allah adalah manusia pertama, yaitu Adam Alayhisalam.
Adam sebagai manusia pertama hidup dengan kenikmatan di surga sampai dia memohon minta sesuatu kepada Allah untuk menenangkan dirinya diberikanlah Allah Hawa sebagai pasangannya. Ular adalah binatang yang paling cerdik di daratan yang diciptakan Allah. Ular ini pula yang merayu Hawa untuk memakan buah larangan di tengah taman surga dan Hawa juga mengajak Adam untuk berbuat demikian. Maka murkalah Allah dan Dia berfirman kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Lalu disusul dengan firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Itulah peristiwa yang membuat Adam dan Hawa dilemparkan keb umi yang juga disebutkan di dalam Alkitab kejadian (3:16-20).
Pertama kali hadir di atas dunia, hal pertama yang dicari anak cucu Adam adalah air susu ibu atau makanan, lalu diberi pakaian selanjutnya diletakkan di tempat yang bersih dan steril. Itulah manusia itu di mana kebutuhan dasar wajib untuk terpenuhi yakni berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang selanjutnya disebut sandang, pangan, dan papan. Hal ini pula yang membuat manusia keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ditilik dari sejarah yang terus bergulir, manusia mengalami periode-periode tertentu di mana pada awalnya manusia berpindah-pindah mencari tempat yang memiliki sumber makanan yang banyak. Dari sinilah timbul pergesekan antarmanusia yang disebabkan perebutan wilayah yang sama sehingga interaksi sosialpun terjadi. Berawal dari satu keluarga sampai kepada menghimpun beberapa keluarga untuk membentuk kekuatan dan dari sinilah lahirnya suku bangsa.
Itu adalah contoh sederhana yang menyebabkan lahirnya interaksi social sehingga pada akhirnya pengaruh tempat, kondisi wilayah, dan waktu yang membentuk kebudayaan satu tempat yang dipengaruhi oleh suatu hubungan. Hubungan satu individu dengan individu membentuk satu komunitas, hubungan satu komunitas dengan komunitas membentuk satu kelompok sampai kepada hubungan satu kelompok dengan kelompok yang pada akhirnya membentuk suatu suku bangsa. Pada proses terbentuknya, disatukan oleh kesatuan visi yang melekat dan jika digali lebih ke dalam akan berdampak pada kebutuhan dasar manusia itu sendiri.
Seiring perkembangan zaman dan pengaruh ilmu pengetahuan yang berkembang secara pesat, pengaruh pemikiran yang ditawarkan oleh ilmuan membuat konsep yang ditawarkan menyebar begitu cepat. Hal itu menyebabkan peralihan komando kosmos dari spiritual berubah ke ideologi. Pengembangan pemikiran yang terfokus kepada manusia sebagai objek percobaan yang dikenal dengan humanisme pertama kali diperkasai oleh Copernicus lalu dikembangkan oleh Kepler, Galilei, Brahe, dan Newton yang menawarkan perubahan cara pandang terhadap Kosmos, Manusia, dan Allah.
Selanjutnya perkembangan yang membahas matra-matra yang menggabungkan antara kosmos dan manusia oleh Machiavelli, Plato, Aristoteles hingga Grotius yang menawarkan cara pandang terhadap sistem politik. Sampai kepada banyak ilmuan yang menggabungkan cara pandang terhadap kosmos, manusia, dan Allah dan juga memadukan antara matra-matra yang membentuk kesatuan gagasan yang membentuk ideologi yang berkembang sampai sekarang.
Komentar
Kirim Komentar