• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS
Ganto.co

, WIB
  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra & Budaya
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Catatan Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper
UNP Bakal Kelola Stadion Utama Sumatra Barat

UNP Bakal Kelola Stadion Utama Sumatra Barat

Usai Revisi Jadwal Wisuda, BEM KM UNP Menyoroti Alasan Penundaan Wisuda Periode 127

Usai Revisi Jadwal Wisuda, BEM KM UNP Menyoroti Alasan Penundaan Wisuda Periode 127

Berita Terbaru

  • 27-06-2022Saraswati Learning Center: Pentingnya Joint...
  • 27-06-2022HIMOTO FT UNP Sukseskan Pelaksanaan Servis Motor...
  • 27-06-2022HIMAFI UNP Adakan Pelatihan Manajemen Organisasi...
  • 26-06-2022Pelantikan PD Asosiasi Bimbingan dan Konseling...

Kategori

  • Laporan 2 Edisi 218
  • Laporan 1 Edisi 218
  • Universitas Negeri Padang
  • PPG SM3T
  • Bimbingan dan Konseling
Menciptakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Menciptakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Pentingnya Pola Asuh untuk Anak yang Memasuki Usia Remaja

Pentingnya Pola Asuh untuk Anak yang Memasuki Usia Remaja

Artikel Terbaru

  • 15-06-2022Pendidikan Pertama dan Selamanya
  • 11-06-2022Nayanika Malioboro
  • 06-06-2022Urgensi Pendidikan Keluarga
  • 23-04-2022Sawah Tempat Sampah Bermuara

Kategori

  • Politik
  • Pendidikan
  • Agama
  • Umum
  • Home
  • Artikel
  • Politik

Universum Politik dan Musik

14-05-2014, 19:36 WIB

Politik

1892 0
Oleh:

Robby W. Riyodi

Politisi dan musisi bagaikan koin bersisi dua dalam kehidupan kecil politik. Sama sekali berbeda, namun tidak bisa dipisahkan. Begitupun, hal ini tentulah tidak menjadi rahasia lagi, hingga nama besar mereka mengagumkan di mata orang banyak. Jika ditanyakan betul, barangkali mereka akan mengelak dan tidak mau terang-terangan dengan hal itu. Barangkali juga mereka memang tidak terlalu tertarik menceritakan detail dari perjalanan hidup dan pemikiran mereka dan musik sebagai latar belakangnya, atau sebagian mereka memang sengaja ingin memancing orang-orang supaya mempertanyakan itu, kemudian mencari dan membaca sejarah mereka. Sebuah anggapan yang utopis barangkali.

Namun jika benar ini adalah perencaan yang masif untuk generasi muda sebagai pembaca politik dan sejarah. Begitu banyak ditemukan bukti bahwa politisi dan musisi telah "menipu" kita dengan berbagai cara mereka, bahkan dalam kehidupannya yang tidak diketahui itu mereka terlalu banyak main belakang dan berkedok diam. Pun, fakta sejarah berbicara dan mengakhiri anggapan-anggapan tersebut. "Saya tidak boleh lagi mendengarkan Appasionata gubahan Bethoven. Alunan musiknya membuat kau terlena ingin membelai kepala anak-anak, bukannya melumat kepala musuh". Dalam ucapan tokoh marxisme ini, Lenin dan ideologi pemikirannya yang kokoh dan sangat kuat itu telah mempengaruhi banyak pergerakan di seluruh dunia. Dari ucapan tersebut dapat dilihat betapa intimnya hubungan antara politik dengan musik. Betapa sepinya mereka tanpa seni yang telah menulikan banyak telinga itu.

Dalam sebuah buku mengenai Refleksi Pemikiran, Perilaku, dan Etika Politik Indonesia, terdapat kutipan yang menyebutkan sebuah ide filosofis yang sangat terkenal dari Phytagoras, "Konsensus dan harmoni di dalam ketatanegaraan, tak terpisahkan dengan konsensus dan harmonisasi di dalam musik", nampak betul kalau Phytagoras memang sudah melangkah lebih jauh. Masa pergolakan Yunani kuno sebagai patokan sejarah yang bermula, keberadaan musik universum mengaitkan alam politik dengan musik adalah sebuah fantasi tentang keindahan yang menakjubkan, sekaligus bahaya besar yang tidak terduga. Begitulah politik dan segenap peristiwa yang tidak bisa diacuhkan menguasai kehidupan menyeluruh. Serta ancaman-ancaman yang akan menghancurkan dan menina bobokan pendengar. Begitu dekatnya politik dan musik.

