Waspada Penularan "Mpox"
Sumber: Kompas.id
Nurul Izzah
Dilansir dari World Health Organization ( WHO) cacar monyet atau mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet, spesies dari genus Orthopoxvirus yang memilki dua clade berbeda yaitu clade I (dengan subclade Ia dan Ib) dan clade II (dengan subclade IIa dan IIb). (WHO, 2024).
Setahun terakhir Mpox menimbulkan keresahan pada masyarakat dunia karna potensi ancaman dan penyebarannya sehingga pada tanggal 14 Agustus 2024 ditetapkan dengan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh WHO.
Lalu apakah itu mpox?
Mpox pada dasarnya merupakan penyakit zoonosis yang berarti diturlakan dari hewan ke manusia, namun penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Mpox yang awalnya bernama monkeypox mengalami perubahan nama oleh WHO untuk menghidari rasisme dan stigmasisasi.
Asal Mula Mpox
Mpox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di sebuah koloni monyet di Kopenhagen, Denmark.
Di Republik Demokratik Kongo, sementara kasus pertama pada manusia ditemukan pada tahun 1970 pada seorang anak laki-laki berusia sembilan bulan.
Selama sepuluh tahun berikutnya, WHO melaporkan 54 kasus antara tahun 1970 dan 1979, dan 338 kasus antara tahun 1981 dan 1986. Selama 30 tahun terakhir ada puluhan ribu kasus Mpox yang dilaporkan.
Penyebaran Mpox di Indonesia
Dilansir dari website resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) RI pertanggal 18 Agustus 2024 terdapat 88 kasus terkonfirmasi mpox di indonesia, paling banyak di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus, Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 3 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.
Dari 87 kasus tersebut 87 kasus dinyatakan sembuh. Pada konferensi pers perkembangan kasus Mpox Indonesia dr. Yudhi Pramono, MARS selaku Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes mengatakan bahwa dari 54 kasus Mpox seluruhnya adalah varian clade IIB yang ditularkan sebagian besar dari kontak seksual.
Gejala Mpox
Mpox menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual. Dari hewan ke manusia, virus ini dapat ditularkan melalui kontak fisik.
Mpox biasanya menyebabkan demam, sakit kepala yang parah, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan), dan ruam atau lesikulit.
Ruam kemudianmuncul dalam satu hingga tiga hari setelah demam. Pada kulit, ruam atau lesi berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh dengan cairan bening, atau lepuh dengan nanah, kemudian mengeras atau keropeng, dan akhirnya rontok.
Jumlah luka yang dialami individu dapat berkisar dari beberapa hingga ribuan. Ruam paling sering ditemukan di telapak kaki, telapak tangan, dan wajah. Ruam juga bisa ada di mata, alat kelamin, dan mulut.
Pengobatan Mpox
Juru bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH memaparkan bahwa untuk pengoabatan Mpox sendiri obat simptomatik digunakan untuk meredakan gejala umum lalu, juga dengan melibatkan penggunaan anti virus setelah pasien berkonsultasi dengan dokter.
Vaksinasi Mpox
Dikutip dari tempo.co pada 13 September 2024 WHO sudah mengumumkan persetujuan untuk penggunaan vaksin MVA-BN, yang dikembangkan oleh Bavarian Nordic A/S, sebagai vaksinMpoxpertama yang ditambahkan ke dalam daftar prakualifikasi.
Vaksin diberikan dalam dua dosis untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dengan jarak pemberian antara dosis pertama dan dosis kedua empat pekan.
Indonesia sendiri telah mendapatkan persetujuan dari WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM untuk penggunaan vaksin ini.
Vaksin ini memiliki probabilitas menurunkan penyakit sebesar 62%"“85%dan pada orang yang sudah terpapar Mpox, mengurangi risiko penyakit sebesar 20%.
Jenis vaksin Mpox yang saat ini digunakan di Indonesia adalah Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Ini adalah vaksin turunan cacar kecil (smallpox) generasi ketiga yang tidak dapat diulang.
Setelah kasus Mpox yang dikonfirmasi di Indonesia ditemukan pada tahun 2023, vaksinasi Mpox dengan MVA-BN telah diberikan sejak saat
Komentar
Kirim Komentar