• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS
Ganto.co

, WIB
  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra & Budaya
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Catatan Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper
Buka Minangkabau Halal Festival, Wapres RI: Tingkatkan Literasi dan Pangsa Pasar Ekonomi

Buka Minangkabau Halal Festival, Wapres RI: Tingkatkan Literasi dan Pangsa Pasar Ekonomi

UNP Selenggarakan Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78

UNP Selenggarakan Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78

Berita Terbaru

  • 24-09-2023Membangun Intelektualitas dalam Pengembangan Diri
  • 24-09-2023Cegah Kekerasan Seksual, Satgas PPKS Rekrut...
  • 23-09-2023Membangun Muslimah Berkarakter, Keputrian FORSIS...
  • 23-09-2023FoSSEI Adakan Seminar Pasar Modal Syari'ah,...

Kategori

  • Laporan 2 Edisi 218
  • Laporan 1 Edisi 218
  • Universitas Negeri Padang
  • PPG SM3T
  • Bimbingan dan Konseling
Setengah Abad Kasus Pembunuhan Berantai tanpa Titik Terang

Setengah Abad Kasus Pembunuhan Berantai tanpa Titik Terang

Ibu Dengan Kantong Matanya

Ibu Dengan Kantong Matanya

Artikel Terbaru

  • 10-09-2023Paradoks Pendidikan Indonesia: Antara...
  • 03-09-2023Memutar Waktu
  • 03-09-2023Gaya Hidup Hedonis dan Konsumtif di Kalangan...
  • 27-08-2023Jembatan Menangis

Kategori

  • Politik
  • Pendidikan
  • Agama
  • Umum
  • Home
  • Artikel
  • Agama

Syahadat: Pintu Masuk Ajaran Islam

07-12-2013, 00:21 WIB

Agama

12363 0
Oleh:

Sulaiman Arrasyid

Setiap umat Islam tidak ada yang tidak mengenal syahadatain atau dua kalimat syahadat. Ia berada pada urutan pertama sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan selain dari shalat lima waktu, zakat, puasa dan haji dalam rukun Islam. Sebagaimana yang ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:

"Islam dibangun atas lima perkara yaitu: bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak) disembah kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat menunaikan zakat, haji, dan Puasa Ramadhan."

Secara hirarkikal, syahadat diletakkan pada urutan pertama, tentu ada maksud syar’inya yang mengidentifikasinya secara khusus dari rukun yang lain. Maka timbul pertanyaan kenapa bukan shalat, puasa, zakat atau haji yang diletakkan pada urutan pertama? Hal ini perlu diajukan agar dapat memahami seberapa penting dua kalimat syahadat dalam konteks keislaman ataupun keimanan seseorang.

Pertanyaan tersebut sekaligus mengantarkan pada sebuah pemahaman mengapa seorang nonmuslim yang masuk Islam harus bersyahadat (bukan sekadar membaca syahadat). Masalah penting lainnya, memahami dua kalimat syahadat tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang akan atau baru masuk Islam saja. Namun, juga penting bagi orang yang memeluk agama Islam sejak ia lahir.

Syahadat diletakkan pada urutan pertama, memberi isyarat bahwa ia merupakan pintu masuk ke dalam agama Islam. Oleh sebab itu, seseorang yang akan masuk Islam tidak diperintah terlebih dahulu untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan atau Haji ke Baitullah. Melainkan ia harus bersyahadat terlebih dahulu dengan bersaksi bahwa tiada ilah (yang berhak) disembah melainkan Allah, dan bersyahadat bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

Bersyahadat merupakan syarat utama seseorang untuk bisa mengerjakan amalan rukun Islam lainnya. Tidak diterima amal ibadah seseorang kalau tidak berdasarkan pada syahadat yang terpatri dalam qalbu, dinyatakan dengan lisan dan teraplikasikan dalam perbuatan. Selain itu, kesuksesan dalam memahami syahadat secara benar akan berimplikasi pada keberhasilan dalam menjalankan ibadah-ibadah mahdhah (ketentuannya sudah jelas dan terperinci dalam syariat). Karena konsekuensi logis dari syahadat sangat berkaitan dengan ibadah-ibadah sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.