Memang sejak mula musik tak dapat dipisahkan dari perang-perang besar dalam sejarah besar dunia. Sebab musik telah mengawali, menyemangati, dan merayakan kemenangan perang. Hitler yang dalam sejarah besarnya pada tahun 1940 telah menguasai sebagian besar Eropa, masa mudanya ia adalah seorang yang sangat suka mendengarkan musik karya Wagner, seorang revolusioner yang juga telah menulis Mars dan Overture untuk demokrasi populistik Amerika. Pada masa terjadinya pemberontakan fasis pasukan terjung payung Perancis diiringi oleh lagu Pias je ne re grette rien (Aku, pantang mengeluh). Kemudian di Amerika Dixie Musik menjadi semacam panggilan bagi pertemuan kaum konfederalis yang sampai kini pun belum bisa menerima kekalahan mereka di abad lalu.

Semenjak abad ke-17 musik berperan besar dalam menumbuhkan civil society. Namun, di Indonesia, musik sebagai sarana pencerdasan kehidupan bangsa tidak bisa diwujudkan. Miris sekali memang, malah yang pernah terwujudkan adalah musik sebagai alat politik. Musik secara universal menjadi dalang untuk penguasa mewujudkan ideologinya, seperti pembatasan pemikiran atau cuci otak. Pada pemerintahan Soekarno yang dipandang oleh kaum intelektual sebagai ratu Jawa yang berpeci, pemimpin tradisional dalam bentuk modern sangat tidak senang melihat anak muda yang terpengaruh gaya barat. Sebaliknya, Soekarno menegaskan bahwa anak muda Indonesia harus mencerminkan adat ketimurannya.

Pada 1970, ketika seluruh dunia dimabuk oleh lagu-lagu The Beatles, Indonesia, dan pemudanya juga ikut dalam pengaruhnya. Namun, bagi Soekarno lagu-lagu The Beatles hanya membuat utopis pemuda Indonesia dengan lirik lagu yang dianggap hanya berisikan cinta serta gaya hidup yang hippies. Musik ngak ngik ngok begitulah Soekarno menamakan karena saking tidak senangnya pada The Beatles. Banyak juga band lokal Indonesia yang ditahan oleh pemerintah, salah satunya Koes Bersaudara, karena meyanyikan lagu The Beatles dalam sebuah acara hajatan petinggi militer di daerah petamburan Jakarta. Begitulah mesranya hubungan antara pemimpin dengan musisi.

Sepanjang masa orde baru kembali pembatasan pemikiran dilakukan oleh Soeharto. Sebagai presiden yang begitu cinta pada Jawa, Soeharto memang banyak mengusung kultur Jawa dalam pidato-pidato kebijakannya, "Mikul dhuwur mendhem jero" yang disalahartikan dalam praktiknya, sehingga bertentangan dengan prisnsip-psinsip tranparansi dalam birokrasi modern. Melakukan pemberdayaan terhadap karya-karya musik, yang bisa menyanjung tinggi citra kepemimpinan seumur hidupnya. Pada masa orde baru inilah pintu barat kembali terbuka lebar untuk Indonesia. Kemudian menyebabkan begitu banyak diciptakan musik dan lagu-lagu yang menyanjung tinggi pimpinan. Soeharto dan rezim orde baru melegitimasi kekuasannya lewat bantuan musisi. Mungkin sebagai luapan rasa kurang senang atas hegemoni penguasa banyak lagu resmi yang kemudian diplintir, diplesetkan atau dinyayikan dengan nada-nada yang sumbang dan lirik yang terpotong-potong. Kritik terhadap pemerintah pun banyak disuarakan melalui lagu-lagu yang berisikan lirik-lirik revolusioner. Iwan Fals salah satunya, musisi yang begitu "mesra" dengan orde baru dalam sejarah perjalannya menjadikan lagu sebagai bahan kritik terhadap ketidakstabilan politik Indonesia semenjak 1970. Sebab perkembangan politik dalam sebuah negeri tentu saja ikut mempengaruhi perkembangan sebuah scene dan iklim bermusik para musisi di negeri tersebut.

Begitu mesranya politisi dan musisi. Dari sekian banyak peristiwa-peritiwa politik, segitu pula musik menjadi satu sisi tokoh dan peristiwa-peristiwa politik dunia dan negara kita sendiri. Musik universum mengaitkan alam politik dengan musik adalah sebuah fantasi tentang keindahan yang menakjubkan, sekaligus bahaya besar yang tidak terduga. Sampai sekarang musik memiliki peran sendiri dalam politik. Pada tahun politik ini, musik dangdut misalnya menjadi patner dalam kampanye-kompanye partai politik, dan beberapa strategi politik yang juga tidak jauh dari musik. Bahkan musik terkesan menjadi alat untuk politik, atau juga sebaliknya, politik adalah alat bagi musik.

