• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS
Ganto.co

, WIB
  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra & Budaya
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Catatan Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper
UNP Bakal Kelola Stadion Utama Sumatra Barat

UNP Bakal Kelola Stadion Utama Sumatra Barat

Usai Revisi Jadwal Wisuda, BEM KM UNP Menyoroti Alasan Penundaan Wisuda Periode 127

Usai Revisi Jadwal Wisuda, BEM KM UNP Menyoroti Alasan Penundaan Wisuda Periode 127

Berita Terbaru

  • 27-06-2022Saraswati Learning Center: Pentingnya Joint...
  • 27-06-2022HIMOTO FT UNP Sukseskan Pelaksanaan Servis Motor...
  • 27-06-2022HIMAFI UNP Adakan Pelatihan Manajemen Organisasi...
  • 26-06-2022Pelantikan PD Asosiasi Bimbingan dan Konseling...

Kategori

  • Laporan 2 Edisi 218
  • Laporan 1 Edisi 218
  • Universitas Negeri Padang
  • PPG SM3T
  • Bimbingan dan Konseling
Menciptakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Menciptakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Pentingnya Pola Asuh untuk Anak yang Memasuki Usia Remaja

Pentingnya Pola Asuh untuk Anak yang Memasuki Usia Remaja

Artikel Terbaru

  • 15-06-2022Pendidikan Pertama dan Selamanya
  • 11-06-2022Nayanika Malioboro
  • 06-06-2022Urgensi Pendidikan Keluarga
  • 23-04-2022Sawah Tempat Sampah Bermuara

Kategori

  • Politik
  • Pendidikan
  • Agama
  • Umum
  • Home
  • Artikel
  • Cerpen

Bom Waktu

21-07-2014, 14:33 WIB

Cerpen

2029 0
Oleh:

Rafdisyam

Jika bukan karena uang, lalu untuk apa kita sekolah, kuliah, dan bekerja? Sebenarnya uanglah yang mengendalikan dunia ini. Sedangkal itu yang dapat terpikir jika pikiran tidak berkembang. Memikirkan apapun sama dengan memikirkan uang. Mungkin saja ini dapat dihubungkan.

Sambil duduk santai dan menyeduh cadburry panas, aku sejenak terlamun. Dalam pikiranku seperti ada yang bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang aku pikirkan? Aku tidak tahu pasti. Sekarang aku hanya memikirkan kekasihku. Lantas, apa hubungannya dengan uang?

Entah! Sebenarnya aku teringat kekasihku, Evan. Akhir-akhir ini aku jadi lebih sering merindukannya. Sejak libur semester lalu, aku tak pernah lagi bertemu dengannya.

Kami telah berpacaran selama tiga tahun. Namun belum punya sesuatu yang spesial untuk dikenang. Aku ingin sekali membuat sesuatu yang berkesan bagi kami. Beberapa hari lagi Evan akan berulang tahun. Mungkin hari itu adalah momen yang tepat membuat kenangan yang tak terlupakan.

Aku bergegas menuju kamar dan kubuka lemariku lebar-lebar. Terlihatlah barang-barang mewah menghiasi lemari itu. Ada clutch bag, tas Stella Mc Cartney, dress, jam tangan Cartier dan aksesoris mahal lainnya. Jika saja kekasihku perempuan, pasti ia akan berusaha merayuku untuk menghadiahkan barang-barang itu kepadanya. Perempuan mana pun akan silau melihat barang-barang mewah yang aku koleksi.

Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara sepatu di depan pintu kos. Aku bergegas menutup kembali lemariku. Beberapa detik berselang Kiki masuk.

"Aku lelah. Andaikan hari ini bisa di-skip, aku mau bayar berapa saja." Keluh Kiki sambil menghambur di springbed-ku.

"Enak ya jadi kamu, Ki. Apapun bisa dibeli dengan uang."

"Itu hanya hayalan saja Rah. Lagi pula mana bisa aku membeli hari. Ah, yang benar saja kamu," jawab Kiki sambil beranjak dari tempat tidurku.

Memang enak menjadi seorang Kiki. Apapun bisa dibelinya dengan uang. Mau ini tinggal minta. Mau itu tinggal beli. Tinggal gesek kartu. Sedangkan aku? Aku lahir dari keluarga serba kekurangan. Kepala keluargaku pengangguran. Jangankan untuk meminta ini dan itu, bisa kuliah saja sudah syukur. Tetapi sekarang, perputaran kehidupan begitu kental aku rasakan. Sebab sekarang, aku merasakan kegemerlapan sebuah kehidupan, meski tidak seterang Kiki.

