Hatta dan Pilihan Hidupnya
Wahida Nia Elfiza
Judul buku : Hatta: Aku Datang Karena Sejarah
Pengarang : Sergius Susanto
Cetakan : I, September 2013
Penerbit : Mizan Pustaka
Tebal buku : 354 halaman
Beri Hatta lima pilihan: rendang, laut, buku, sekolah dan Mekah. Maka dengan cepat dia akan memilih Mekah. Keinginan itu tumbuh dari janji yang berulang-ulang diungkapkan oleh kakeknya Ilyas, Hatta sering memanggilnya Pak Gaek. Itulah pilihan Hatta sebelum ia mengenal sekolah.
Tetapi untuk bisa berdiri di tanah Mekah, Hatta harus memiliki ilmu pengetahuan. Dan untuk mendapatkan ilmu, Hatta pun harus sekolah terlebih dahulu. Namun saat itu hanya ada sekolah buatan Belanda. Hatta pun jadi ragu. Tapi kakeknya meyakinkan, ilmu itu datang dari Allah bukan dari orang-orang Belanda. Lalu Hatta diberi lima pilihan: rendang, laut, buku, sekolah dan Mekkah. Hatta pun memilih sekolah sebagai pilihan keduanya. Mekah dan sekolah adalah dua pilihan yang membuat Hatta kecil bahagia.
Setelah hidup dalam didikan dan bimbingan kakeknya, Hatta pun tumbuh menjadi sosok yang yang rajin, gigih, berani dan memiliki pendirian yang teguh. Sikap-sikap tersebut tumbuh dilatarbelakangi oleh kesungguhannya dalam membaca banyak buku. Dan seiring berjalannya waktu terbentuklah kerangka pengetahuan yang luas dan aplikasi sikap yang intelektual dari diri seorang Hatta. Makanya, tidak heran ketika masih berada dibangku pendidikan Hatta didahulukan selangkah bagi teman seperjuangannya, sikapnya sebagai acuan dalam bertindak dan perkataannya menjadi pertimbangan dalam melangkah. Oleh karena itu jika Hatta diberi lima pilihan yaitu rendang, laut, buku, sekolah dan Mekkah, maka dengan cepat ia akan memilih buku.
Setelah menamatkan sekolahnya di Betawi, Hatta pun melanjutkan pendidikannya ke Handels Hoge School, Belanda. Berawal dari negara tulip tersebut, Hatta merasakan dampak dari penjajahan yang tengah menghadang negara Indonesia. Dengan segenap keberanian dan keteguhan hati Hatta mulai menentukan pilihan hidupnya yaitu pergerakan. Baginya, pergerakanlah yang akan menyelamatkan tanah airnya dari keterbelakangan dan penderitaan yang disebabkan oleh para penjajah.
Pergerakan yang dipilih Hatta sebagai jalan hidupnya, membuatnya harus terbuang ke Digul dan Neira. Pembuangan ini membuatnya terpisah dari keluarganya. Hatta tidak lagi merasakan kasih sayang sanak familinya. Hatta tak lagi dapat menikmati rendang buatan Rafiah, kakak perempuannya. Dan ketika Hatta berada di pembuangan, rendang adalah dijadikan alarm oleh Hatta untuk mengingat Rafiah. Lalu jika saat itu Hatta diberi lima pilihan: rendang, laut, buku, sekolah dan Mekkah, maka ia akan memilih rendang.
Lika-liku kehidupan yang rumit membuat Hatta kaya dengan pengalaman. Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah kisah Laut Banda. Laut Banda yang bersih dan tenang malahan membuat hati Hatta rusuh. Ia selalu dihantui rasa takut tenggelam karena tidak bisa berenang. Namun melihat ketangkasan tiga orang anak Banda dalam berenang membuat Hatta termotivasi dan bertekad melawan rasa takutnya. Lalu jika Hatta diberi lima pilihan: rendang, laut, buku, sekolah dan Mekkah, maka pilihannya kala itu adalah laut.
Begitulah Hatta menentukan pilihan hidupnya. Perjalanan hidupnya yang panjang dan penuh pengalaman membuatnya bisa mengambil pilihan dengan bijak. Untuk mengambil sebuah pilihan dibutuhkan hati nurani dan mental yang matang dalam memutuskannya. Hatta telah membuktikannya. Hidup memang penuh dengan pilihan dan manusia harus pandai-pandai dalam memilih.
Komentar
Kirim Komentar