• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS
Ganto.co

, WIB
  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra & Budaya
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Catatan Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper
UNP Bakal Kelola Stadion Utama Sumatra Barat

UNP Bakal Kelola Stadion Utama Sumatra Barat

Usai Revisi Jadwal Wisuda, BEM KM UNP Menyoroti Alasan Penundaan Wisuda Periode 127

Usai Revisi Jadwal Wisuda, BEM KM UNP Menyoroti Alasan Penundaan Wisuda Periode 127

Berita Terbaru

  • 27-06-2022Saraswati Learning Center: Pentingnya Joint...
  • 27-06-2022HIMOTO FT UNP Sukseskan Pelaksanaan Servis Motor...
  • 27-06-2022HIMAFI UNP Adakan Pelatihan Manajemen Organisasi...
  • 26-06-2022Pelantikan PD Asosiasi Bimbingan dan Konseling...

Kategori

  • Laporan 2 Edisi 218
  • Laporan 1 Edisi 218
  • Universitas Negeri Padang
  • PPG SM3T
  • Bimbingan dan Konseling
Menciptakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Menciptakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Pentingnya Pola Asuh untuk Anak yang Memasuki Usia Remaja

Pentingnya Pola Asuh untuk Anak yang Memasuki Usia Remaja

Artikel Terbaru

  • 15-06-2022Pendidikan Pertama dan Selamanya
  • 11-06-2022Nayanika Malioboro
  • 06-06-2022Urgensi Pendidikan Keluarga
  • 23-04-2022Sawah Tempat Sampah Bermuara

Kategori

  • Politik
  • Pendidikan
  • Agama
  • Umum
  • Home
  • Artikel
  • Politik

Demokrasi Masa Kini

25-09-2014, 12:09 WIB

Politik

1483 0
Oleh:

Hari Jimi Akbar

Sengketa politik yang tiada berkesudahan. Coreng moreng pesta demokrasi 2014 masih menyisakan perkara. Pihak lawan selalu tidak menerima kekalahannya. Di tengah kerasnya pergejolakan emosi dalam berdemokrasi, mereka masih dengan keangkuhan, keras kepala, dan jauh dari kebesaran jiwa.

Ketidakberterimaan kekalahan itu mencuat deras bahkan seakan memecah peperangan antara dua kubu yang sempat bersaing dalam pesta politik 2014. Tersebutlah pasangan duet politik Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Menjelang pemilihan umum, hal yang paling sering terjadi di seluruh negara demokrasi yang ada di dunia adalah maraknya pemberitaan jelek terhadap kandidat yang sedang bersaing. Pemberitaan jelek ini sering dilakukan oleh pihak kandidat satu kepada kandidat lainnya. Melakukan tuduhan tanpa bukti ini berlanjut hingga pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli 2014 lalu.

Pemilihan Presiden (Pilpres) di Indonesia yang diikuti Prabowo-Hatta Rajasa serta Jokowi-Jusuf Kalla kini telah usai. Rakyat Indonesia telah memenuhi haknya sebagai warga negara. Dan presiden terpilih pun ditetapkan.

Namun, semuanya tidak berakhir pada 9 Juli 2014 begitu saja. Sebelum KPU mengeluarkan hasil keputusan pilpres 2014. Prabowo-Hatta melakukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Alasan gugatan Prabowo kepada Komisi Pemilihan Umum antara lain adalah telah terjadi tindakan "tsm" atau tindakan tidak patut yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. Misalnya ada orang yang mencoblos dua kali, penghitungan suara yang tidak benar sehingga Prabowo kehilangan jutaan suara, serta anggapan keberpihakan. Karena itulah, kemudian MK mengadakan sidang dengan Prabowo sebagai pemohon, kemudian KPU sebagai termohon. Begitulah, hingga perkara ini dianggap usai, konflik yang terjadi pun tampaknya belum berkesudahan.

Pemilu 2014 seharusnya berjalan dengan aman, lancar, tertib, dan transparan. Guna meningkatkan nilai baik sistem demokrasi Indonesia. Namun, kenyataan yang terjadi, penyelenggaraan pilpres tidak sesuai yang diharapkan. Pemilu, yang seharusnya bisa menjadi salah satu bentuk perwujudan lancarnya demokrasi di Indonesia, justru sebaliknya. Sangat terlihat, bahwa demokrasi sudah rumpang.

Pemilihan presiden bukanlah hal yang main-main. Dalam pilpres tidak cukup dengan melihat keburukan kandidat di media sosial. Sangat perlu mengenali calon pemimpin yang akan dipilih. Dengan mencari kebenaran mengenai calon presiden. Hal ini menyangkut masa depan bangsa Indonesia. Pemerintah juga telah menyediakan anggaran biaya pemilu sebesar Rp7,9 triliun.

Kasus compang-camping pemilu lalu seolah menjelaskan kepada kita bahwa demokrasi Indonesia belumlah stabil. Demokrasi di Indonesia terlalu bebas, sehingga demokrasi yang diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat, malah menyengsarakan. Sehingga permasalahan di pemerintahan, masyarakat turut berpartisipasi, dengan cara berunjuk rasa. Sebut saja hal ini merupakan buntut kekecewaan rakyat terhadap kinerja pemerintah.

Sejatinya, demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung ataupun melalui perwakilan. Jadi maksud dari demokrasi itu adalah suatu proses pemungutan suara yang dimana semua warga negaranya mempunyai hak dan nilai yang sama untuk memilih pemimpinnya agar negaranya dapat dipimpin atau berjalan dengan baik.

