• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS
Ganto.co

, WIB
  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra & Budaya
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Catatan Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper
Harapan WR I untuk Kontingen Sumbar Pada Gelaran POMNas 2022

Harapan WR I untuk Kontingen Sumbar Pada Gelaran POMNas 2022

Gubernur Sumbar Targetkan Sumbar Masuk Lima Besar POMNas XVII

Gubernur Sumbar Targetkan Sumbar Masuk Lima Besar POMNas XVII

Berita Terbaru

  • 06-02-2023Euforia Festival Cap Go Meh, Wagub Sumbar: Bukti...
  • 05-02-2023Gelar Lomba Malingka Carano, Mahasiswa KKN UNP...
  • 05-02-2023Mubes UKPM-WP 2023 Tetapkan Jelita Maharani...
  • 03-02-2023Subuh Mubarak FBS: Konsep Ekonomi Keluarga dalam...

Kategori

  • Laporan 2 Edisi 218
  • Laporan 1 Edisi 218
  • Universitas Negeri Padang
  • PPG SM3T
  • Bimbingan dan Konseling
Kisah Andini Si Gadis Malang

Kisah Andini Si Gadis Malang

Pondok Pesantren Al-Manaar dan Wisata Religi di Batuhampar

Pondok Pesantren Al-Manaar dan Wisata Religi di Batuhampar

Artikel Terbaru

  • 26-01-2023Atas Nama Salah Jurusan : Sebuah Pembelaan atau...
  • 18-01-2023Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Masyarakat
  • 18-01-2023Rumah Tak Bertuan
  • 20-12-2022Tangisan Bulan

Kategori

  • Politik
  • Pendidikan
  • Agama
  • Umum
  • Home
  • Artikel
  • Agama

Cermin Diri

06-11-2014, 23:03 WIB

Agama

1637 0
Oleh:

Ranti Maretna Huri

Dimensi kehidupan selalu menawarkan beberapa pilihan untuk segera dijadikan sebuah keyakinan. Sebagai insani yang berpijak pada belantara sang pencipta, pemilik lakon kehidupan sering lupa dengan esensi keberadaannya sebagai seorang hamba. Terkadang merasa puas dengan tirani, lalu terasingkan oleh kejamnya sebuah akhir yang menggelapkan.

Mereka yang tak pernah memiliki pondasi kehidupan sebagai makhluk Tuhan, selalu merasa hidup dalam sebuah dunia yang gelap. Dalam dunia yang setiap orangnya masih meraba-raba. Mencoba, mengulang, lalu memformulasikan sebuah cara. Dan akhirnya tidak menemukan denyut nurani. Tidak merasakan sentuhan kasih dan tidak melihat sorot mata persahabatan yang tulus.

Beberapa praduga pun bermunculan, hingga tersebutlah, bahwa mungkin saja mereka telah melupakan Tuhan. Dalam hal ini, manusia mungkin saja tengah mengalami krisis moral. Hilang kendali dalam berpijak, tak lagi teguh dengan keyakinan, dan seolah telanjang dari balutan akhlak sabagi riasan diri. Dalam hidupnya, di setiap sudut sebuah tampakan, selalu ada pembatas yang harus dipagarkan pada diri. Untuk mewawas diri agar tak lepas dari kendali. Lost control, hingga membuat semua membaur dalam hitamnya sebuah kegelapan.

Realitas kini, dunia yang menyeret manusia di dalamnya kepada ambang krisis perilaku dan moralitas. Krisis ini menimbulkan begitu banyak ketidakseimbangan di dalam kehidupan masyarakat yang tentunya sama sekali tidak menyampaikan pesan kebahagiaan kepada umat manusia. Hal ini berujung pada penyimpangan pemikiran. Menimbulkan aura-aura pikiran negatif dan bersarang dalam otak.

Tiada lagi pengharapan pada kemunculan prasangka baik, jika diri sudah dibaluti dengan pandangan buruk dan keterpurukan yang teramat dalam. Model kepribadian yang memadukan segala bentuk kefrustasian, prasangka-prasangka tak mengenakkan, juga munculnya antagonisme dalam pendidikan moral.

Keadaan serupa ini tentu saja mengkhawatirkan. Sebab utama yang dapat menghantarkan umat kepada bentuk dunia, di mana tak lagi mengenal diri, terutama Tuhannya. Manusia bisa saja nantinya memelihara penyakit syubhat dan syahwat, yang bersumber dari kelemahan akal dan jiwa. Semakin menjauhkan manusia dari agama Allah.

Realitas yang begitu memprihatinkan ini telah diprediksikan oleh Rasulullah saw. dalam haditsnya: Dari Said Al-Khudri, dari Nabi saw bersabda: "Kamu pasti akan mengikuti sunah perjalanan orang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga walaupun mereka masuk lubang biawak kamu akan mengikutinya" (H.R. Bukhari dan Muslim). Bahwasannya kehidupan ingar bingar di dunia telah membawa manusia pada jalan yang sudah tak lagi dikenali. Jauh dari hubungan sosial yang baik, pun dengan kedekatan pada Illahi. Nilai-nilai Islam yang mencakup semua sektor kehidupan manusia, perlu ditanamkan kembali.

Tersebutlah akhlak, suatu tingkah laku yang harus terpelihara dalam diri manusia. Perangai baik yang tidak hanya diperbuat sekali saja, namun harus dilakukan secara berulang-ulang hingga menjadi sebuah kebiasaan berbudi luhur nan terpuji. Akhlak mestilah didamba dan dijadikan sebagai bunga diri. Perias dalam setiap kebiasaan-kebiasaan pribadi. Serta menjadikannya seumpama sinar dalam setiap amalan dan tingkah laku.