Tags:

~

Rating

  • 1892views
  • 0comments

Subscribe

Subscribe to comments

recommend to friends

Iklan Almet

Artikel Terkait

Stereotip Agama dalam Politik

Politik

Stereotip Agama dalam Politik

09-12-2014

3804
Mahasiswa dan Demokrasi Pancasila

Politik

Mahasiswa dan Demokrasi Pancasila

06-11-2014

3732
Demokrasi Masa Kini

Politik

Demokrasi Masa Kini

25-09-2014

1484
Mahasiswa dan Konsolidasi Demokrasi

Politik

Mahasiswa dan Konsolidasi Demokrasi

21-07-2014

2521

Komentar

Kirim Komentar

Kirim Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama*

E-mail*

Komentar

Kode

11 234 Subscribers
781 Followers
341 Subscribers

Berita Terpopuler

Aliansi BEM SB Bersama FSPMI Gelar Aksi Tolak Omnibus Law

Aliansi BEM SB Bersama FSPMI Gelar Aksi Tolak Omnibus Law

16-06-2022

  • 530
  • 22
Pameran 'Garih' Mahasiswa Departemen Seni Rupa, Turut Hiasi Taman Budaya Sumbar

Pameran 'Garih' Mahasiswa Departemen Seni Rupa, Turut Hiasi Taman Budaya Sumbar

04-06-2022

  • 496
  • 22
UKRO KM UNP Launching 5 Robot untuk Ajang KRI

UKRO KM UNP Launching 5 Robot untuk Ajang KRI

02-06-2022

  • 470
  • 22
573 Medali Akan Diperebutkan dalam Ajang POMPROV Sumbar

573 Medali Akan Diperebutkan dalam Ajang POMPROV Sumbar

06-06-2022

  • 444
  • 22
Diikuti Sebanyak 320 Mahasiswa se-Sumbar, UNP Siap Sukseskan POMPROV Perdana

Diikuti Sebanyak 320 Mahasiswa se-Sumbar, UNP Siap Sukseskan POMPROV Perdana

06-06-2022

  • 412
  • 22

Ganto TV

Lihat semua video

Aktivis Gerakan Suara Rakyat Sumatera Barat Tolak Penghapusan Limbah Batu Bara dari... Ganto TV

08-04-2021

  • 14
  • 1838

Galeri Foto

Lihat semua foto
Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

Aksi Indonesia Darurat, Sumbar Menggugat 11 April 2022

12-04-2022

  • 0
  • 0
DimensiTekno old

Langganan Berita

Ganto.co
BACK TO TOP

SKK Ganto UNP

Ganto.co

"Sebuah Koran kampus sudah lama diimpi-impikan di IKIP Padang. Namun, karena keterbatasan, impian itu belum sempat diwujudkan. Sampailah beberapa waktu yang lalu, Rektor IKIP Padang 'menawarkan' suatu kemungkinan buat menerbitkan sebuah Koran kampus. Sudah tentu tawaran itu merupakan surprise. Dan Humas tak melewatkannya begitu saja. pembicaraan-pembicaraan diadakan. Rencana-rencana disusun. Sudah tentu, menerbitkan Koran tak semudah membacanya. Maka hari ini, dengan segala kekurangannya,...

Get it on Google Play

Profil

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami

Menu

  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper

Kontak

Hubungi kami di masing-masing divisi di bawah ini :

Alamat
Gedung Student Center Universitas Negeri Padang Lantai 2, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode Pos 25131

Email: redaksiganto@gmail.com

Website : http://ganto.co

  • Bagian Umum

Nomor Hp 081271163620 (Afdal) / 083186637047 (Mona)

  • Bagian Redaksi

Nomor Hp 08973789080 (Nurul) / 083179338314 (Rino)

  • Bagian Usaha

Nomor Hp 082384139108 (Sandi)

  • Bagian Sirkulasi

Nomor Hp 085263690921 (Sherly)

  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS

© 2017 Ganto.co - Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. All rights reserved.

Close

Enter the site

Login

Password

Remember me

Forgot password?

Login

SIGN IN AS A USER

Use your account on the social network Facebook, to create a profile on Ganto.co