Dikaitkan dengan shalat, maka ketika seseorang dihadapkan pada perintah untuk mendirikan shalat, boleh jadi ia akan merasa berat mengerjakan shalat tersebut. Sebab ia tidak memiliki dorongan kuat dari dalam dirinya berupa pemahaman yang benar dari syahadat. Sehingga mengharuskan ia untuk senantiasa mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah dalam Quran Surat Al-Baqarah: 45 yang artinya:

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang yang yang khusyuk". (Al-Baqarah:45)

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa shalat (yang khusyuk) hanya dapat dijalani bagi orang yang menyadari bahwa shalat itu tidak hanya gerakan fisik tanpa pemaknaan yang mendalam dalam hati dan pikiran. Sehingga banyak orang melaksanakan shalat, namun ia tidak berupaya untuk khusyuk.

Jika dikaitkan dengan puasa, apabila seseorang tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap syahadatnya, maka ibadah puasa sangat sulit untuk dikerjakan, karena berpuasa membutuhkan kesabaran berupa sikap untuk menahan diri dari segala yang membatalkan. Mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Godaan-godaan untuk membatalkan puasa sangat banyak, seperti godaan makan, minum, pergaulan suami-istri. Begitu pula dengan godaan-godaan yang tidak sampai membatalkan. Tetapi dapat merusak ibadah puasa, seperti bergunjing, bergurau melampaui batas, tidur berlebihan dan lain sebagainya.

Namun bagi orang yang beriman, mengerjakan ibadah puasa bukanlah pekerjaan yang berat karena mereka mempunyai keyakinan, dan dorongan kuat dalam dirinya untuk mengerjakan perintah Allah SWT. Sehingga ia mampu berpuasa dan menambahnya dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunat yang dianjurkan pada bulan Ramadan. Seperti Tilawah Quran, Qiyamul Lail, memperbanyak sedekah, memberi makan orang miskin, dan lain sebagainya.

Demikian pula halnya dengan zakat, apabila seseorang tidak memiliki pemahaman terhadap syahadat secara benar, maka berzakat akan terasa berat dan memberatkan. Ini dikarenakan berzakat dan bersedekah membutuhkan keikhlasan yang nyata dan tidak sekadar hiasan kata-kata ikhlas. Tetapi berzakat dan bersedekah membutuhkan pemahaman totalitas terhadap ajaran Islam yang memerintahkan ummatnya untuk berinfak (membelanjakan) hartanya di jalan Allah. Tanpa perlu merasa hartanya berkurang atau habis.

Karena berzakat pada hakikatnya akan mendatangkan keberkahan dan kebersihan harta serta pahala yang berlipat ganda. Keyakinan tersebut muncul pada pribadi yang memahami akan makna dari syahadat yang totalitas dalam melaksanakan perintah Allah. Mustahil bagi pribadi yang tidak memiliki keyakinan demikian mampu menunaikan zakat dan bersedekah dengan baik. Sebagaimana ditegaskan Allah dalam al-Quran yang artinya:

"Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah maha mendengar lagi maha mengetahui". (QS. At-Taubah: 103)

Dikaitkan dengan ibadah haji, sebagai rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali dalam seumur hidup, juga membutuhkan komitmen yang kuat dari seorang muslim untuk dapat menuanikannya. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat al-Imran [33]: 97 yang artinya:

"...mengerjakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi) orang mampu melaksanakan perjalanan ke Baitullah".

Ibadah haji juga menuntut ketahanan fisik, seperti mampu bertahan dalam desakan-desakan ketika thawaf, berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwa, dan berjalan lebih kurang tujuh kilometer dari Makkah ke Mina untuk melakukan pelontaran jumrah. Selain ibadah haji membutuhkan kemampuan fisik dan finansial. Ia juga harus dilandasi pada kemampuan jiwa untuk merealisasikan beban dan tanggungjawab dalam hal keimanan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa syahadat sebagai rukun Islam bersifat maknawiyah dan amaliah yang senantiasa harus melekat pada diri seorang muslim kapanpun dan dimanapun. Syahadat juga harus menjadi ruh atau spirit dalam menjalankan perintah agama. Sehingga amalan-amalan yang dilakukan memang lahir dari pemahaman yang benar dan lurus dari syahadat yang telah diikrarkan. Wallahua’lam bisshawab.