"Oiii!" Kiki mengejutkan pikiranku.

"Seminggu lagi Evan ulang tahun. Aku bingung harus beri kado apa. Kamu ada ide?" tanyaku mengalihkan situasi.

"Sepatu. Kemarin sepatu Evan sudah lusuh. Kemarin aku juga beli sepatu untuk Andre. Murah kok. Cuma empat ratus lima puluh ribu. Ini fotonya." Kiki memperlihatkan gambar di gadget-nya.

Aku melirik. Kemudian berpikir panjang. Mana ada aku uang segitu.

"Atau kenapa tidak ke Bandung saja. Ke tempat Evan," saran Kiki lagi.

"Sebenarnya aku ingin sekali ke Bandung. Dulu aku pernah janji untuk mengunjunginya. Lagi pula libur semester ini dia tidak pulang. Tetapi aku tak punya uang. Aku sudah berusaha nabung, tapi tetap saja tidak cukup. Kalau aku punya banyak uang, pasti...." Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, Kiki memandang aneh. Ia heran mendengarkan keluhanku.

"Tidak punya uang? Jangan bercanda, Rah." Kiki menyenggolku.

"Bercanda." Ujarku mencairkan suasana. Kiki memang tidak tahu dengan keadaanku yang sebenarnya. Di mata Kiki aku adalah gadis kaya dari keluarga terpandang. Sama seperti Kiki. Aku memang sering bercerita begitu pada Kiki agar dia tetap mau menjadi temanku.

Hidup Kiki mewah. Setiap hari selalu tampil dengan barang-barang mahal. Aku tergila-gila dengan semua kepunyaan Kiki. Aku ingin tampil seperti dia. Namun suratanku tidak seberuntung itu. Kiki kaya kenyataan. Sedangkan aku hanya terlihat kaya dengan segelintir barang mewah yang mengkamuflase statusku.

***

Tiga hari berlalu setelah percakapan hari itu. Ulang tahun Evan tinggal sebentar lagi. Aku masih belum punya hadiah untuk Evan. Aku benar-benar harus memikirkan sesuatu yang brilian supaya Evan terkesan dengan kejutanku di hari ulang tahunnya. Aku terus browsing di internet, termasuk melakukan pencarian sepatu.

Aku mulai berpikir serius. Remang-remang lampu tidur yang tertempel rapi di dinding kamar menemani lamunanku. Sebenarnya aku tidak ingin lagi menghubungi Om Jhoni, tapi terpaksa harus kulakukan juga. Kebutuhanku saat ini sudah mendesak, alir pikiranku hanya tertuju pada satu muara yang di situlah letak solusiku. Tiba-tiba secara kebetulan, Om Jhoni menghubungiku. Aku menyentuh tanda hijau di layar dan menjawab panggilan tersebut.

"Halo Mirah, kamu sibuk?" Om Jhoni langsung bertanya padaku.

"Nggak kok Om. Ada apa Om ka...." Aku langsung memutus teleponya karena mendadak pintu kamarku dibuka Kiki.

"Loh, kok dimatiin? Aku ganggu? Biasanya kamu kalau menelepon Evan nggak gitu-gitu amat," Kiki menanyaiku dengan penasaran.

Lagi-lagi handphone-ku bergetar, Om Jhoni menelepon lagi, sedangkan aku belum sempat menjawab pertanyaan dari Kiki. Tanpa pikir panjang aku langsung menonaktifkannya.

"Oh ini, bukan apa-apa kok Ki. Bukan Evan juga kok. Mungkin cuma orang iseng doang," jawabku sambil meyakinkan Kiki.

Walau sudah tiga tahun aku berteman dengan Kiki. Walau kami sangat dekat, tapi kami punya privasi masing-masing. Itu menguntungkanku. Walaupun di depannya aku seperti bercerita terbuka apa adanya, tapi kebanyakan hanyalah bohong belaka. Begitulah caraku medekatkan diri kepada Kiki, agar dia mau menjadi sahabatku. Entahlah dengan Kiki, aku juga tidak tahu bagaimana privasinya. Yang jelas dia sahabatku yang kaya raya.

***

Ulang tahun Evan tinggal sehari lagi. Sedangkan aku belum menemukan kado yang pantas untuk Evan. Sebenarnya Kiki mau menemaniku membeli sepatu yang diperlihatkanya waktu itu. Tetapi aku selalu menolak ajakannya. Aku belum punya uang.

Aku benar-benar panik. Hingga aku hanya mengurung diri di kamar sambil terus berpikir. Apa aku harus jujur pada Kiki? Pada Evan? Pada semua orang? Aku putus asa.