Masyarakat cenderung menilai para wakil rakyat belum menjalankan tugasnya, mendengarkan, dan menyampaikan suara rakyat. Para wakil rakyat sebaiknya ikut berbaur dengan rakyat, untuk mendengar keluh kesah rakyat terhadap pemerintahan untuk disampaikan kepada para pemimpin, sehingga masyarakat tidak perlu berunjuk rasa ke jalanan. Menimbang unjuk rasa ini akan mengakibatkan banyak efek negatif, baik bagi individu maupun umum.

Sayang, demokrasi yang berjalan di Indonesia belum terlaksana dengan baik. Dalam praktiknya, masih banyak catatan-catatan buruk yang perlu dicarikan solusinya. Diantaranya Partai Politik (Parpol). Sekarang memang kebebasan untuk mendirikan parpol sudah dibuka lebar, namun kebebasan ini justru disalahgunakan. Dengan adanya kebebasan ini menyebabkan munculnya parpol-parpol instan yang terbentuk menjelang pemilu. Parpol instan ini umumnya bukan berorientasi untuk mewakili kepentingan rakyat tapi lebih berorientasi untuk mendapatkan dana pembinaan parpol yang tidak sedikit.

Selama proses demokrasi dilakukan dengan baik, tentu akan menjadi pembelajaran yang serupa kepada khalayak. Begitupun, mahasiswa sebagai generasi penerus, dituntut untuk berpikir cerdas juga benar dalam tindakan. Membenahi Indonesia pelan-pelan, mulai dari lingkungan sekitar, dan seterusnya. Karena mahasiswa lah yang akan memegang kendali negeri ini.

Tags:

~

Rating

  • 1483views
  • 0comments

Subscribe

Subscribe to comments

recommend to friends

Iklan Almet

Artikel Terkait

Stereotip Agama dalam Politik

Politik

Stereotip Agama dalam Politik

09-12-2014

3804
Mahasiswa dan Demokrasi Pancasila

Politik

Mahasiswa dan Demokrasi Pancasila

06-11-2014

3731
Mahasiswa dan Konsolidasi Demokrasi

Politik

Mahasiswa dan Konsolidasi Demokrasi

21-07-2014

2520
Universum Politik dan Musik

Politik

Universum Politik dan Musik

14-05-2014

1892

Komentar

Kirim Komentar

Kirim Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama*

E-mail*

Komentar

Kode

11 234 Subscribers
781 Followers
341 Subscribers

Berita Terpopuler

Aliansi BEM SB Bersama FSPMI Gelar Aksi Tolak Omnibus Law

Aliansi BEM SB Bersama FSPMI Gelar Aksi Tolak Omnibus Law

16-06-2022

  • 528
  • 22
Pameran 'Garih' Mahasiswa Departemen Seni Rupa, Turut Hiasi Taman Budaya Sumbar

Pameran 'Garih' Mahasiswa Departemen Seni Rupa, Turut Hiasi Taman Budaya Sumbar

04-06-2022

  • 494
  • 22
UKRO KM UNP Launching 5 Robot untuk Ajang KRI

UKRO KM UNP Launching 5 Robot untuk Ajang KRI

02-06-2022

  • 469
  • 22
573 Medali Akan Diperebutkan dalam Ajang POMPROV Sumbar

573 Medali Akan Diperebutkan dalam Ajang POMPROV Sumbar

06-06-2022

  • 443
  • 22
Diikuti Sebanyak 320 Mahasiswa se-Sumbar, UNP Siap Sukseskan POMPROV Perdana

Diikuti Sebanyak 320 Mahasiswa se-Sumbar, UNP Siap Sukseskan POMPROV Perdana

06-06-2022

  • 411
  • 22

Ganto TV

Lihat semua video

Aktivis Gerakan Suara Rakyat Sumatera Barat Tolak Penghapusan Limbah Batu Bara dari... Ganto TV

08-04-2021

  • 14
  • 1837

Galeri Foto

Lihat semua foto
Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

12-04-2022

  • 0
  • 0
DimensiTekno old

Langganan Berita

Ganto.co
BACK TO TOP

SKK Ganto UNP

Ganto.co

"Sebuah Koran kampus sudah lama diimpi-impikan di IKIP Padang. Namun, karena keterbatasan, impian itu belum sempat diwujudkan. Sampailah beberapa waktu yang lalu, Rektor IKIP Padang 'menawarkan' suatu kemungkinan buat menerbitkan sebuah Koran kampus. Sudah tentu tawaran itu merupakan surprise. Dan Humas tak melewatkannya begitu saja. pembicaraan-pembicaraan diadakan. Rencana-rencana disusun. Sudah tentu, menerbitkan Koran tak semudah membacanya. Maka hari ini, dengan segala kekurangannya,...

Get it on Google Play

Profil

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami

Menu

  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper

Kontak

Hubungi kami di masing-masing divisi di bawah ini :

Alamat
Gedung Student Center Universitas Negeri Padang Lantai 2, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode Pos 25131

Email: redaksiganto@gmail.com

Website : http://ganto.co

  • Bagian Umum

Nomor Hp 081271163620 (Afdal) / 083186637047 (Mona)

  • Bagian Redaksi

Nomor Hp 08973789080 (Nurul) / 083179338314 (Rino)

  • Bagian Usaha

Nomor Hp 082384139108 (Sandi)

  • Bagian Sirkulasi

Nomor Hp 085263690921 (Sherly)

  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS

© 2017 Ganto.co - Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. All rights reserved.

Close

Enter the site

Login

Password

Remember me

Forgot password?

Login

SIGN IN AS A USER

Use your account on the social network Facebook, to create a profile on Ganto.co