Tags:

~

Rating

  • 12363views
  • 0comments

Subscribe

Subscribe to comments

recommend to friends

Iklan

Artikel Terkait

Transgender dalam Kacamata Islam

Agama

Transgender dalam Kacamata Islam

09-12-2014

17111
Cermin Diri

Agama

Cermin Diri

06-11-2014

1764
Bahagia dengan Keyakinan

Agama

Bahagia dengan Keyakinan

25-09-2014

2502
Sehat ala Rasulullah

Agama

Sehat ala Rasulullah

21-07-2014

2557

Komentar

Kirim Komentar

Kirim Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nama*

E-mail*

Komentar

Kode

11 234 Subscribers
781 Followers
341 Subscribers

Berita Terpopuler

Buka Minangkabau Halal Festival, Wapres RI: Tingkatkan Literasi dan Pangsa Pasar Ekonomi

Buka Minangkabau Halal Festival, Wapres RI: Tingkatkan Literasi dan Pangsa Pasar Ekonomi

09-09-2023

  • 543
  • 22
Halal Telah Menjadi Gaya Hidup di Indonesia dan Dunia

Halal Telah Menjadi Gaya Hidup di Indonesia dan Dunia

13-09-2023

  • 525
  • 22
Lokakarya Kesekretariatan, Ngusman: Surat dapat Gambarkan Sikap Penulisnya

Lokakarya Kesekretariatan, Ngusman: Surat dapat Gambarkan Sikap Penulisnya

02-09-2023

  • 480
  • 22
Meriah, Kota Solok Kembali Menggelar Rang Solok Baralek Gadang

Meriah, Kota Solok Kembali Menggelar Rang Solok Baralek Gadang

17-09-2023

  • 471
  • 22
Hipertensi secara Genetik Tak Bisa Diubah Lagi

Hipertensi secara Genetik Tak Bisa Diubah Lagi

10-09-2023

  • 388
  • 22

Ganto TV

Lihat semua video

Rangkuman Aksi Tolak Kenaikan BBM Ganto TV

20-09-2022

  • 15
  • 1124

Galeri Foto

Lihat semua foto
Pelaksanaan Kegiatan Jalan Sehat Merdeka Belajar UNP di Hari Pendidikan Nasional

Pelaksanaan Kegiatan Jalan Sehat Merdeka Belajar UNP di Hari Pendidikan Nasional

15-05-2023

  • 0
  • 0
DimensiTekno old

Langganan Berita

Ganto.co
BACK TO TOP

SKK Ganto UNP

Ganto.co

"Sebuah Koran kampus sudah lama diimpi-impikan di IKIP Padang. Namun, karena keterbatasan, impian itu belum sempat diwujudkan. Sampailah beberapa waktu yang lalu, Rektor IKIP Padang 'menawarkan' suatu kemungkinan buat menerbitkan sebuah Koran kampus. Sudah tentu tawaran itu merupakan surprise. Dan Humas tak melewatkannya begitu saja. pembicaraan-pembicaraan diadakan. Rencana-rencana disusun. Sudah tentu, menerbitkan Koran tak semudah membacanya. Maka hari ini, dengan segala kekurangannya,...

Get it on Google Play

Profil

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami

Menu

  • Home
  • Berita
  • Info Kampus
  • Sastra Budaya
  • Ganto TV
  • Ganto Foto
  • Artikel
  • E-Paper

Kontak

Hubungi kami di masing-masing divisi di bawah ini :

Alamat
Gedung Student Center Universitas Negeri Padang Lantai 2, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode Pos 25131

Email: redaksiganto@gmail.com

Website : http://ganto.co

  • Bagian Umum

Nomor Hp 082268494336 (Ramadhano) / 085274535244 (Vita)

  • Bagian Redaksi

Nomor Hp 085271593416 (Rizka) / 082268926372 (Anggi)

  • Humas dan Sirkulasi

Nomor Hp 082386293640 (Dwi Ningsih)

  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • RSS

© 2017 Ganto.co - Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. All rights reserved.

Close

Enter the site

Login

Password

Remember me

Forgot password?

Login

SIGN IN AS A USER

Use your account on the social network Facebook, to create a profile on Ganto.co