Memperjuangkan Kesetaraan Gender
Sumber Ilustrasi: Google
Ega Hotmauli Br Siadari
Dalam beberapa dekade terakhir, perjuangan untuk kesetaraan gender telah mencapai kemajuan signifikan.
Namun, di banyak belahan dunia, ketidaksetaraan masih merajalela yang menimbulkan konsekuensi sosial, ekonomi, dan politik yang juga meningkat.
Kesetaraan gender tidak hanya merupakan hak asasi manusia yang fundamental, tetapi juga katalis penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, seperti diakui dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) Organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Kita perlu menyadari pentingnya kesetaraan gender dan bagaimana kita dapat bergerak menuju pencapaiannya.
Kesetaraan gender berarti bahwa wanita dan pria menikmati hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, data dari World Economic Forum (2023) dalam "Global Gender Gap Report" menunjukkan bahwa kesenjangan gender masih luas, dengan estimasi bahwa butuh 132 tahun lagi untuk mencapai kesetaraan gender global.
Kesenjangan ini mencakup pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan politik.
Dari perspektif ekonomi, kesetaraan gender dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut sebuah studi oleh McKinsey Global Institute (2020), mencapai kesetaraan gender di pasar tenaga kerja dapat menambahkan 12 dolar triliun ke PDB global pada tahun 2025. Kesetaraan gender memungkinkan pemanfaatan penuh potensi sumber daya manusia, yang merupakan aspek kunci dari pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Di sektor politik, keterwakilan perempuan yang lebih besar dapat mengarah pada pembuatan kebijakan yang lebih inklusif dan beragam.
Data dari Inter-Parliamentary Uniontahun 2022 menunjukkan bahwa perempuan hanya menduduki 25% dari semua kursi parlemen nasional secara global, menandakan adanya ruang besar untuk peningkatan.
Dalam pendidikan,United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2021 melaporkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam akses pendidikan untuk perempuan, kesenjangan gender tersebut tetap ada, khususnya di tingkat sekolah menengah dan tinggi.
Pendidikan perempuan tidak hanya penting untuk mewujudkan hak mereka sendiri tetapi juga memiliki efek ripple pada pembangunan masyarakat secara keseluruhan, termasuk penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Untuk bergerak menuju kesetaraan gender, perlu ada usaha bersama dari semua sektor masyarakat.
Ini mencakup pemerintah yang menerapkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, sektor swasta yang menjamin kesetaraan di tempat kerja, dan masyarakat sipil yang terus meningkatkan kesadaran dan advokasi terhadap isu ini.
Peran pendidikan dalam membentuk norma dan sikap juga tidak bisa diabaikan, hal ini bisa dilakukan oleh UNESCO dalam memperjuangkan kesetaraan gender melalui pendidikan.
Mencapai kesetaraan gender membutuhkan komitmen dari semua sektor masyarakat.
Ini melibatkan reformasi kebijakan yang mendukung kesetaraan di tempat kerja dan di rumah, pendidikan yang bebas dari prasangka gender, serta promosi dan penguatan peran wanita dan pria dalam semua aspek kehidupan.
Ketika kesetaraan gender benar-benar tercapai, kita akan melihat munculnya pemimpin, inovator, dan pemikir berkualitas yang mampu mengatasi tantangan masa kini dan masa depan dengan solusi yang lebih kreatif dan inklusif.
Dalam merayakan kemajuan yang telah dicapai, kita juga harus mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Memperjuangkan kesetaraan gender bukan hanya tentang membuat dunia menjadi lebih adil untuk wanita dan pria saja, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang lebih kuat, berkelanjutan, dan inklusif bagi generasi yang akan datang.
Komentar
Kirim Komentar