Tsai Lun: Penemu Kertas
08-11-2014, 10:04 WIB
Kurniati Rahmadani
Terkadang, sesuatu yang tampak sederhana, bukanlah penentu seberapa makna yang mampu dihasilkannya. Kebermaanfaatan suatu benda, adakalanya lahir dari benda yang sama sekali biasa. Sebut saja kertas, benda tipis yang rentan rusak. Sekilas, jika diperhatikan, kertas hanyalah benda biasa. Namun, di balik kesederhanaannya itu, kertas sebagai media utama untuk menulis, merupakan penyumbang terbesar dalam peradabaan manusia. Kertas adalah revolusi baru dalam dunia penulisan.
Kertas didapatkan melalui pengompresan serat. Biasanya serat yang digunakan adalah serat yang bersifat alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Lazimnya, kertas yang digunakan pada zaman sekarang terbuat dari serat kayu dan bambu yang telah diolah dan ditambah dengan bahan lainnya.
Sebelum kertas ditemukan, pada zaman kuno, tulisan dan prasasti umumnya dituliskan pada tablet bambu atau potongan sutera yang disebut chih. Namun, karena harga sutera yang mahal dan beratnya bambu, kedua benda tersebut tentu tidak nyaman digunakan sebagai sarana untuk menulis.
Adanya kertas saat ini tidak lepas dari campur tangan dan jasa penemunya. Adalah Tsai Lun, seorang berkebangsaan Tionghoa yang hidup di masa Dinasti Han di Cina abad ke-1 dan ke-2 Masehi, yang pertama kali menemukan kertas. Tsai Lun yang bernama lengkap Cai Jingzhong lahir di Guiyang (sekarang di wilayah provinsi Hunan). Sebelum ia menguncang Cina dengan temuannya, Tsai Lun adalah seorang kasim Cina yang bekerja sebagai pegawai negara pada pengadilan kekaisaran.
Awalnya, Tsai Lun berinovasi menciptakan kertas dengan serat bambu yang banyak dijumpai di Cina. Kemudian ia membuat kertas dari kulit kayu murbei. Bagian dalamnya direndam di air dan dipukul-pukul sehingga seratnya lepas. Rendaman itu juga berupa bahan seperti rami, kain bekas, dan jala ikan. Setelah menjadi bubur, bahan ini ditekan hingga tipis dan dijemur. Lalu jadilah kertas, meskipun mutunya masih belum sebagus sekarang. Tsai Lun pun melakukan perbaikan secara signifikan dengan menstandarisasikan pembuatan kertas melalui penambahan bahan-bahan baru yang penting ke dalam komposisinya. Percobaannya akhirnya berhasil pertama kali pada tahun 105 Masehi.
Tsai Lun kemudian mempersembahkan contoh kertas yang telah ia temukan pada Kaisar Dinasti Han, yaitu Kaisar He Ti. Penemuan yang menghebohkan itu membuat kaisar sangat girang. Sebagai imbalan atas penemuan Tsai Lun, ia diberikan kenaikan pangkat dan mendapat gelar kebangsawanan menjadi seorang cukong. Sejak saat itu, kertas digunakan secara luas di Cina. Bangsa Cina menyebut kertas hasil ciptaan Tsai Lun ini dengan "Kertas Bangsawan Tsai".
Tetapi sayang, hidup dari sang penemu kertas berakhir tragis. Kekayaan yang didapatkan membawa Tsai Lun bergabung dengan komplotan anti istana. Akhirnya Tsai Lun pun harus dikeluarkan dari istana dan menerima ganjaran atas perbuatannya. Karena, takut akan hukuman penjara yang dijatuhkan padanya, Tsai Lun memutuskan untuk bunuh diri dengan meminum racun sambil membawa serta jubah sutera kesayangannya.
Kemudian untuk mengenang jasa Tsai Lun, akhirnya pemerintah, tepatnya ketika pemerintahan Kaisar Fei Zhu dari Dinasti Song, mendirikan sebuah kuil di daerah Chengdu. Kuil ini adalah tanda penghormatan sekaligus monumen untuk mengenang jasa dari sang penemu kertas. Kurniati Rahmadani (dari berbagai sumber).
Komentar
Kirim Komentar