Aku sempat berpikir untuk menghubungi Om Jhoni lagi. Aku melirik handphone-ku. Di layarnya tampak foto mesraku dengan Evan. Aku pun tersentak. Aku harus mengakhiri semuanya. Semua kebohonganku hanya akan menjadi bom waktu. Menunggu detik demi detik ledakannya. Semua akan meledak juga. Untuk apa berlama-lama memelihara sesuatu yang akan menghancurkan semua jalan yang menutup gerbangku di dunia ini atau di dunia setelah ini. Mungkin ini kado yang terakhir, mengesankan, dan menyakitkan untuk Evan. Aku akan mengatakan padanya bahwa Om Jhoni telah membayar tubuh indahku dengan mahal.

SELESAI

Padang, Mei 2014

Tags:

~

Rating

  • 2029views
  • 0comments

Subscribe

Subscribe to comments

recommend to friends

Iklan Almet

Artikel Terkait

Mak Suni

Cerpen

Mak Suni

24-03-2015

1470
Kasam

Cerpen

Kasam

07-11-2014

1669
Portulaca

Cerpen

Portulaca

15-10-2014

1632
Jodoh Keempat

Cerpen

Jodoh Keempat

14-05-2014

2179

Komentar

Kirim Komentar

Kirim Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama*

E-mail*

Komentar

Kode

11 234 Subscribers
781 Followers
341 Subscribers

Berita Terpopuler

Aliansi BEM SB Bersama FSPMI Gelar Aksi Tolak Omnibus Law

Aliansi BEM SB Bersama FSPMI Gelar Aksi Tolak Omnibus Law

16-06-2022

  • 528
  • 22
Pameran 'Garih' Mahasiswa Departemen Seni Rupa, Turut Hiasi Taman Budaya Sumbar

Pameran 'Garih' Mahasiswa Departemen Seni Rupa, Turut Hiasi Taman Budaya Sumbar

04-06-2022

  • 494
  • 22
UKRO KM UNP Launching 5 Robot untuk Ajang KRI

UKRO KM UNP Launching 5 Robot untuk Ajang KRI

02-06-2022

  • 469
  • 22
573 Medali Akan Diperebutkan dalam Ajang POMPROV Sumbar

573 Medali Akan Diperebutkan dalam Ajang POMPROV Sumbar

06-06-2022

  • 443
  • 22
Diikuti Sebanyak 320 Mahasiswa se-Sumbar, UNP Siap Sukseskan POMPROV Perdana

Diikuti Sebanyak 320 Mahasiswa se-Sumbar, UNP Siap Sukseskan POMPROV Perdana

06-06-2022

  • 411
  • 22

Ganto TV

Lihat semua video

Aktivis Gerakan Suara Rakyat Sumatera Barat Tolak Penghapusan Limbah Batu Bara dari... Ganto TV

08-04-2021

  • 14
  • 1837

Galeri Foto

Lihat semua foto
Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

12-04-2022

  • 0
  • 0
DimensiTekno old

Langganan Berita

Ganto.co
BACK TO TOP

SKK Ganto UNP

Ganto.co

"Sebuah Koran kampus sudah lama diimpi-impikan di IKIP Padang. Namun, karena keterbatasan, impian itu belum sempat diwujudkan. Sampailah beberapa waktu yang lalu, Rektor IKIP Padang 'menawarkan' suatu kemungkinan buat menerbitkan sebuah Koran kampus. Sudah tentu tawaran itu merupakan surprise. Dan Humas tak melewatkannya begitu saja. pembicaraan-pembicaraan diadakan. Rencana-rencana disusun. Sudah tentu, menerbitkan Koran tak semudah membacanya. Maka hari ini, dengan segala kekurangannya,...

Get it on Google Play

Profil

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami

Menu

  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper

Kontak

Hubungi kami di masing-masing divisi di bawah ini :

Alamat
Gedung Student Center Universitas Negeri Padang Lantai 2, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode Pos 25131

Email: redaksiganto@gmail.com

Website : http://ganto.co

  • Bagian Umum

Nomor Hp 081271163620 (Afdal) / 083186637047 (Mona)

  • Bagian Redaksi

Nomor Hp 08973789080 (Nurul) / 083179338314 (Rino)

  • Bagian Usaha

Nomor Hp 082384139108 (Sandi)

  • Bagian Sirkulasi

Nomor Hp 085263690921 (Sherly)

  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS

© 2017 Ganto.co - Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. All rights reserved.

Close

Enter the site

Login

Password

Remember me

Forgot password?

Login

SIGN IN AS A USER

Use your account on the social network Facebook, to create a profile on Ganto.co