Akhlak dipelihara berupa pagar yang akan melindungi diri manusia dari tindak-tanduk di luar batasan agama. Entah itu pengaruh dari kehidupan dunia yang semakin lama semakin tak terjangkau oleh diri, pun dengan pribadi yang masih belum cukup puas mendapatkan kefanaan dunia, hingga ingin meminta lebih, lagi dan lagi. Di sini lah akhlak memainkan perannya. Perlindungan oleh akhlak yang sesungguhnya timbul dari dalam diri insani. Proteksi untuk menghadapi kehidupan zaman yang semakin lama kian buram saja. Tentu saja akhlak berbudi yang semestinya sudah tertanam sedari dini.

Adapun akhlak ialah sebuah penerangan dalam hidup. Penuntun jalan-jalan yang telah menggelap di dunia, hingga manusia dapat beranjak dari sebuah keadaan kelam menuju pencerahan jiwanya. Kembali pada tujuan yang menjadi muara segala kehidupan makhluk di dunia, yaitu Yang Maha Esa.

Allah dalam surahnya berfirman, "Maka, barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati." (Q.S. Al-Baqarah: 38). Kenyataannya, Allah telah menyebutkan dalam ayat di atas, bahwasannya akan menghapus seluruh kegelisahan yang besarang dalam diri manusia. Segala keduniawian yang melunturkan keyakinan untuk melangkahkan diri pada kehidupan yang dipunya. Hanya saja manusia perlu kembali menuju jalan Allah, berbalutkan iman dan akidah yang dipupuk melalui akhlak luhur.

Sejatinya manusialah yang cenderung bergerak perlahan-lahan menjauhi agama dan Tuhannya. Karena Allah tak pernah meninggalkan hambanya, entah itu dalam kebajikannya, sekalipun terpuruk dalam kepekatan dunia.

Tags:

~

Rating

  • 1637views
  • 0comments

Subscribe

Subscribe to comments

recommend to friends

Iklan

Artikel Terkait

Transgender dalam Kacamata Islam

Agama

Transgender dalam Kacamata Islam

09-12-2014

13472
Bahagia dengan Keyakinan

Agama

Bahagia dengan Keyakinan

25-09-2014

2093
Sehat ala Rasulullah

Agama

Sehat ala Rasulullah

21-07-2014

2288
Pakaian Intelektual Kampus Religius

Agama

Pakaian Intelektual Kampus Religius

14-05-2014

3165

Komentar

Kirim Komentar

Kirim Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama*

E-mail*

Komentar

Kode

11 234 Subscribers
781 Followers
341 Subscribers

Berita Terpopuler

Subuh Mubarak FBS: Konsep Ekonomi Keluarga dalam Islam

Subuh Mubarak FBS: Konsep Ekonomi Keluarga dalam Islam

03-02-2023

  • 165
  • 22
Gelar Lomba Malingka Carano, Mahasiswa KKN UNP Berupaya Lestarikan Budaya Sumatera Barat

Gelar Lomba Malingka Carano, Mahasiswa KKN UNP Berupaya Lestarikan Budaya Sumatera Barat

05-02-2023

  • 157
  • 22
Kapolda Sumbar Ungkap SDM yang Unggul Adalah Kunci dari Keamanan

Kapolda Sumbar Ungkap SDM yang Unggul Adalah Kunci dari Keamanan

03-02-2023

  • 132
  • 22
Hadiri Kuliah Umum, Ganefri Sampaikan Kedekatan Kapolda dengan Masyarakat

Hadiri Kuliah Umum, Ganefri Sampaikan Kedekatan Kapolda dengan Masyarakat

03-02-2023

  • 127
  • 22
Mubes UKPM-WP 2023 Tetapkan Jelita Maharani Sebagai Pemimpin Umum

Mubes UKPM-WP 2023 Tetapkan Jelita Maharani Sebagai Pemimpin Umum

05-02-2023

  • 126
  • 22

Ganto TV

Lihat semua video

Rangkuman Aksi Tolak Kenaikan BBM Ganto TV

20-09-2022

  • 15
  • 535

Galeri Foto

Lihat semua foto
Aksi Tolak pengasahan KUHP

Aksi Tolak pengasahan KUHP

07-12-2022

  • 0
  • 0
DimensiTekno old

Langganan Berita

Ganto.co
BACK TO TOP

SKK Ganto UNP

Ganto.co

"Sebuah Koran kampus sudah lama diimpi-impikan di IKIP Padang. Namun, karena keterbatasan, impian itu belum sempat diwujudkan. Sampailah beberapa waktu yang lalu, Rektor IKIP Padang 'menawarkan' suatu kemungkinan buat menerbitkan sebuah Koran kampus. Sudah tentu tawaran itu merupakan surprise. Dan Humas tak melewatkannya begitu saja. pembicaraan-pembicaraan diadakan. Rencana-rencana disusun. Sudah tentu, menerbitkan Koran tak semudah membacanya. Maka hari ini, dengan segala kekurangannya,...

Get it on Google Play

Profil

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami

Menu

  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper

Kontak

Hubungi kami di masing-masing divisi di bawah ini :

Alamat
Gedung Student Center Universitas Negeri Padang Lantai 2, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode Pos 25131

Email: redaksiganto@gmail.com

Website : http://ganto.co

  • Bagian Umum

Nomor Hp 082268494336 (Ramadhano) / 085274535244 (Vita)

  • Bagian Redaksi

Nomor Hp 085271593416 (Rizka) / 082384976250 (Anggi)

  • Humas dan Sirkulasi

Nomor Hp 082386293640 (Dwi Ningsih)

  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS

© 2017 Ganto.co - Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. All rights reserved.

Close

Enter the site

Login

Password

Remember me

Forgot password?

Login

SIGN IN AS A USER

Use your account on the social network Facebook, to create a profile on Ganto.co