Permohonan di Bawah Hujan
Sumber ilustrasi: KOMPAS.ID
Sitiani
Langit kala itu ditabur hujan
Sarat dengan kesunyian
Sore semakin menyesakkanku
Pada sebuah getar kata, getar makna di setiap aksaraku
Sajak-sajak itu lantas mengalir di pikiranku
Ku tulis sajak itu sejak matahari masih gagah menyinari bumi, lalu kemudian hujan datang menepis sepi
Meleburkan jarak diri yang jauh dalam hening
Pikiran ini melayang jauh terbawa air hujan yang turun lalu menyatu dengan tanah
Kembali terlintas pada benak yang penuh sesak, diri ini hanyalah manusia dengan segala permohonan
Berharap semua yang dipanjatkan akan terkabulkan, meskipun kadang jiwa ini kerap kali membangkang perintah Tuhan
Komentar
Kirim Komentar